Apa jadinya jika pertandingan dance yang diiringi lagu anime, lalu para pesertanya menggunakan gerakan terbaik mereka dengan cantik ketika berhasil menguasai lagu Anime tersebut? Hal itu bisa dinikmati pada event Akibaccano. Mungkin kalian pernah mendengar nama Ness from RAB (Real Akiba Boyz) di salah satu acara jejepangan di Jakarta. Sedikit informasi dia adalah salah satu peserta Akibaccano yang menjuarai volume 19 beberapa tahun yang lalu. Untuk mengetahui apa itu Akibaccano, Penulis akan membahas tentang event tersebut.

Akibaccano adalah event battle dance yang diadakan di Akihabara Jepang dengan menggunakan lagu tema anime (baik pembuka maupun penutup) dengan menggunakan format single elimination. Para peserta akan bertarung dengan tim yang terdiri dari 2 orang. Event ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 2013. Pada awalnya Akibaccano adalah pertarungan street dance satu lawan satu antara para Bboy yang hanya menggunakan musik dari anime sebagai musik pengiring. Sedikit informasi, nama Akibaccano sendiri diambil dari anime tahun 2007 yang berjudul Baccano.

Atsuki Suzumiya adalah salah satu penyelenggara Akibaccano. Dia juga adalah otaku pertama yang melakukan break dance dan kini dia lebih dikenal sebagai anggota dari crew dance Real Akiba Boyz. Atsuki berpendapat bahwa para penari/dancer dan otaku berhak mengekspresikan kecintaan mereka terhadap anime kesukaan mereka. Dalam wawancara di sebuah majalah, dia mengatakan bahwa dia ingin seluruh orang di dunia berpikir tentang lagu dari sebuah anime adalah sebuah lagu yang dapat mereka gunakan untuk menari. Begitulah bagaimana terlahirnya event bernama Akibaccano.
Peraturan Akibaccano sangatlah mudah, DJ akan memutarkan lagu dari anime secara acak dan para penari akan bergiliran menari dengan gaya tarian mereka sendiri, selanjutnya para juri akan memberikan poin berdasarkan empat hal. Pertama Skill, Musikalitas (keselarasan antara gerakan dan irama musik), pembawaan dalam gerakan, dan passion (semangat disetiap gerakan yang mereka bawakan). Kita juga dapat merasakan sensasi klub malam yang dibawakan oleh DJ di sela-sela battle untuk menghibur para penonton ketika sedang beristirahat.

Dalam Akibaccano, skill dance bukanlah segalanya, Ketika para penari berhasil mengikuti irama dalam lagu tersebut atau yang lebih dikenal dengan istilah “Kill The Beat”, penonton di sekitar langsung bersorak ramai atas keberhasilan penari tersebut menguasai irama lagu secara pas. Seperti pada lagu penutup Valkrye Drive Mermaid, yang di mana NESS berhasil menarik perhatian penonton dengan berdansa memakai gayanya sendiri untuk mengikuti irama dari lagu tersebut.
https://www.youtube.com/watch?v=KwUxoC0w4Yo?start=193
Akibaccano berbeda dengan kompetisi street dance pada umumnya, di mana peserta bertanding secara berpasangan dalam sebuah tim. Anggota tim mereka dapat berpartisipasi kapanpun ketika giliran mereka. Dalam Akibaccano hampir 60% pesertanya adalah seorang Breakers, Lockers atau Poppers. Namun, event ini memperbolehkan segala jenis tarian untuk mengikuti turnamen. Beberapa dari mereka adalah seorang penari profesional dalam genre Jazz, Modern, bahkan beberapa di antara mereka ada yang menggunakan properti seperti diabolo (sebuah yoyo berukuran besar), kendama, bola basket, light stick, dan masih banyak properti lain yang digunakan selama mereka dapat mengikuti irama musik. Contohnya seperti pada kompetisi Akibaccano Volume 22 babak Best 8 di match antara Tim Wotakyan Δ (Mitsu-kun & Clock) vs Ryu to Yuta (Ryu、Yuta), d imana dalam gambar yang di ambil kita bisa melihat tim Wotakyan Δ melakukan tarian Wotagei dengan light stick.
Dalam wawancara dengan beberapa peserta Akibaccano, mereka mengatakan bahwa suasana di sana sangat menyenangkan dan battle dance dengan iringan lagu anime merupakan hal yang menarik. Beberapa di antara mereka ada yang tertawa bahkan menangis, namun bagi mereka itu semua terasa sangat menyenangkan.
Akibaccano diadakan tiga kali dalam setahun. Turnamen yang pertama diadakan di tempat yang sangat kecil di Tokyo yang hanya dapat menampung sekitar 200-300 penonton, hasilnya space untuk menari sangat sempit dan beberapa penonton harus duduk di lantai yang hanya berjarak beberapa meter dari dance floor. Hingga volume 10 yang diadakan di tahun 2015, Akibacanno akhirnya berpindah ke tempat yang lebih besar yang dapat menampung hingga 800 orang. Kemudian pada tahun 2018 mereka berpindah lokasi di Kawasaki Cheetah Concert Hall, sebuah tempat legendaris untuk para Bboy melakukan battle.

Sekarang Akibaccano semakin populer. Pendaftaran untuk mengikuti turnamennya sudah ditutup tiga bulan sebelum event dilaksanakan, bahkan tiket penonton habis terjual setelah turnamen tersebut diumumkan. Popularitas A-pop dance battle mulai naik.
Untuk kalian yang mencari pertarungan dance satu lawan satu, ada Akibastreet. Jika kalian tertarik dalam pertarungan crew atau tim ada Akibafamilia di mana persyaratannya minimal ada 3 orang dalam satu tim.
Dalam setiap bulan selalu ada turnamen A-Pop terbaru yang muncul di website Enter The Stage (website untuk dance battle di Japan). Sangat disayangkan, turnamen Akibaccano Volume 21 harus dibatalkan karena efek pandemi COVID-19 yang juga tengah melanda Jepang.

Tidak ada larangan untuk mengikuti Akibaccanno, para peserta hanya harus bertanya pada diri mereka sendiri, “Apakah kalian adalah seorang penari yang menyukai anime?” atau “kalian adalah Otaku yang suka menari?”
Dalam Akibacanno, kalian dapat menemukan para rival yang menari bersama yang diiringi lagu anime favorit mereka dan bagaimana mereka mengekspresikan rasa suka mereka terhadap anime tersebut. Untuk kalian yang ingin menonton kompetisi tersbuet, kalian bisa menontonnya di akun Niconico Atsuki Suzumiya. Di sana banyak rekapan ulang kompetisi tersebut yang disiarkan secara gratis sampai volume terbaru.
Jadi jika di kemudian hari Indonesia ada event turnamen dance sejenis Akibaccano, apakah kalian tertarik untuk berpartisipasi event seperti ini?
KAORI Newsline | Ditulis oleh Reza Lamunedo & ErL
Pasti lah min!
Banyak banget jenis tarian yang ada di akibaccano, bahkan sampe ada pol dance di vol. 23. Jadi sangat mungkin acara ini sukses di event jejepangan atau bahkan eventnya tersendiri. sangat yakin bakal banyak wibu yang suka dance atau dancer yang suka anime ikut acara ini.
semoga aja event ini akan ada di Indonesia.