Ulasan Gim Labyrinth of Refrain: Coven of Dusk (Nintendo Switch): Inilah Kenikmatan dan Kesulitan dalam DRPG

0
Labyrinth of Refrain
© 2016-2018 Nippon Ichi Software, Inc. © 2018 NIS America, Inc.

Perlu saya katakan gim Labyrinth of Refrain: Coven of Dusk merupakan salah satu gim terfavorit saya di genre Dungeon Role Playing Game (DRPG). Saya cukup menggemari genre ini terutama pada seri Etrian Odyssey yang hadir di Nintendo DS hingga Nintendo 3DS. Gim DRPG dapat memberikan sensasi indah ketika kita mencoba untuk mengeksplorasi suatu daerah baru dengan bumbu kostumisasi yang luas. Hal tersebut berhasil dicapai bahkan dikembangkan lebih lanjut lagi oleh Nippon Ichi Software (NIS), sebuah pengembang yang dikenali juga atas seri Disgaea. Ya, Disgaea yang kalian kenali semua menjadi bumbu unik di genre DRPG ini sehingga menciptakan sebuah gim yang sangat menarik. Mulai dari visual dengan gaya penggambaran serupa seperti Disgaea hingga musik khasnya.

Labyrinth of Refrain: Coven of Dusk sendiri awalnya dirilis pada bulan Juni 2016 untuk Playstation Vita di Jepang kemudian dirilis secara global pada bulan September 2016. Pada ulasan ini saya memainkan versi Nintendo Switch dengan kurang lebih 55 jam, kurang lebih saya hanya memainkan cerita utama saja dan tidak sempat memainkan beberapa ekstra (alasannya nanti akan saya jelaskan lebih lanjut). Namun, apakah gim pertama NIS dalam genre DRPG ini mampu untuk memanjakan para pemain setia DRPG maupun memikat para pemain kasual yang mungkin tertarik akan cerita menariknya? Simak selengkapnya pada ulasan gim Labyrinth of Refrain: Coven of Dusk berikut.

Premis Cerita

Pemain akan diperkenalkan oleh dua penyihir bernama “Dronya” dan “Luca”. Mereka berdua tengah berkelana ke sebuah kota bernama Refrain. Di sana mereka menetap untuk mengeksplorasi sebuah labirin misterius yang memuat banyak sekali barang langka maupun rahasia besar. Dikatakan bahwa labirin ini telah memakan banyak nyawa bahkan hingga tidak diketahui jumlah penggembara yang gugur saat mengeksplorasi labirin tersebut. Namun Dronya memiliki sebuah barang langka yang berupa buku bernama “Tractatus de Monstrum”, sebuah buku peninggalan seseorang yang berhasil mengeksplorasi labirin tersebut namun keberadaannya hilang entah ke mana.

Dalam Labyrinth of Refrain: Coven of Dusk pemain tidak akan berpetualang sebagai Dronya maupun Luca, melainkan sebagai buku langka itu sendiri dengan nama panggilan “Tractie”. Walau sebagai buku pemain tidak memiliki kekuatan, namun Dronya sudah menyiapkan boneka khusus di mana ketika tersentuh oleh sebuah Miasma maka boneka itu akan hidup. Pemain akan mengeksplorasi berbagai labirin misterius yang terkoneksi satu sama lain oleh sebuah Antechamber. Dronya tidak sekedar mengeksplorasi labirin ini untuk mencari barang langka yang tidak ada di dunianya, melainkan untuk mencari sebuah kunci spesial yang dikatakan ketika dikumpulkan semuanya dapat mengabulkan apapun harapan sang pemegang kunci.

Berbagai dunia yang unik namun hambar

©2016-2018 Nippon Ichi Software, Inc. ©2018 NIS America, Inc.

