
Dua ajang balap populer di dunia, yaitu Super GT yang digelar di Jepang dan Deutsche Tourenwagen Masters (DTM) yang digelar di Jerman direncanakan akan menggunakan regulasi yang sama mulai tahun 2017. Keputusan ini diumumkan setelah pertemuan yang diadakan antara perwakilan GT Association (badan penyelenggara Super GT), ITR e. V. (badan penyelenggara DTM), dan IMSA (badan otomotif Amerika Serikat) sehari setelah ajang balap ketahanan Nürburgring 24 Jam yang digelar pada 16-17 Mei 2015. Pertemuan mengenai pembuatan regulasi yang disebut Class One tersebut sudah dilakukan antara ketiga badan tersebut sejak tahun 2014.

Beberapa poin inti dari regulasi Class One yang telah diumumkan antara lain setiap mobil yang berlomba dengan regulasi ini harus menggunakan mesin turbocharger 4 silinder berkapasitas 2 liter yang dapat menghasilkan tenaga hingga 600 daya kuda. Jenis mesin ini sudah digunakan oleh ajang balap Super GT kelas GT500 sejak musim 2014, sedangkan ajang balap DTM saat ini masih menggunakan mesin V8 berkapasitas 4 liter.
Selain mesin, aturan mengenai paket aerodinamika juga telah dirumuskan, meskipun aturan tersebut masih akan diujicoba dan dikembangkan lebih lanjut sebelum disahkan. Paket aerodinamika terbaru ini disebut-sebut akan menyerupai mobil Super GT kelas GT500 dan DTM yang sudah digunakan sejak musim 2014.
Disahkannya regulasi Class One dua tahun mendatang akan memungkinkan mobil-mobil yang berlomba di kedua ajang balapan tersebut untuk bersaing secara langsung dalam satu ajang balapan yang sama. Rencananya, ajang balap eksebisi yang mempertemukan mobil-mobil Super GT dan DTM akan diadakan di Jepang pada 2017 setelah musim kompetisi berakhir, kemudian ajang balapan serupa akan diadakan di Jerman sebelum musim kompetisi 2018 dimulai. Pabrikan asal Amerika juga dapat berpartisipasi pada kedua ajang balap tersebut setelah IMSA mulai menggelar ajang balap yang menggunakan regulasi tersebut.

Perwakilan dari pihak ITR dan GTA mengaku puas dengan pertemuan tersebut. Kedua pihak mengharapkan hubungan kerjasama antara DTM, GTA, dan IMSA semakin erat dan berbagai mobil “Class One” dari berbagai pabrikan dan negara dapat bersaing satu sama lain. “Kami berhasil membuat kesepakatan di berbagai poin dan berhasil membuat langkah besar dalam mewujudkan tujuan bersama kami. Saya melihat ke depan di mana untuk pertama kalinya mobil “Class One” dari berbagai benua akan saling bersaing satu sama lain.” ungkap Hans Werner Aurfrecht, ketua dari ITR e.V. selaku penyelenggara ajang balap DTM.
Sementara itu, Masaaki Bandoh, ketua dari GT Association selaku penyelenggara Super GT juga menyatakan kepuasannya terhadap pertemuan tersebut. “Saya percaya bahwa persetujuan tersebut akan mempererat hubungan di antara kita , Super GT, DTM, dan IMSA, pada tahun 2017. Sejak kami memulai diskusi lebih lanjut mengenai penyelenggaraan Final Race Event (World Final), saya senang bahwa kita telah bergerak selangkah lebih dekat menuju tujuan utama kami untuk menciptakan hubungan kerjasama dengan DTM dan IMSA”.

Sebelumnya, pada tahun 2014 Super GT telah menggunakan regulasi baru yang dibuat bersama dengan ITR selaku penyelenggara ajang balap DTM. Regulasi baru ini dibuat untuk menekan biaya pengembangan mobil, namun tetap membuat balapan tetap kompetitif dengan mewajibkan setiap mobil untum memakai komponen umum yang ditentukan oleh pihak penyelenggara, seperti sasis dan paket aerodinamika.
Impian menjadi kenyataan. Mobil Super GT (Jepang) vs Mobil DTM (Jerman).
Semoga terwujud, Saya jadi ingat waktu FIA punya rencana untuk “menyatukan” GT500 dengan GT1 (kalau tidak salah pada 2005 atau 2006) dan akhirnya gagal karena perbedaan spek mobil yang cukup lumayan.
Waktu 2004-2005, Lamborghini Murcielago juga berlomba di JGTC/Super GT kelas GT500 dan hasilnya, hampir selalu finish di belakang (entah karena spek-nya kalah jauh atau kurang pengembangan)
Akhirnya pada 2006 Murcielago turun kelas ke GT300, tahun depannya balapan bareng sang adik (Gallardo) :v
Kalo gak salah pas 2006 ada satu tim di Super GT yang berencana untuk turun dengan mobil spek GT1 (Maseratti MC12, salah satu mobil juara di ajang FIA-GT waktu itu) tapi nggak jadi karena ketika dites, waktu putarannya kalah dengan mobil GT500 (unggul di trek lurus, kalah di belokan)
Ada kemungkinan semua mobil dari Class One dan TC1 akan membentuk satu kompetisi yang menampilkan mobil-mobil dari Class One dan TC1, ya? :v
Kemungkinan besar gak bakal ada, karena antara regulasi TC1 (WTCC)
Kemungkinan besar gak bakal ada, karena antara regulasi TC1 (WTCC) dan Class One (Super GT/DTM + seri bikinan IMSA) dibuat untuk kelas kompetisi yang berbeda. Mobil TC1 punya tenaga sekitar 380 HP, sedangkan Class One targetnya 600 HP (mobil GT500 era 2014 tenaganya sekitar 550 HP). Kalo pun diadu dalam satu ajang yang sama pasti mobil TC1 bakal tertinggal di belakang~