ATTACK ON TITAN: JUNIOR HIGH
Judul alternatif: Shingeki no Kyojin Chuugakkou
Pengisi suara: Yuuki Kaji (Eren Jaeger), Yui Ishikawa (Mikasa Ackerman), Marina Inoue (Armin Artlet), Hiroshi Kamiya (Levi), Romi Park (Hanji Zoe), Daisuke Ono (Erwin Smith), Kishou Taniyama (Jean Kirschtein).
Karya Asli: Seri komik karya Saki Nakagawa (cerita dan ilustrasi) dan Hajime Isayama (kreator original)
Sutradara: Yoshihide Ibata (OVA Ashiraiyashiki no Juuni-tachi).
Series Composition: Midori Gotou (Shisha no Teikoku, Blood+).
Desain Karakter: Yuuko Yahiro (Diabolik Lovers, B Gata H Kei).
Musik: Asami Tachibana (Aoharu x Kikanjuu,Gundam Build Fighters Try, Robotics;Notes) .
Lagu Pembuka: Linked Horizon – Seishun wa Hanabi no You ni.
Lagu Penutup: Yuuki Kaji (Eren Jaeger), Koshou Taniyama (Jean Kirschtein), dan Yui Ishikawa (Mikasa Ackerman) – Hangeki no Daichi.
Studio: Prouction I.G (Ace of Diamonds, Haikyuu!!, Yondemasu yo Azazel-san).
Apa jadinya bila para karakter Attack on Titan hadir kembali sebagai anak SMP? Serial anime ini menceritakan Eren Jaeger yang memulai hari pertamanya sebagai siswa SMP ditemani oleh sang kakak, Mikasa. Setelah sampai di sana, ia pun menyadari bahwa sekolah mereka, SMP Maria, ternyata juga diisi oleh para titan. Berbeda dengan di serial aslinya, para titan pun mengincar bekal makan siang milik para siswa. Perang untuk mempertahankan bekal makan siang para siswa SMP Maria dari incaran para titan pun dimulai.
Sebagai serial anime bergenre parodi-komedi, Attack on Titan: Junior High hadir dengan lebih santai dan jenaka. Berbagai adegan ikonik yang ada di serial aslinya dan juga scoring yang mengiringinya dihadirkan kembali untuk menambah kadar kelucuannya. Bagi Anda penggemar anime Attack on Titan, serial anime ini dapat dijadikan “pemanasan” untuk menanti penayangan musim keduanya yang akan hadir pada tahun depan.
(Tanto Dhaneswara)
OSOMATSU-SAN
Pengisi Suara: Takahiro Sakurai (Osomatsu), Daisuke Ono (Jushimatsu), Hiroshi Kamiya (Choromatsu), Jun Fukuyama (Ichimatsu), Miyu Irino (Todomatsu), Yuuichi Nakamura (Karamatsu), Aya Endo (Totoko), Kenichi Suzumura (Iyami)
Karya Asli: Komik Osomatsu-kun karya Fujio Akatsuka (Tensai Bakabon)
Sutradara: Yoichi Fujita (Gintama)
Penulis Skenario: Shuu Matsubara (Debut sebagai penulis skenario)
Desain Karakter/Chief Animation Director: Naoyuki Asano (Doraemon: Nobita no Ningyo Daikaisen, Saint Oniisan)
Background : Studio Pablo (Owari no Seraph)
Lagu Pembuka: AOP – Hanamaru Pippi wa Yoiko Dake
Lagu Penutup: Pengisi Suara – SIX SAME FACES ~Konya wa Saikou!!!!!!~
Studio: Studio Pierrot (Naruto, Tokyo Ghoul)
Pada era 60-an dan 80-an, seri anime Osomatsu-kun yang berkisah tentang 6 anak kembar bermasalah dari keluarga Matsuno dan sama-sama menyukai tetangga mereka, Totoko, telah sukses menghibur masyarakat Jepang. 20 tahun berlalu sejak itu, Osomatsu-kun kini telah tumbuh menjadi Osomatsu-san. Kali ini seri Osomatsu-san berkisah tentang kehidupan keenam anak kembar yang sama saat mereka dewasa. Keenamnya ternyata tumbuh menjadi pengangguran bermasalah yang tidak bisa mencari kerja, karena dulu dimanjakan oleh kesuksesan prekuelnya.