Salah satu hal yang membuat DRPG menarik adalah jenis dan bentuk labirin yang akan dieksplorasi. Bagi saya pribadi desainnya dunianya memanglah unik mulai dari labirin klasik, dunia kurcaci, hingga dunia mimpi. Setiap dunia terasa unik dan berbeda. Akan tetapi bentuk dari labirinnya lah yang kurang saya sukai (mungkin karena saya terbiasa akan Etrian Odyssey). Namun bentuk labirin itu tersendiri menyisakan beragam misteri baru bila kalian mengunjunginya kembali di masa yang akan datang, akan ada rute baru yang kalian tidak sadari dan temui dengan tidak sengaja. Hal lainnya yang membuat dunia unik ini menjadi tidak menyenangnkan adalah setiap lantai dari labirin terasa statis dan hampir tidak ada perubahan signifikan. Memang benar pemain akan bertemu monster baru yang lebih menantang tapi desain labirinnya tersendiri tidaklah berbeda dari sebelumnya sehingga perjalanan terasa cepat membosankan. Berikut adalah cuplikan mengenai eksplorasi kalian di labirin:

Keluhan di atas merupakan keluhan pribadi yang saya rasakan ketika membandingkan gim ini dengan DRPG lainnya. Namun yang saya keluhkan utama dari desain labirin ini adalah tidak konsistennya NIS untuk membuat sebuah labirin yang mudah dipahami, karena hampir semua desainnya sama untuk satu dunia maka pemain akan merasa berada di lokasi yang sama. Hal tersebut tidaklah sulit pada awal permainan, namun pada pertengahan permainan, saya menemui suatu jalan buntu dimana saya tidak tahu lagi harus ke mana. Saya bahkan mengulangi mengeksplorasi lantai yang sama guna mencari tangga selanjutnya namun selama 2-3 jam saya bahkan tidak menemukan apapun. Dengan kepasrahan akhirnya saya beralih ke internet untuk mencari solusinya (normalnya dalam DRPG saya jarang membuka situs forum untuk mencari langkah selanjutnya dalam eksplorasi, biasanya saya hanya melihat seputar build karakter saja). Akhirnya saya berhasil menemukan rute tersembunyi itu, dan itu sangatlah mengesalkan karena hampir tidak ada visual yang menandakan bahwa itu adalah rute yang harus kita tempuh.

Kostumisasi yang luas namun “terlalu kompleks”

©2016-2018 Nippon Ichi Software, Inc. ©2018 NIS America, Inc.

Selanjutnya apa yang membuat DRPG itu menarik dan menyenangkan adalah fitur kostumisasi karakter yang dapat pemain lakukan. Labyrinth of Refrain: Coven of Dusk menyajikan fitur kostumisasi yang berupa pembuatan boneka (boneka disini akan berperan untuk membantu pemain sebagai Tractie dalam mengeksplorasi labirin). Pertama-tama pemain dapat menentukan nama untuk boneka yang akan dibuat beserta dengan kelas maupun jenis kelamin baik itu laki-laki, perempuan, maupun “jenis kelamin ketiga”. Selanjutnya pemain DRPG semakin dimanjakan dengan fitur kostumisasi yang lebih detil lagi, pemain dapat mengganti juga visual kelas karakter tersebut sesuai selera, bagi pemain yang menyukai gaya ilustrasi Disgaea maka visual kelas boneka disini siap memanjakan mata kalian. Selain visual yang dapat dirubah pemain dapat mengkonfigurasikan boneka tersebut mulai dari nama panggilan yang akan muncuk ketila bertarung, nature yang digunakan untuk persebaran kekuatan boneka itu, suara yang dapat pemain pilih (suara disini hanya ketika bertarung saja sayangnya), pemain juga dapat mengatur seberapa besar peningkatan yang akan terjadi setiap kenaikan level maupun posisi boneka itu tersendiri (akan berguna dalam pertarungan).

©2016-2018 Nippon Ichi Software, Inc. ©2018 NIS America, Inc.

