Ulasan Gim Labyrinth of Refrain: Coven of Dusk (Nintendo Switch): Inilah Kenikmatan dan Kesulitan dalam DRPG

0

Halaman ini merupakan kelanjutan dari ulasan abyrinth of Refrain: Coven of Dusk.

Lika-liku cerita yang menarik, menegangkan, hingga mengharukan

©2016-2018 Nippon Ichi Software, Inc. ©2018 NIS America, Inc.

Ketika memulai gim, pemain akan disajikan oleh cerita yang “sederhana” dan “klasik”, di mana Dronya hanyalah sebagian dari penyihir yang mengembara dan mengeksplorasi guna mencari sebuah barang di akhir labirin yang misterius ini. Banyak percakapan yang cukup lucu dan serius, jika kalian mendengarkan dalam bahasa Inggris khususnya, kalian akan menikmati keseruan yang luar biasa dengan sulih suaranya.

Namun pada pertengahan permainan, seketika pemain akan disajikan oleh cerita yang lebih kompleks, emosional, dan bahkan “cukup mengganggu”. Pada saat memasuki pertengahan itu saya langsung tergoda untuk segera menamatkan gim ini (pada awalnya saya berencana untuk mensudahi saja karena saya merasa kewelahan dengan fitur yang diberikannya). Kisah akan semakin aneh dan misterius ketika pemain menemui credits scene pertama di awal permainan, bila kalian menemui credits ini maka lanjutkan kembali untuk meng-load data permainan kalian, karena credits ini memang disengajai oleh tim NIS dan itu bukanlah akhir yang sebenarnya. Semakin menuju akhir cerita, maka cerita gim ini akan semakin “aneh” dan pemain akan bertemu banyak sekali plot-twist yang sangat tidak terduga. Singkat kata dari segi cerita, silahkan nikmati ceritanya dari awal hingga akhir, karena akhir cerita gim ini pastinya dapat memuaskan rasa penasaran pemain.

Mudah untuk memulai, sulit untuk menamatkan

©2016-2018 Nippon Ichi Software, Inc. ©2018 NIS America, Inc.

Sebelum menutup dengan kesimpulan, inilah alasan terbesar saya mengapa saya tidak ingin melanjutkan lagi ketika sudah mencapai akhir permainan. Yaitu level difficulty monster di gim ini sangatlah acak. Pertama-tama saat memasuki labirin awal pemain akan disajikan dengan monster lemah dan seketika bertemu monster kuat (namun ini sudah wajar dalam gim DRPG), seiring waktu pemain dapat melewati semua monster itu hanya dengan auto-battle saja. Namun di pertengahan permainan, pemain akan disajikan oleh level-difficulty yang luar biasa sulitnya (damn those troll!!) dan saya tidak main-main, baru pertama kali dalam pengalaman saya memainkan DRPG, saya merasa kewelahan hanya pertengahan permainan saja, bukan dikarenakan saya lemah atau apapun namun monsternya memang tidak masuk akal sama sekali dalam segi serangan ataupun aba-aba. Ketika bertarung kalian bisa saja langsung diserang dengan damage yang tidak masuk akal seperti di atas 2000 dan serangan itu bisa mengenai keseluruhan. Ketidak masuk-akalan ini akan semakin terasa saat melawan monster terakhir dalam gim ini, ketika melawannya saya hampir memakan 1-2 jam untuk melawannya dan itu pula hanya dapat saya kalahkan dengan “keberuntungan”. Kalau dapat saya bilang monster normal di sini terlalu mudah sekali namun monster tingkat atasnya sangat tidak wajar sekali bahkan jika kalian berada pada level yang jauh diatas monster itu, serangan mereka tetap akan terasa sakit sekali. Bersiaplah untuk merasakan kekesalan bukan karena kalian salah dalam memainkan gim ini melainkan ya memang musuhnya tidak wajar.

Kesimpulan

©2016-2018 Nippon Ichi Software, Inc. ©2018 NIS America, Inc.

Akhir kata setelah saya memainkan gim ini, banyak sekali keluh kesah saya ketika menamatkannya. Namun yang saya rasakan secara keseluruhan adalah rasa kebanggaan telah menyelesaikan gim ini dengan baik (walau masih belum mencapai true ending). Memang banyak sekali permasalahan dari gim ini mulai dari kompleksnya fitur kostumisasi boneka hingga level difficulty yang tidak masuk akal, namun menimbang ini adalah genre DRPG pertama yang dikembangkan oleh NIS serta dengan tim pengembang yang berasal  dari tim Disgaea, maka saya merasa normal ketika memainkan gim ini, sensai Disgaea sangat terasa sekali (pantas saja disetiap pembelian gim fisik-ya versi Nintendo Switch akan disediakan promosi Disgaea dan begitu pula sebaliknya). Jujur saya akan merasa sulit merekomendasikan DRPG ini kepada kalian, namun beruntungnya gim ini memiliki opsi untuk menyesuaikan tingkat kesulitannya dengan mudah. Karena itu saya akan merekomendasikan bagi kalian yang tengah mencari gim sederhana namun memikat dari segi cerita yang cukup “menarik” dan “unik”, terutama dengan adanya plot-twist yang sangat tidak terduganya itu. Bagi kalian yang memang penggemar DRPG, saya sangat merekomendasikan juga gim ini karena tantangannya.

Terakhir, bagi kalian yang sangat ketagihan akan gim ini maka jangan lupa untuk memainkan seri selanjutnya dengan judul “Labyrinth of Galleria: Coven of Dusk” (sayangnya seri terbarunya hanya tersedia di Playstation Vita dan Playstation 4 untuk Jepang saja). Serta bagi kalian yang baru dan tertarik pada DRPG, saya sangat merekomendasikan untuk memainkan Etrian Odyssey di Nintendo DS.

KAORI Newsline | Oleh Cakra Bhirawa

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.