Sambil menghabiskan okonomiyaki yang disajikan, Haru pun kembali mengajak ngobrol dengan kami. Selain ngobrol ngalor-ngidul dengan berbagai hal, mulai dari cita-cita Haru yang ingin masuk ke Universitas Kijang Nusantara hingga cocoklogi jumlah origami yang ada di ruangan dengan salah satu mobil balap favorit saya, Ferrari 333 SP, Haru pun mengatakan kalau Aki, salah satu maid yang juga ada di café ini, merupakan kakaknya Haru. Dia juga menjelaskan kalo mereka juga mempunyai kakak yang lain, yaitu Fuyuki yang sayangnya tidak ikut meramaikan maid café karena sedang mencari buah kehidupan (tsahh~…). Sesekali Aki pun iseng memberikan pelukan hangat kepada Haru layaknya kakak-beradik yang begitu akur. Tak hanya Aki, interaksi antara Haru dengan para maid dan butler lainnya juga cukup cair.
Tak lama berselang, Haru membawakan sebuah dessert yang menjadi hidangan penutup ke meja kami, yaitu Fruit Kakigori with Bubble Pearl and Ice Cream. Hidangan ini hadir dengan kakigori (es serut) rasa mangga yang dipadukan dengan potongan buah naga, pir, dan stroberi, ditambah dengan es krim rasa vanilla dan butiran bubble pearl yang lazimnya digunakan untuk minuman bubble tea. Seperti yang diperkirakan, hidangan ini hadir dengan kombinasi rasa asam-manis yang begitu menyegarkan, lengkap dengan bubble pearl yang terasa cukup kenyal.
Sambil menikmati fruit kakigori yang disajikan, Haru pun mengajak kami bermain kartu. Akan tetapi, karena saya sendiri tidak terlalu paham dengan berbagai variasi permainan kartu (kecuali blackjack yang sering dimainkan di telepon genggam ketika SMA), saya pun bernegosiasi untuk menggantinya dengan catur. Permintaan diterima, Haru pun kemudian membuka papan catur di meja kami. Permainan yang awalnya diperkirakan akan berlangsung imbang karena sama-sama bermain secara defensif pun kemudian berubah ketika Kevin memutuskan untuk membantu Haru. Dengan berbagai langkah terobosan yang berhasil dibuat, saya pun mulai kewalahan.
Ketegangan dalam mencari langkah balasan untungnya sedikit dapat diredam ketika para maid dan butler lain yang sedang tidak menjamu pengunjung mulai mencoba mencairkan suasana dengan bersama-sama menyanyikan dua tembang Jejepangan pilihan, yaitu Butterfly yang menjadi lagu pembuka seri anime Digimon, dan Ai Kotoba, sebuah lagu gubahan DECO*27 yang dinyanyikan oleh diva maya Hatsune Miku. Akhirnya, setelah diserang dari berbagai sisi, saya pun memperpanjang rekor kekalahan dalam bermain catur setelah melawan Haru.
Bertepatan dengan berakhirnya permainan catur “tak seimbang” ini, sesi sore pun berakhir tepat pada pukul 16.15. Sebelum melakukan sesi foto bersama dengan sang maid seperti event maid café pada umumnya, Haru menyerahkan sebuah amplop berwarna hijau kepada saya sebagai ucapan terima kasih karena telah menjadi tamunya di Dear Maid & Butler Café. Beberapa hari kemudian, saya pun mengetahui dari teman kampus yang juga berkunjung ke sini bahwa saya mendapatkan good ending layaknya cerita di dalam novel visual karena berhasil mengulik karakter sang pelayan. Setelah beranjak dari lokasi, saya pun mengakui bahwa Dear Café berhasil menghadirkan suasana yang selaras dengan visi mereka, yaitu kehangatan keluarga.
KAORI Newsline | oleh Tanto D