Saya sempat menyesal pada musim semi 2019 lalu tidak sempat menonton adaptasi anime Hachigatsu no Cinderella Nine, di mana awalnya saya ingin merasakan sensasi penasaran akan kelanjutan kisah ataupun konflik yang dialami oleh sang karakter, terutama karena anime tersebut bertema olahraga. Namun pada akhirnya rasa penyesalan dapat tergantikan oleh penayangan adaptasi anime Tamayomi pada musim semi 2020. Walaupun mungkin secara premis cerita dan kelanjutannya akan berbeda, saya tetap ingin melihat anime ini saat sedang tayang setiap minggunya. Karena pada akhirnya saya dapat melihat sebuah anime olahraga baseball dengan karakter perempuan yang imut-imut, di mana sebelumnya saya sedikit penasaran seperti apa menonton anime olahraga saat memang sedang tayang. Saya sempat enggan menonton anime olahraga lainnya karena saya kurang tertarik jika seluruh karakternya adalah laki-laki.
Dengan kesempatan untuk menontonnya selagi tayang juga di Jepang, saya ingin mengulas seperti apakah adaptasi anime Tamayomi yang merupakan karya komik karangan Mountain Pukuichi. Kira-kira akan seperti apakah anime ini nantinya terutama dengan tema olahraga baseball yang cukup umum di sebuah anime? Simak ulasannya berikut ini.
Premis Cerita

Anime Tamayomi membawakan kisahnya dengan premis sederhana, di mana diperlihatkan suatu kenangan masa lalu SMP dari sang protagonis anime ini yang bernama Yomi Takeda. Lewat adegan di masa lalu itu, penonton langsung disajikan asalan mengapa sang protagonis ini tidak ingin mengikuti olahraga baseball, karena sewaktu menjadi seorang pitcher ketika SMP ia tidak dapat berbaur dengan timnya dikarenakan sang catcher sendiri tidak dapat menangkap bola yang dilemparnya. Alhasil Yomi pada akhirnya kecewa bahwa dengan kemampuannya saat ini tidak ada yang dapat mengikutinya untuk terus berlatih. Namun hal itu berubah ketika memasuki SMA yang ia pilih dengan alasan tim baseball SMA tersebut sudah dibubarkan. Di sana ia bertemu teman masa kecilnya bernama Tamaki Yamazaki, di maan mereka berdua sering bermain tangkap bola sejak masih kecil.
Pertemuan dengan teman masa kecilnya memberikan kesempatan lagi pada Yomi untuk mencoba melemparkan teknik spesialnya yang ia sempurnakan sewaktu SMP dengan nama “Magic Throw”. Setelah sebelumnya ia pasrah bahwa lemparannya tidak akan ada yang bisa ditangkap oleh orang lain, pemikiran tersebut berubah ketika pada akhirnya ada seseorang yang dapat menangkapnya, yaitu Tamaki. Melalui reuni dan permainan singkat ini, akhirnya mereka berdua bersama teman sekelasnya memutuskan untuk menghidupkan kembali tim baseball sekolahnya yang dahulu sempat berjaya dengan target utama untuk tampil bermain dan menjuarai tingkat nasional.
Penceritaan Klasik dengan Bumbu “Girls Things”

Cerita di anime ini diawali dengan masa lalu yang membuat protagonis tidak menyukai olahraga baseball hingga pertemuan dengan karakter lainnya yang pada akhirnya mendorong sang protagonis untuk menyukai olahraga ini kembali. Menurut saya premis dan konsep cerita tersebut cukup klasik dan sederhana, di mana tidak hanya digunakan pada anime olahraga, namun anime lainnya yang terkadang memuat drama ringan. Namun ketika menonton Tamayomi, penceritaan tersebut terasa dieksekusi kurang baik. Bahkan hingga pertengahan penayangan, masih terdapat narasi yang sekiranya harus kuat dalam membangun penokohan karakter tersebut. Bahkan menurut saya ketika sudah memasuki pertandingan resminya sendiri, saya malah merasa bingung sudah sampai manakah cerita ini? Koherensi antara episode terkadang membuat anime ini sulit untuk ditonton.
Akan tetapi, bila melihat dari prespektif lainnya, yaitu anime cute girls doing baseball, maka Tamayomi cukup memberikan impresi lebih pada musim semi 2020. Hanya saja sekali lagi, fokus akan cute girls doing baseball ini hanya terbatas pada beberapa karakter dari sekian banyak karakter yang ada, sehingga saya sangat menyayangkan bahwa masih ada beberapa aspek pengembangan karakter yang harusnya dapat dieksplorasi lagi.
Masih Ada Potensi Pengembangan Karakter

Dengan total 10 karakter, hanya terasa 2 karakter saja yang sangat berdampak pada penceritaannya atau yang telah bekembang seiring waktu. Karakter tersebut tidak lain hanya karakter utamanya saja Tamaki dan Yomi. Mungkin karena itulah anime ini dinamakan Tamayomi. Fokus penceritaan di sini ialah pada realiasi bahwa baseball itu seru dan menyenangkan. Di sini Yomi mencoba untuk mengembalikan dirinya dan mendorong teman-teman sekitarnya agar dapat menyukai baseball bukan hanya dari rasa kemenangan, tapi juga kekalahan. Begitu pula pada Tamaki, seiring waktu mereka berdua lah yang terasa sangat berkembang. Hal serupa tidak terjadi pada sisa 8 karakter lainnya. Walaupun mereka mendapatkan waktu kemunculannya sendiri, namun latar belakang ataupun alasan mengapa mereka ingin bermain atau berkembang sangat datar sehingga perkembangan karakternya mereka sangat dapat ditebak.
Apalagi jika melihat setiap karakter, jujur selain Tama dan Yomi, saya melihat karakter lainnya terasa seperti melihat karakter pendukung biasa dengan desain karakter sederhana dan juga latar belakang yang biasa. Maka tidak dapat dipungkiri lagi bahwa yang sangat terasa berubah hanyalah kedua karakter utama itu. Jika melihat dengan anime serupa, saya pikir harusnya terdapat porsi eksplorasi mengenai setiap karakter di beberapa episodenya. Sehingga sewaktu cerita anime Tamayomi bergerak ke seputar pertandingan baseball-nya, setiap pilihan dan aksi yang dilakukan oleh tim ataupun karakternya akan sangat berarti dalam penceritaannya. Namun hal tersebut tidak terjadi. Sehingga sewaktu pertandingan, panceritaan tersebut hanya terfokus pada apa yang dilakukan oleh Tama dan Yomi.