Lanjutan dari halaman sebelumnya.

Koyo Ozaki

Sama seperti Kyoka Izumi, Koyo Ozaki merupakan nama pena dari Tokutaro Ozaki. Lahir di Tokyo, 28 Januari 1869, Ia dikenal sebagai salah satu pionir dalam dunia sastra jepang modern. Koyo tinggal bersama kakek neneknya, setelah ibunya meninggal ketika Ozaki baru menginjak 4 tahun. Ayahnya sendiri, Kokusai Ozaki, adalah seorang pengrajin terkemuka seni patung Jepang ‘Nesuke’. Koyo masuk di sekolah dasar Baisen dan lulus pada tahun 1880. Kemudian Koyo melanjutkan sekolahnya di SMP Tokyofu Daini (sekarang SMP Hibiya). Namun setelah 2 tahun belajar di tempat tersebut, Koyo keluar dan pindah ke sekolah inggris Mita yang terletak di kawasan Shiba. Setelah itu Ia melanjutkan sekolahnya di SMA yang juga terletak di Tokyo, yaitu SMA Daichi, tempat Koyo melahirkan Ken’yusha bersama teman – temannya. Ken’yusha (硯友社) sendiri merupakan majalah literatur yang pertama kali terbit pada tahun 1885. Beberapa teman diantaranya yang ikut merintis Ken’yusha adalah Yamada Bimyo dan Maruoka Kyuka.

Koyo Ozaki mempelajari literatur era Tokugawa (1603-1867), yang membuat Ia mengagumi sastrawan terkemuka pada abad ke 17, Saikaku Ihara. Dari situlah Koyo terinspirasi dalam melahirkan gaya baru dalam sastra realisme romantis, yaitu dengan menggabungkan gaya penulisannya yang puitis dan aestetis dengan persepsi tajam Saikaku Ihara. Ketertarikannya pada sastra di abad ke 17 juga tertuang dalam karya – karyanya, salah satunya adalah ‘Ninin bikuni iro zange’ atau ‘Pengakuan Asmara Dua Biarawati’. Dipublikasikan pada tahun 1889, karya ini yang membuka kesempatan Koyo untuk menjadi bagian dari perusahaan koran Yomiuri Shimbun.

Koyo Ozaki
Sastrawan Koyo Ozaki
bungo stray dogs
Karakter Koyo Ozaki dalam anime Bungo Stray Dogs (© Asagiri Kafka / Harukawa 35 / KADOKAWA / Bungo Stray Dogs Production Committee)

Beberapa karya Koyo Ozaki merupakan karya dengan sentuhan realis, yaitu ‘Kyara Makura’ atau ‘Bantal Beraroma’, ‘Tajo Takon’  atau ‘Air mata dan penyesalan’, dan ‘Kokoro’ atau ‘hati’. Karya – karya ini membuat dirinya menjadi seseorang yang berada di puncak gunung literatur, bersama dengan sastrawan lainnya, Koda Rohan, yang membuat masa tersebut dijuluki ‘Ko-ro Jidai’ atau Era Ko-ro (era dari Koyo dan Rohan).

Karya Koyo Ozaki yang paling terkenal adalah seri novel berkepanjangan, dengan judul ‘Konjiki Yasha‘ atau ‘Sang Iblis Emas’. Penulisan novel ini dimulai pada tahun 1897. Novel ini bertema uang dan cinta, yang juga mewakili kehidupan di Jepang pada era Meiji. Cerita dari novel ini sesekali diterbitkan di koran. Sayangnya, kesehatan sang penulis menurun seiring dengan berjalannya projek novel ini, yang membuatnya jatuh sakit pada tahun 1899. Pada tahun 1903, Ia sempat menulis sekuel untuk novel tersebut, sembari melakukan pengobatan, namun kemudian hiatus kembali pada bulan Maret setelah Koyo didiagnosis memiliki kanker di perut, yang pada akhirnya merenggut nyawanya di bulan Oktober. Koyo Ozaki meninggal di kediamannya, pada 30 Oktober 1903 di usianya yang baru 34 tahun. Walaupun ‘Konjiki Yasha’ tidak benar – benar selesai, karya tersebut beberapa kali diadaptasi menjadi film layar lebar.

Koyo Ozaki sendiri memang tidak berumur panjang, namun karyanya masih terus dinikmati hingga sekarang. Selain itu, Ia juga menurunkan ilmunya, seperti yang sudah diceritakan sebelumnya, Koyo Ozaki memiliki beberapa murid, diantaranya yang paling ternama adalah Kyoka Izumi, dan Shusei Tokuda. Kedua murid ini merupakan bukti nyata kemampuan Koyo Ozaki dalam dunia literatur, tidak hanya sekadar menulis, namun juga mendidik dan melahirkan sastrawan – sastrawan terkemuka.

sastrawan bungo stray dogs
Salah satu papan informasi mengenai Kenyusha Ruins (Chiyoda). Menginformasikan bahwa dulu ditempat tersebut terdapat bangunan kenyusha itu sendiri (Sumber gambar: trip advisor)

Skill: The Golden Demon (Konjiki Yasha)

Koyo Ozaki juga digambarkan sebagai tokoh perempuan dalam anime Bungo Stray Dogs. Merupakan salah satu anggota elit Port Mafia, Koyo Ozaki digambarkan sebagai wanita yang kuat baik dari segi kepribadian maupun dalam pertempuran. Sama seperti Kyoka Izumi, karakter Koyo Ozaki menggunakan pakaian tradisional Jepang Kimono sebagai pakaian utamanya. Kemampuan yang dimilikinya adalah The Golden Demon, atau Konjiki Yasha, yang diambil dari judul novelnya yang terkenal. Kemampuan ini sama persis seperti kemampuan yang dimiliki oleh Koyo Ozaki, yaitu berwujud roh perempuan yang membawa pedang dan dapat digunakan dalam pertempuran langsung. Bedanya, roh milik Koyo Ozaki berwarna merah, dan Koyo dapat mengendalikannya secara penuh, sehingga menjadi salah satu karakter yang sulit untuk dikalahkan dalam pertempuran langsung.

Koyo Ozaki
Adaptasi film Konjiki Yasha, novel karya Koyo Ozaki yang terkenal
Konjiki Yasha (merah-kiri) melawan Yasha Shirayuki (biru-kanan) (© Asagiri Kafka / Harukawa 35 / KADOKAWA /  Bungo Stray Dogs Production Committee)

Nantikan kisah sastrawan lainnya dari serial Bungo Stray Dogs di artikel berikutnya hanya di KAORI!

Baca juga:

Mari Berkenalan dengan Sastrawan dari Bungo Stray Dogs – Bagian 1: Atsushi Nakajima dan Ryuunosuke Akutagawa

Mari Berkenalan dengan Sastrawan dari Bungo Stray Dogs – Bagian 2: Doppo Kunikida dan Akiko Yosano

KAORI Newsline

 

 

 

 

2 KOMENTAR

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses