Pada 21 Februari 2016, sebuah acara maid & butler café telah digelar di kota Bogor yang terkenal sebagai Kota Hujan. Acara maid café tersebut digelar oleh Dear Maid and Butler Café dan bertempat di Otaku Sushi Ramen Bar. Tim KAORI Nusantara yang diwakili oleh saya dan Kevin berkesempatan untuk mampir mencicipi makanan dan juga pelayanan oleh para maid dan butler di acara ini. Seperti apa pengalaman yang disajikan oleh Dear Maid and Butler Café?
Dear Maid and Butler Café adalah penyelenggara maid café yang telah dibentuk sejak tahun 2013. Memasuki tahun keempat, Dear Café telah menyelenggarakan acara maid café di perhelatan acara Jejepangan di kota Bogor, yaitu Bunkasai Universitas Pakuan pada tahun 2013 dan 2014. Dear Café menghadirkan tema dengan suasana yang membuat pengunjungnya seolah-olah menjadi bagian dari keluarga Dear Café. Tema tersebut di antaranya “Ame no Hana” (Hujan Bunga) pada tahun 2013 yang mengangkat tema pertama di bawah guguran musim semi, dan “Masquerade” pada tahun 2014 yang menghadirkan tema pesta topeng nan misterius.
Tahun ini mereka hadir kembali dengan tema “Dear Café Comeback – Winter no Atatakasa” (Kehangatan Musim Dingin). Bulan Februari, selain identik dengan musim dingin juga lekat dengan kehangatan Valentine. Dear Café pun mencoba menghadirkan suasana Valentine di dalam kehangatan sebuah keluarga yang selaras dengan visi café ini.
Tim KAORI pun tiba di lokasi acara sekitar jam dua siang. Kami disambut oleh Yuihi dan Sang Ibu Dapur dan langsung memperkenalkan diri. Kami pun diberi tahu bahwa sesi sore baru akan dibuka pada pukul 14.45 hingga 16.15. Setelah mendengar hal tersebut, kami pun mulai memesan makanan akan disajikan di dalam ruang makan. Saya memesan paket Summer yang terdiri dari Okonomiyaki dan Fruit Kakigori with Bubble Pearl and Ice Cream, sedangkan Kevin memesan paket Spring yang terdiri dari Curry Rice with Chicken Katsu Cheese dan Sweet Cocoa. Yuihi kemudian menyodorkan pilihan maid yang akan menjamu kami, yaitu Rin dan Haru. Tanpa pikir panjang (dan sedikit ngasal karena tidak memperhatikan profil maid-nya) saya pun memilih Haru
Tepat pada pukul 14.45, kami dan para pengunjung lainnya yang telah menunggu akhirnya dipersilakan masuk menuju ruang makan. Para pengunjung yang memasuki ruang makan dengan dekorasi yang simpel dan cozy pun disambut dengan ucapan “Okaerinasai, goshujin-sama.” oleh para maid dan butler Dear Café. Setelah itu, kami bertemu dengan maid yang akan menjamu kami, yaitu Haru yang hadir dengan karakter yang sedikit kekanak-kanakan, periang, namun sedikit canggung. Haru pun mulai memperkenalkan dirinya dan kemudian bertanya “Siapa nama goshujin-sama?”. Setelah memperkenalkan diri masing-masing, saya merasa sedikit beruntung dengan pilihan yang dibuat sebelumnya ternyata begitu tepat karena sesuai dengan preferensi saya yang sedikit menyukai karakter loli.
Haru pun kemudian mulai memperkenalkan maid dan butler lainnya. Tiap maid dan butler yang ada di café ini hadir dengan karakter dan latar cerita yang unik, misal Ai dengan sifat yang sedikit pemalu, Rin yang hadir dengan pembawaan yang sedikit… ,ehm, agresif, dan Kyo yang ternyata adalah seorang gamer dan konon merupakan pangeran dari bulan yang telah berumur 300 tahun. Para maid pun dapat membawakan karakternya dengan cukup baik. Menggunakan dasar-dasar ilmu deduksi ajaran Sherlock, saya pun berhasil menebak karakter Kuro yang kuudere sebelum Haru memperkenalkannya.
Setelah mencoba ngobrol bareng dengan Haru untuk mengulik lebih jauh tentang karakternya (disertai dengan pun alias plesetan kata yang kelewat garing) dan melakukan game tebak karakter maid yang ada di café ini (dengan tebakan yang sering kali meleset) menu hidangan pertama berupa okonomiyaki pun datang ke meja kami. Setelah dicicipi, rasa okonomiyaki yang disajikan oleh maid café ini lumayan enak, dan semakin enak dengan kombinasi mayones, saus khas dan sedikit saus sambal.