Episode pertama Osomatsu-san dipenuhi candaan breaking the fourth wall dan humor satir yang menyindir stereotip yang sering muncul di anime-anime zaman sekarang, seperti masalah desain karakter, setting reverse harem, dan archetype karakter. Selain itu, Osomatsu-san juga memparodikan anime-anime populer seperti Love Live!, Naruto, Dragon Ball, dan Shingeki no Kyoujin. Cerita mengenai kehidupan mereka di masa dewasa baru dimulai pada episode kedua. Dan episode tersebut dipenuhi humor satir yang cukup pintar tentang pekerjaan, persaudaraan, dan bagaimana masing-masing dari mereka ternyata telah menjadi anggota masyarakat yang menyedihkan dengan masalah dan kepribadiannya masing-masing. Lalu, bukan hanya sisi humornya, visual Osomatsu-san pun pantas mendapat acungan jempol. Memang animasinya tidaklah spektakuler, namun komposisi antara outline kasar karakternya, color palettenya, dan background buatan tangan dari studio Pablo yang terlihat seperti lukisan, menjadi perpaduan yang serasi.
(Yoza Widi)
ONE-PUNCH MAN
Pengisi Suara: Makoto Furukawa (Saitama), Kaito Ishikawa (Genos), Yuuki Kaji (Speed of Sound Sonic), Aoi Yuuki (Senritsu no Tatsumaki), Hiroki Yasumoto (King), Mamoru Miyano (Sweet Mask), Saori Hayami (Jigoku no Fubuki), Kazuhiro Yamaji (Silver Fang)
Karya Asli: Komik Karya One dengan ilustrasi oleh Yuusuke Murata (Eyeshield 21)
Sutradara: Natsume Shingo (Space Dandy)
Penulis Skenario: Tomohiro Suzuki (Tiger & Bunny)
Desain Karakter / Chief Animation Director: Chikashi Kubota (Shikabane Hime, One Piece: Baron Omatsuri and the Secret Island)
Lagu Pembuka: JAM Project – The Hero!!
Lagu Penutup: Hiroko Moriguchi – Hoshi yori Saki ni Mitsukete Ageru
Studio: Madhouse (Mahouka Koukou no Rettousei, Death Parade, Btooom)
Apa yang terjadi apabila seorang superhero mendapat kekuatan yang terlalu besar? Itulah yang terjadi kepada Saitama, seorang pengangguran yang berlatih keras untuk menjadi superhero hingga seluruh rambutnya rontok, dan sebagai gantinya, Saitama mendapat kekuatan yang sangat besar. Tetapi, hal tersebut lama kelamaan membuat Saitama menjadi bosan dan frustrasi, karena berbeda dengan kehidupan superhero penuh ketegangan yang diimpikannya, dia selalu memenangkan pertarungannya hanya dengan satu pukulan.
One-Punch Man punya semua elemen yang dibutuhkan untuk menjadi anime action comedy yang menghibur. Humor-humornya, terutama deadpan humor, dieksekusi dengan baik lewat kelakuan karakter-karakternya sendiri. Baik hero maupun villainnya, adalah karakter-karakter yang konyol, walaupun beberapa diantaranya terlihat serius pada awalnya. Sang karakter utama, Saitama, juga sama sekali tidak terlihat seperti superhero terkuat, melainkan seorang pengangguran yang apatis, malas, dan bosan. Lalu di antara humor-humor tersebut, diselipkan adegan aksi yang fantastis. Dari koreografinya, efeknya yang flashy, gerakan kamera yang begitu dinamis, penggunaan smearnya, serta linework dan impact framenya yang terlihat brushy, semua elemen tersebut memberi adegan aksinya power, momentum, serta intensitas. Anda tidak akan menyangka adegan aksi tersebut berasal dari sebuah anime dengan genre dasar komedi. Jadi bagi anda yang ingin anime komedi yang memancing gelak tawa dan dipenuhi aksi yang terlihat menakjubkan, One-Punch Man akan cocok untuk anda.