Lalu pemain akan disajikan oleh beragam macam skill yang dapat dipilih guna memudahkan eksplorasi (mayoritas pilihannya bersifat pasif tapi sangat membantu sekali apalagi sudah pertengahan permainan). Selain itu pemain dapat memberikan suatu kisah atau teks pada setiap boneka yang dibuat (tidak akan mempengaruhi permainan. Namun sangat seru untuk memberikan latar boneka itu sendiri). Oh ya ada juga nomor keberuntungan, sejauh ini saya belum merasakannya namun yang saya ketahui pemain dapat memilih nomor 0 – 99, saat pertarungan bila keluar angka yang pemain tentukan untuk boneka itu maka akan terjadi sesuatu entah itu yang baik ataupun buruk. Berikut adalah perjalanan pemain dalam membuat sebuah boneka baru:

Banyak sekali kostumisasi untuk satu boneka saja, namun bagi saya pribadi kostumisasi ini terlalu kompleks karena melibatkan banyak sekali angka yang tidak terlihat baik itu dari nature maupun skill. Saya sangat kewelahan dalam melihat angka tersebut dan itu semakin terasa ketika melakukan konfigurasi perlengkapan boneka. Perlengkapan harus disesuaikan dan dapat dikembangkan bila pemain ingin membuat tim yang kuat namun dalam perjalanan saya untuk meningkatkan selain kekuatan ATK, status lainnya sangat sulit untuk ditingkatkan dari perlengkapan saja karena banyak sekali barang yang sulit ditemui.

©2016-2018 Nippon Ichi Software, Inc. ©2018 NIS America, Inc.

Untuk menguatkan perlengkapan pemain nantinya dapat mengkombinasikan berbagai macam perlengkapan sehingga pemain dapat membuat alat yang kuat hingga overpowered. Terkadang sistemnya memang aneh dan tidak ada batasan dalam penguatan perlengkapan yang pemain miliki. Berikut cuplikannya:

Apa yang membuat saya tertarik memainkan Labyrinth of Refrain sebenarnya adalah fitur kostumisasinya yang kompleks serta visual Disgaea. Namun setelah saya memainkan dan mencobanya, saya merasa kewelahan sekali karena terlalu banyak angka-angka yang tidak saya ketahui, apalagi penamaan status yang dilakukan gim ini sangatlah berbeda dengan kebanyakan DRPG pada umumnya. Bagi penggemar Disgaea, gim ini juga menyajikan opsi reincarnation yang memungkinkan boneka pemain dari level terakhirnya menjadi lv 1 kembali dengan keuntungan seperti skill dan status yang lebih kuat daripada sebelumnya. Bagi kalian yang ingin “masho” untuk membuat tim yang kuat sekali maka fitur ini sangat dianjurkan khususnya jika kalian ingin mencapai berbagai level di akhir permainan nantinya (Ini adalah salah satu alasan saya tidak melanjutkan lagi ketika cerita utama gim ini sudah selesai).

©2016-2018 Nippon Ichi Software, Inc. ©2018 NIS America, Inc.

Untuk mengatur boneka yang telah kalian buat, pada gim ini dikenali sistem brigade atau unit khusus yang dapat ditempatkan pada suatu coven (slot yang dapat kalian lihat dengan foto setiap bonekanya). Di mana brigade tersendiri dapat disesuaikan dengan pact atau sebuah formasi yang akan membantu kalian selama pertarungan nantinya, pact ini akan memberikan dampak mulai dari status hingga skill khusus yang dapat digunakan selama pertarungan. Bila biasanya dalam DRPG kalian hanya membawa 5 orang saja dalam setiap eksplorasi, maka dalam Labyrinth of Refrain kalian dapat membawa hingga 40 boneka sekaligus! Di sini kalian dapat membawa 40 orang sekaligus, namun dalam pertarungan aslinya kalian hanya dapat menyerang dengan 15 boneka itu saja (tetap saja itu angka yang besar untuk genre DRPG).

Ulasan Labyrinth of Refrain: Coven of Dusk berlanjut ke halaman berikutnya.

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.