Pernah membayangkan apa jadinya jika wibu bertemu dengan kultur b-boy? Inilah jadinya jika mereka bertemu di sebuah event jejepangan, yakni Jakarta Weeb Gate Park atau JWGP yang diselenggarakan pada bulan Maret kemarin. Apa itu JGWP dan bagaimana keseruan eventnya? Simak laporan event-nya berikut ini!

Sebelum membahas lebih lanjut, mari kita kenalan dengan JWGP. JakartA Weeb Gate Park (JWGP) merupakan acara dance battle yang mengusung tema anisong pertama di Jakarta. Event JWGP sendiri terinspirasi dari acara Akiba Street dan A-BOY BEBOP, acara battle dance Apop yang sudah lama diselenggarakan di Jepang. Nama JWGP diambil dari judul anime Ikeburo West Gate Park yang kemudian diparodikan menjadi Jakarta Weeb Gate Park. Event JWGP juga memberikan angin segar di dunia event jejepangan dengan memadukan event dance battle dan lagu-lagu anime, sehingga para pegiat komunitas jejepangan dan komunitas dance bisa ikut menikmati event JWGP.

Baca Juga: Kami Mencicipi Gerai Ramen Seirock-ya Cabang Mal Kelapa Gading

Tujuan utama dari event ini yakni untuk memperkenalkan skena dance yang dibalut dengan nuansa jejepangan, sehingga orang-orang yang masih awam tentang dance, khususnya untuk para peminat jejepangan, juga bisa ikut menikmati dance tanpa lepas dari ciri khas Jepangnya itu sendiri.

Untuk kalian yang tertarik mengikuti lomba ini, kalian hanya perlu bertanya pada diri kalian apakah kalian dancer yang menyukai anime atau wibu yang suka dance. Tidak ada genre dance tertentu untuk mengikuti JWGP. Semua style dance seperti bboy, popping, locking, waacking, hip-hop, krump, dan lain-lain diperbolehkan. Bukan hanya street dance, wotagei, yo-yo, kendama, basket, ataupun pengguna properti lainnya juga dapat berpartisipasi dalam perlombaan dance battle ini.

Penilaian dalam menentukan pemenang pada setiap round hampir sama dengan kompetisi dance battle pada umumnya, yaitu Musicality, Originality, Flow, dan Control. Musicality artinya bagaimana reaksi peserta terhadap musik yang diputar oleh DJ, apakah peserta bisa dengan tenang menguasai musik, atau malah “rusuh” saling mendahului dengan musik. Selanjutnya Originality yaitu originalitas atau keaslian, yang menjadi ciri khas peserta tanpa meniru, menjiplak, atau menggunakan gerakan orang lain. Flow yaitu seberapa rapinya gerakan peserta ketika sedang battle, apakah gerakannya lancar tanpa hambatan dari awal sampai selesai atau terbata-bata. Terakhir adalah Control, yaitu bagaimana peserta bisa menguasai dance floor, gerakan, musik, dan juga penonton. Namun semua aspek penilaian tersebut semuanya kembali ke keputusan dari Juri.

Lalu apa itu APop? APop adalah Anime Pop, yakni merupakan salah satu genre lagu yang berasal dari Jepang, yang biasanya berasal dari lagu-lagu anime, gim, virtual youtuber, bahkan vocaloid. Lagu-lagu bergenre Apop inilah yang menjadi tema dari event battle dance JWGP itu sendiri, seperti layaknya event Battle Dance Apop di Jepang yang juga menggunakan lagu-lagu anime.

Di event ini kalian tidak harus bisa ngedance untuk menikmati keseluruhan event ini, bahkan menjadi penonton di sini pun bisa menjadi pengalaman yang asyik karena bisa menonton para peserta bertanding dengan menggunakan lagu anime secara kompetitif. Selain itu para penonton juga bisa memberikan sorak pendukung atau meramaikan battle dance tersebut di saat para peserta berhasil melakukan gerakan yang sinkron dengan lagunya atau yang lebih sering dikenal Kill The Beats. Hal inilah yang membuat atmosfer pertandingan menjadi lebih menyenangkan.

Selain pertandingan untuk para peserta, ada juga babak exhibition yang mana para penonton pun juga bisa ikut unjuk kemampuannya di tengah pertandingan dengan menantang para peserta atauapun para penonton lainnya untuk masuk ke arena dance battle. Setelah event berakhir, tidak lengkap jika event jejepangan tidak ditutup dengan sesi Anikura, yang lagunya sendiri akan dimainkan secara acak oleh DJ di tempat tersebut. Di sesi Anikura, para peserta maupun penonton juga bisa ikut berwotage, chikage-ria, dan cypher dance layaknya suasana event anikura di Jepang pada umumnya.

Inilah beberapa foto cuplikan pertandingan dance battle JWGP yang telah didokumentasikan oleh tim KAORI.

Dan inilah cuplikan beberapa match dance battle di event JWGP.

Untuk event perdana JWGP, jumlah para pengunjung memang tergolong sedikit. Namun ini adalah sebuah permulaan yang baik untuk membuka sub kultur baru di dunia jejepangan, yakni event dance battle dengan iringan lagu anime yang sampai saat ini belum terjamah sampai sekarang. Mungkin para penggemar jejepangan umumnya hanya mengenal Wotagei saja sebagai tarian yang cocok ketika lagu anime dimainkan. Nyatanya di Jepang sendiri segala jenis genre dance bisa masuk ke dalam lagu anime jika seirama. Bukankah menyenangkanketika lagu anime kesukaan kalian disetel untuk mengiringi kalian berdansa, apalagi kalian bisa melakukan gerakan yang pas dengan ritmenya, sehingga bisa melakukan Kill The Beats.

Untuk kalian yang tertarik dengan event ini, kalian bisa langsung follow fanspage JakartA Weeb Gate Park atau masuk ke dalam grup Facebook-nya untuk info event JWGP selanjutnya yang akan diselanggarakan nantinya. Jadi bagaimana? Tertarik untuk unjuk skill dance kalian di event JWGP ini?

JakartA Weeb Gate Park

KAORI Newsline

Artikel sebelumnyaKanojo Okarishimasu Musim Kedua Siap Dirilis Awal Juli 2022
Artikel selanjutnyaAttack on Titan Kini Hadir dalam Dubbing Berbahasa Indonesia di Viu
Farrenswolf
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Nulla nec lectus volutpat, sollicitudin risus sed, eleifend libero. Phasellus viverra nunc id sapien ultrices, nec eleifend lacus elementum. Aliquam a mauris mauris. Sed tincidunt, ipsum ut cursus vestibulum, neque orci vestibulum quam, nec convallis nisl ex ac nisi. Integer varius, augue ut euismod posuere, mi quam iaculis nisi, vel fringilla tellus nisl id augue. Quisque lacinia lorem sit amet lorem varius, id porttitor lacus bibendum. Donec magna neque, dictum vitae mattis ut, tincidunt congue neque. Integer malesuada metus vitae risus egestas congue quis in enim. Maecenas accumsan molestie felis a tristique. In venenatis ligula urna, a bibendum justo sodales a. Quisque faucibus maximus tellus, ac convallis risus vehicula quis. Aliquam mollis congue ullamcorper. Ut blandit elit eu fermentum fringilla.

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses