Bus Transjakarta Zhongtong Damri Purna Tugas Setelah 8 Tahun

0
Bus Zhongtong Damri 5110 di hari terakhirnya berdinas, 8 Januari 2020. (Kevin W)

Setelah memulai dinasnya pada 4 Januari 2013, pada Jumat (8/1) bus Zhongtong Transjakarta yang dioperasikan oleh Perum Damri resmi mengakhiri masa dinasnya.

Memiliki kode Zhongtong LCK6180GC, bus dengan bahan bakar gas ini memiliki sejumlah keunikan. Pertama, bus ini diimpor secara utuh dari Tiongkok (completely build up / CBU) dan menjadi bus kedua asal Tiongkok yang diimpor CBU selain Huanghai DD6180S02 milik PT Jakarta Mega Trans (JMT). Kedua, bus ini dibeli sendiri oleh Perum Damri, berbeda dari bus lainnya yang dibelikan oleh Dishub untuk operator-operator bus. Ketiga, karena bus ini dibeli sendiri, nomor unitnya berbeda dari nomor unit bus-bus TJ lainnya yang dimulai dari 001, namun mengikuti penomoran armada Perum Damri sebelumnya.

Bus ini didatangkan pada 2012 sebanyak 66 unit dari Liaocheng, Shandong, Republik Rakyat Tiongkok, dan dioperasikan dalam dua tahap. Tahap pertama, unit 5049 sampai 5071 beroperasi pada 4 Januari 2013, dan tahap kedua unit 5072 sampai 5114 beroperasi pada Maret 2013. Pada hari terakhirnya berdinas, terdapat 46 unit yang masuk dalam rencana operasional (renops), dengan rincian sebanyak 42 unit beroperasi dan 4 unit cadangan.

Bus ini ditenagai oleh mesin Doosan Infracore GL11K dengan tenaga 340hp yang mampu mencapai torsi maksimum 160nm pada putaran mesin 1260rpm, dibekali dengan transmisi otomatis Allison T375R, dan pendingin udara merek Songz. Karena dinginnya AC bus ini, sejumlah orang menyebutnya sebagai bus kulkas dan selalu menyiapkan jaket tebal sebelum menaikinya. Desain interiornya yang sederhana dan tanpa motif beludru sebagaimana bus-bus sebelumnya ikut memberikan kesan modern pada bus ini.

Baca Juga: Inobus, Bus Buatan INKA Yang Kini Berhenti Beroperasi

Bus Zhongtong Perum Damri yang melayani Transjakarta koridor 1 , April 2017. (Kevin W)

Di lintas, bus ini berada dalam naungan Damri SBU koridor 1 dan 8. Awalnya, bus ini memang hanya beroperasi di koridor 1 dan 8 sesuai dengan konsep tender operator per koridor layanan. Namun sejak 2015, bus ini berjalan di hampir semua koridor, kecuali koridor 4, 12, dan 13. Di koridor 1, bus ini menjadi salah satu ikon primadona koridor 1 hingga bus Scania datang, kemudian jumlahnya dikurangi perlahan-lahan. Tahun 2018, bus ini hanya berjalan di saat akhir pekan di koridor 1, saat bus-bus Scania swakelola diistirahatkan. Tak lama setelah Zhongtong biru milik Perum PPD dioperasikan pada akhir 2019, bus ini akhirnya benar-benar meninggalkan koridor 1. Pada hari terakhirnya, bus ini berjalan di koridor 5, 5C, dan 10.

Menariknya, meskipun citra bus asal Tiongkok dikenal kurang baik, selama ini bus-bus Damri tidak pernah mengalami masalah berarti dan tidak pernah terbakar. Hal ini berbeda dari bus Tiongkok yang dioperasikan oleh swakelola. Bahkan jelang akhir hayatnya, AC bus ini masih cukup terasa dingin, meskipun tenaga mesin dan kaki-kaki bus sudah tidak lagi seprima dahulu.

Dengan berhenti operasinya bus Zhongtong, maka Perum Damri kini tidak lagi menjadi operator Transjakarta. Namun bus-bus Damri masih akan tetap melayani pelanggan. Sejumlah bus Damri dengan sasis Hino RK8 R260 akan berjalan di Transjakarta, namun dioperasikan melalui PT Bianglala Metropolitan (BMP).

Pada akhirnya setiap permulaan akan berakhir dengan perpisahan. Selamat beristirahat untuk terakhir kalinya, terima kasih telah melayani ibukota selama delapan tahun dan mengangkut kebahagiaan kepada setiap orang yang menaikinya.

KAORI Newsline | Kevin W

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.