Selamat datang dalam rubrik KRL Wednesday, di mana dalam rubrik ini, selama empat minggu ke depan KAORI akan mengeksplorasi rangkaian-rangkaian KRL unik dengan berbagai faktor-faktor menarik yang mungkin mengena di hatimu. Ha! Kalau karakter dua dimensi imajiner saja bisa dijadikan bahan delusi, mengapa yang barangnya benar-benar ada dan “real” tidak bisa dicintai?

Pada edisi kedua ini, akan dibahas rangkaian 8613F yang mengalami nasib tragis: sempat menjadi ikon PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ), dibiarkan disiksa oleh penumpangnya, dan sebagai KRL dari perusahaan Tokyu Corporation yang datang paling akhir, umurnya justru yang paling pendek di Indonesia. A tale of misfortunes.

Simak juga KRL Wednesday sebelumnya: KRL JR seri 205, 205-54F.

graph-tokyu

Lahir Dalam Perubahan Cepat

Tokyu Corporation adalah operator kereta api (KA) swasta di wilayah Kanagawa (tidak jauh dari Tokyo) yang dikenal dengan berbagai inovasinya. Sebelum memproduksi KRL seri 8500, Tokyu telah mengoperasikan KRL seri 8000 yang merupakan KRL dengan bahan bodi baja anti-karat (stainless-steel) pertama di Jepang dengan lisensi dari Budd Company, pabrikan KA asal Amerika Serikat (AS). KRL seri 8500 sendiri diproduksi sebagai pengembangan KRL seri 8000 dengan sejumlah perbaikan-perbaikan kecil dan dalam banyak kesempatan masih berada dalam satu keluarga dengan seri 8000. Tak hanya itu, dalam perjalanannya di Jepang pernah ada masa di mana KRL seri 8500 dioperasikan dengan kereta tengah seri 8000 dan kebalikannya!

Rangkaian 8613F sendiri lahir tahun 1975. Mulai beroperasi pada 24 September 1975, pada saat itu KRL ini hanya beroperasi dengan formasi 4 kereta, dengan konfigurasi seluruhnya 4 kereta berpenggerak (motor) tanpa kereta non-penggerak (trailer) atau 4M0T.

jalita1
Formasi awal rangkaian 8613F, 4 kereta

Tidak lama kemudian, pada 1 April 1976 rangkaian ini ditambahkan 1 unit kereta trailer nomor 8913 sehingga KRL ini beroperasi dengan formasi 5 kereta dengan konfigurasi 4M1T!

jalita2
Formasi rangkaian 8613F sejak 1 April 1976 dengan 5 kereta

Kemudian pada 22 November 1977, rangkaian ini ditambahkan 1 unit kereta motor nomor 8737 sehingga formasinya menjadi 6 kereta dan terbilang makin “ajaib” karena terdiri dari 5 kereta motor dan 1 kereta trailer (5M1T).

jalita3
Formasi rangkaian 8613F sejak 22 November 1977 dengan 6 kereta

Pada 9 Juli 1979, rangkaian ini kembali ditambahkan 2 unit kereta, kali ini ditambahkan kereta motor 8834 dan kereta trailer 8930. Formasinya pun menjadi 8 kereta dengan konfigurasi 6M2T.

jalita4
Formasi rangkaian 8613F sejak 9 Juli 1979 dengan 8 kereta

Setelah tahun 1979 dan beroperasinya perpanjangan jalur Tokyo Metro Hanzomon yang kini dikenal dengan jalur Tokyu Denentoshi (saat itu masih disebut jalur Shin-Tamagawa) di mana KRL ini meneruskan perjalanannya (thru service, 直通), formasi rangkaian ini relatif stabil sampai tahun 1986. Pada 14 Agustus 1986, rangkaian KRL ini diperpanjang menjadi 10 kereta dengan datangnya 2 unit kereta motor dengan nomor 0800 dan 8796. Formasinya pun menjadi 10 kereta dengan konfigurasi 8M2T.

