Setelah resmi ditunjuk pemerintah pada November 2015, PT Kereta Api Indonesia (KAI) kian mantap untuk mengoperasikan jalur kereta api (KA) Trans Sulawesi. Salah satu buktinya ialah mulai digelarnya rekrutmen pegawai di provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
Rekrutmen yang akan digelar di Universitas Hassanudin, Makkasar pada 28 hingga 29 Maret ini untuk mengisi lowongan dalam berbagai posisi. Untuk posisi masinis, KAI membuka lowongan untuk lulusan jenjang pendidikan minimal Diploma Tiga (D3) yang memiliki ijazah Sekolah Menengah Atas (SMA) jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Teknik jurusan Mesin, Listrik dan Otomotif. Sementara untuk posisi lainnya minimal dibutuhkan lulusan Strata Satu (S1). Hal ini sesuai dengan perintah Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo untuk mengutamakan putra-putri Sulawesi pada rekrutmen KA Trans Sulawesi ini.
Saat ini proyek jalur KA Trans Sulawesi sudah mulai dalam tahap pembangunan. Pada tahap pertama, dibangun jalur dari Makassar menuju Pare-Pare sejauh 154 km. Presiden menargetkan tahap pertama ini akan selesai pada tahun depan.
Spesifikasi jalur KA Trans Sulawesi ini memiliki perbedaan dibandingkan jalur KA di Jawa dan Sumatera. Jika di Jawa dan Sumatera menggunakan jalur dengan lebar rel 1067 mm atau biasa disebut Cape Gauge, maka untuk KA Trans Sulawesi ini akan menggunakan Standard Gauge atau lebar rel 1435 mm dan menggunakan rel tipe R60. Dengan rel yang lebih lebar, maka tekanan gandarnya mencapai 25 ton, atau lebih besar dibandingkan dengan di Jawa dan Sumatera. Uniknya, selain batang rel, seluruh komponen utama jalur KA ranah Celebes ini menggunakan produk dalam negeri.
Cemplus Newsline by KAORI