(Yoza Widi)
GUNDAM: TEKKETSU NO ORPHANS
Pengisi Suara: Kengo Kawanishi (Mikazuki Augus), Yoshimasa Hosoya (Orga Itsuka), Natsuki Hanae (Biscuit Griffon), Yuichiro Umehara (Eugene Seven Stark), Yuka Terasaki (Kudelia Aina Bernstein), Takahiro Sakurai (McGillis Fareed)
Karya Asli: Hajime Yatate, Yoshiyuki Tomino
Sutradara: Tatsuyuki Nagai (Ano Hana, Ano Natsu de Matteru)
Series Composition: Mari Okada (Darker Than Black: Ryuusei no Gemini, Aquarion Evol, Ano Hana)
Desain Karakter: Michinori Chiba (Gundam 00, Gundam AGE)
Musik: Masaru Yokoyama (Shigatsu wa Kimi no Uso, Rolling Girls)
Lagu Pembuka: Man With A Mission – Raise Your Flag
Lagu Penutup: Misia – Orphan no Namida
Studio: Sunrise
Sunrise akhirnya merilis serial Gundam terbaru yang diberi nama Gundam: Tekketsu no Orphan atau G-Tekketsu. Anime yang bisa ditonton di Youtube serentak di seluruh dunia ini menceritakan tentang seorang pemuda yatim bernama Mikazuki Augus yang bekerja di perusahaan keamanan bernama Chryse Guard Security, ia ditugaskan untuk menjaga kemanan putri dari Chryse bernama Kudelia Aina Bernstein yang berencana untuk mendeklarasikan kemerdekaan mereka dari Bumi. Suatu hari mereka diserang oleh Gjallarhorn, sebuah unit militer dari pihak Bumi yang sengaja memberhentikan kemerdekaan penduduk Mars. Selama serangan berlangsung, Orga Itsuka memutuskan untuk melakukan pemberontakan terhadap atasannya karena meninggalkan anak-anak dan prajurit selama serangan berlangsung. Augus harus memilih apakah dia mengikuti temannya atau menjalankan misinya sembari mengendarai mobile suit yang legendaris: Gundam Barbatos.
Setelah bersenang-senang dengan Gundam Build Fighters Try dan membuat penonton pusing dengan G no Reconguista, Sunrise membuat serial Gundam baru dan memanggil tim yang membuat Toradora! dan juga Ano Hana. Episode-episode awal dari anime ini cukup menjanjikan dengan drama militer yang terasa begitu masuk di awal episode. Penceritaan yang cukup gamblang membuat penonton yang sama sekali tidak mengerti dunia Gundam dan menyukai cerita perang akan cepat masuk ke dalam cerita anime ini. Meskipun terlihat sedikit membingungkan karena beberapa perpindahan adegan yang terkesan acak, namun serial ini masih bermain rapi sampai ke ending. Unsur persahabatan dalam tim, terutama antara Augus dan Orga akan menjadi salah satu higlight dalam cerita anime ini. Jika ini terus dijaga, bukan tidak mungkin anime ini akan keluar menjadi salah satu anime terbaik musim ini dan bisa menjawab keraguan penonton karena mengambil staff dari Toradora! dan Ano Hana yang notabene jauh dari kata action mecha, dan jangan lupa catchphrase dari G-Tekketsu bagi penonton dunia “RAISE YOUR FLAG!!!!!!!!!!!”
(Luthfi S.A.)
COMET LUCIFER
Pengisi Suara: Ayaka Ohashi (Felia), Yuusuke Kobayashi (Sougo Amagi), Ayaka Suwa (Otto Motou), Inori Minase (Mo “Moura” Ritika Tzetzes Ura)
Sutradara Seri: Atsushi Nakayama (Absolute Duo, Chrome Shelled Regios)
Sutradara: Yasuhito Kikuchi (Busou Shinki, Infinite Stratos)
Penulis Skenario: Yuuichi Nomura (Eureka Seven, Gundam Seed Destiny, Rinne no Lagrange, Bounen no Xam’d, Aikatsu, Code Geass: Nunnaly In Wonderland)
Desain Karakter: Yuichi Takahashi (Gatchaman Crowds insight, Macross Frontier)
Musik: Tatsuya Kato (Buddy Complex, Campione!, Free!)
Lagu Pembuka: fhana – Comet Lucifer: The Seed and the Sower
Lagu Penutup: Ayaka Ohashi – Oshiete Blue Sky
Studio: 8 Bit
Tujuh tahun setelah berdiri, studio 8 Bit yang sebelumnya hanya membuat adaptasi dari novel ringan, visual novel, dab bahkan mainan, akhirnya membuat anime orisinal pertamanya. Anime yang dikonsepkan oleh Yuuichi Nomura yang sebelumnya pernah membantu pengerjaan Eureka Seven dan Rinne no Lagrange ini menceritakan tentang sebuah dunia bernama Gift. Dunia ini memiliki sumber daya alam bernama Giftium, sebuah kristal biru yang terkubur di dalam tanah. Sougo Amagi adalah seorang pemuda yang gemar mengumpulkan kristal langka hidup di dalam sebuah kota tambang bernama Garden Indigo. Secara tidak sengaja Sogo menemukan sebuah danau bawah tanah dan bertemu dengan gadis misterius berambut biru bernama Felia dan petualangan mereka dimulai dari sana.
Faktor Nomura yang sebelumnya pernah mengerjakan Eureka Seven mempunyai andil besar dalam membentuk cerita di anime ini. Plot awal anime ini sangat terasa menyerupai Eureka Seven, terutama di pengenalan cerita dimana seorang pemuda menemui seorang gadis misterius yang entah datangnya dari mana dengan sebuah robot. Ditambah lagi dengan adanya dunia parallel yang berbeda dengan Bumi. Ada yang mengatakan bahwa anime ini juga mirip dengan Gurren Lagann, hal ini dikarenakan premis awal cerita yang cukup mirip dengan Gurren Lagann dimana seorang pemuda laki-laki mencari sebuah kristal di bawah tanah dan menemukan keajaiban di dalamnya. Munculnya karakter Moura di anime ini juga bisa menyebabkan hubungan cinta segitiga di dalam anime ini. Plot awal di anime ini terkesan generik jika dibandingkan dengan anime yang mengambil tema serupa. Namun jika Anda senang mengikuti cerita romance dan fantasy dengan bumbu mecha dan science fiction, anime ini bisa dijadikan pilihan.
Panduan seri anime musim gugur 2015 berlanjut ke halaman berikutnya.
Min, Attack on titan junior high, production i.g? Charlotte sama shirobako mah PA Works, min.
Yuru Yuri San Hai! Ini yg paling ditunggu :3
> siapa yang sangka latar cerita ini adalah Bumi di masa depan yang jauh dari masa kini
Bung, spoiler.
Terus kalau boleh saran panduan anime musiman itu coba dibuat mengikut “three-episodes rule” atau mungkin dibuat follow-up-nya karena sering ada anime yang gak langsung bagus, atau yang bagus jadi jelek. Mungkin bisa dibuat panduan/evaluasi per episode pertama, ketiga, keenam, dan akhir musim kalau mau lengkap, tapi mungkin kebanyakan ya…
Terakhir, tag-nya tolong dirapiin dong. Kok bisa ada beda tag “panduan seri anime” dan “panduan” pula? Belum lagi kapitalisasi tag yang di “Panduan Anime Musim Panas 2015” (‘Seri’nya?) agak kurang konsisten.
Selain itu mah, sudah cukup bagus lah, walaupun review-nya terkesan agak terlalu konservatif dan kurang bervariasi dalam penilaian berdasarkan preferensi. Mungkin coba diusahain ada beberapa (tiga?) orang yang memberikan kesan dan pendapatnya per-anime ketika memungkinkan (contoh: seri original/baru, ada beberapa orang yang kenal dengan serinya, atau telah mengikuti season-season sebelumnya).
Anyway, good job lah bro!