
Siemens Mobility resmi meluncurkan rangkaian kereta rel listrik (KRL) perdana pesanan Riyadh Metro yang akan beroperasi di Ibukota Arab Saudi, Riyadh, Selasa (23/2) di pabrik Siemens Simmering, Wina – Austria. Rangkaian KRL tipe Inspiro buatan Siemens ini akan menjalani uji coba keadaan cuaca ekstrim di terowongan angin Balai Iklim Rail Tac Arsenal, Wina, Austria dan uji coba dinamis di Pusat Pengujian dan Validasi Siemens di Wildenrath, Jerman pada musim semi mendatang, sekitar bulan Maret-April 2016 ini.

“Tim proyek (armada Riyadh Metro) kami di Wina dan Arab Saudi bekerja sepenuh hati dan segenap jiwa raga untuk mengembangkan dan menyelesaikan pembuatan rangkaian perdana yang disiapkan secara khusus untuk kondisi iklim yang ekstrim di Riyadh.” tutur CEO Siemens Mobility, Jochen Eickholt. “Dengan ini, kami sangat bangga menjadi konsorsium pertama dari tiga konsorsium (pembuat kereta Riyadh Metro) yang memperkenalkan rangkaian kereta kami kepada publik.” Lanjut Jochen.

Seluruh rangkaian KRL yang dibangun Siemens untuk Riyadh Metro adalah tipe Inspiro, berpendingin udara dan memiliki bodi berbahan Aluminium yang ringan, dan didesain untuk dapat melaju hingga kecepatan 90 km/jam. Desain dan setiap komponen KRL Riyadh Metro ini dibuat khusus untuk beroperasi pada kondisi cuaca ekstrim di kota Riyadh, dan dirancang untuk tahan dalam kondisi badai pasir sekalipun.

Pemerintah Kerajaan Arab Saudi melalui Komisi Tinggi Pengembangan Kota Riyadh membangun jaringan kereta Mass Rapid Transit (MRT) kota Riyadh yang dinamai Riyadh Metro yang sudah dimulai sejak tahun 2014 lalu dan direncanakan untuk beroperasi mulai tahun 2018 mendatang.

Akan ada 6 jalur (Line) yang dilayani oleh Riyadh Metro, diantaranya Line 1 relasi Jln. King Salman bin Abdul Aziz – Dar Al Badia (Muin Ibn’ Zaidah), Line 2 relasi Universitas King Saud – Stadion King Fahd (Eastern Sub-Center), Line 3 relasi Jeddah Expressway – National Guard Cam Khaseem El Aan, Line 4 relasi Bandara Internasional King Khaled – Distrik Keuangan King Abdullah, Line 5 relasi King Abdul Aziz Historical Center – Riyadh Airbase, dan Line 6 relasi Distrik Keuangan King Abdullah – Jln. Prince Saad Ibn Abdulrahman Al Awal.
Pembangunan konstruksi jalur, prasarana dan penyediaan sarana Line 1 dan 2 dikerjakan oleh konsorsium BACS yang diisi Bechtel, Almabani General Contractors dan Consolidated Contractors, Co. dan Siemens, sedangkan Line 3 dikerjakan oleh konsorsium Ar-Riyadh New Mobilty dan Bombardier, dan Line 4, 5 dan 6 dikerjakan oleh konsorsium FAST yang dihuni FCC, Alstom, Samsung C&T, Freyssinet Saudi Arabia, Strukton, Setec dan Typsa.
Siemens sendiri tergabung pada konsorsium BACS yang membangun jalur (Line) 1 dan 2 Riyadh Metro. Dengan nilai kontrak sebesar €1.5 miliar, Siemens akan menyediakan sejumlah 74 rangkaian KRL dengan rincian 45 rangkaian KRL formasi 4 kereta untuk Line 1 dan 29 rangkaian KRL formasi 2 kereta untuk Line 2 Riyadh Metro, juga sistem persinyalan dan elektrifikasi di kedua Line tersebut.
Pembuatan armada kereta untuk 6 Line Riyadh Metro ditugaskan kepada 3 perusahaan terkemuka dari 3 konsorsium, diantaranya Siemens yang didapuk membuat rangkaian untuk Line 1 dan 2, Bombardier dari konsorsium Ar-Riyadh New Mobility yang akan menyediakan 47 rangkaian KRL formasi 2 kereta tipe Innovia 300 untuk Line 3, serta Alstom dari konsorsium FAST yang kebagian memproduksi 69 rangkaian KRL formasi 2 kereta tipe Metropolis untuk dioperasikan di Line 4, 5, dan 6. Seluruh armada KRL Riyadh Metro dirancang untuk beroperasi tanpa masinis (driverless) dan dioperasikan dari pusat pengendali.

Kehadiran Riyadh Metro diharapkan akan menjadi salah satu tulang punggung transportasi umum perkotaan yang dapat melayani masyarakat Riyadh secara optimal, cepat, aman dan nyaman.
Cemplus Newsline by KAORI