jalita5
Formasi rangkaian 8613F sejak 14 Agustus 1986 dengan 10 kereta

Perjalanannya dalam keseharian relatif membosankan di Jepang sampai awal 2000-an. Sejak Mei 2002, Tokyu Corporation mengganti KRL seri 8000 dan 8500 yang sudah cukup berumur dengan KRL seri 5000 baru. Berbeda dengan rekan-rekannya yang telah diperbarui dan menjalani penggantian propulsi menjadi Variable Voltage Variable Frequency (VVVF), 8613F masuk dalam daftar rangkaian yang dikirim ke Indonesia.

Konon, rangkaian ini tercatat sebagai pembelian pertama Divisi Jabotabek dengan nama PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) yang baru saja dipisahkan dari perusahaan induknya, PT Kereta Api Indonesia (KAI) saat itu, sehingga secara kepemilikan, rangkaian KRL ini menjadi rangkaian KRL pertama yang resmi milik KCJ.

Pengirimannya ke Jakarta pada tahun 2009 pun menjadi penutup kedatangan KRL dari Tokyu yang sudah datang perlahan ke Indonesia sejak tahun 2005. Sebagaimana lazimnya rangkaian KRL Tokyu yang datang sebelumnya, tiap rangkaiannya hanya 8 kereta saja yang dikirim ke Indonesia dan 2 kereta sisanya dioperasikan kembali di Jepang pada rangkaian yang masih berdinas.

Sang “Flagship” KCJ

KRL 8513F pada saat pemberangkatan pertamanya di stasiun Tanjung Barat, 19 Mei 2009 (Kevin Wilyan)
8613F pada saat pemberangkatan pertamanya di stasiun Tanjung Barat, 19 Mei 2009 (Kevin W)

Saat tiba untuk kali pertama di Indonesia, KRL ini diubah warna tampilannya dengan warna garis kuning – hijau sebagaimana lazimnya KRL-KRL zaman Divisi Jabotabek yang dioperasikan saat itu. Namun keputusan pada hari-hari terakhir jelang peresmian KCJ yang secara de facto dan de jure merupakan suksesor Divisi Jabotabek, membuat rangkaian KRL yang semula sudah selesai didekorasi ini harus berubah warna menjadi Merah di seluruh bagian muka kabin dan garis samping dengan kombinasi merah – kuning. Ditambahkan pula tulisan nama “JALITA” yang khas, menutup papan tujuan elektronik di rangkaian ini.

Acara peresmian yang sekaligus menandai perjalanan pertama KRL ini terjadi pada 19 Mei 2009. Saat itu, peresmian dihadiri oleh Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sofyan Djalil, Direktur Utama KAI yang belum lama menjabat, Ignasius Jonan dan Direktur Utama pertama KCJ, Kurniadi Atmosasmito. Setelah seremoni peluncuran yang meriah, undangan dipersilakan menaiki KRL yang dijalankan sebagai kereta api luar biasa (KLB) ini dan kemudian berangkat menuju stasiun Bogor. KRL berangkat dari stasiun Tanjung Barat sekitar pukul 11:50 dan tiba di stasiun Bogor sekitar pukul setengah 1 siang, kemudian kembali ke stasiun Depok untuk pulang ke depo KRL Depok pukul 1 siang.

Sebagai satu-satunya KRL yang dimiliki oleh KCJ saat itu, KRL ini muncul di mana-mana baik dalam brosur, simbol yang menampilkan KRL, sampai profil perusahaan KCJ yang pertama. Walau demikian, tidak ada penjelasan yang benar-benar kuat mengapa KRL ini diberi nama JALITA. Salah satu versi menyebut JALITA adalah singkatan dari “Jalan-Jalan Keliling Jakarta”, dan masih ada beragam versi singkatan lain dalam berbagai makna.

jalita6
Formasi rangkaian 8613F di Jakarta, kembali 8 kereta

Bersambung ke halaman berikutnya

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses