Kepolisian Jepang mengatakan makin banyak anak-anak menjadi korban kejahatan yang dilakukan oleh orang yang mereka kenal melalui game online.
Badan Kepolisian Nasional mengonfirmasi sebanyak 1.486 anak di bawah umur 18 tahun menjadi korban kejahatan akibat penggunaan media sosial selama tahun 2024.
Dari jumlah tersebut, game online menjadi penyebab kematian 98 anak, naik 9 dibandingkan tahun 2023. Lima puluh enam di antara mereka, atau lebih dari setengahnya, merupakan murid SMP, 22 murid SD, dan 18 murid SMA.
Badan kepolisian itu menyebutkan bahwa game online memungkinkan peserta anonim untuk dengan mudah melakukan obrolan suara atau bertukar pesan teks.
Pada Januari tahun ini, seorang siswa SMA berusia 17 tahun didorong oleh seseorang yang dikenalnya melalui game online untuk mencari pekerjaan ke luar negeri. Ia akhirnya bekerja untuk kelompok penipuan telepon yang beroperasi di Myanmar.
Badan kepolisian Jepang menyarankan untuk mengaktifkan kontrol orang tua pada akun media sosial anak-anak. Dikatakan bahwa orang tua harus memperingatkan anak-anak tentang bahaya berbagi informasi kontak dengan orang yang tidak dikenal di situs game.
KAORI Newsline | Sumber