Menderita Sebagai KRL Ekonomi AC

Sejak tahun 2007, dioperasikan KRL Ekonomi berpendingin udara (AC), layanan baru KRL Jabodetabek yang bertarif lebih murah dari KRL Ekspres namun lebih mahal dari KRL Ekonomi (non-AC) pada masanya; penumpang cukup membayar Rp6.000,00 untuk menikmati layanan KRL ber-AC. Di lintas Bogor, putaran dinasan (loop) dari KA 517 menjadi KRL Ekonomi AC yang langganan dilayani rangkaian ini saat itu, dengan jadwal berangkat dari stasiun Bogor pukul 06:14.
Sialnya, jadwal KRL Ekonomi AC ini menggantikan slot jadwal KRL Ekonomi yang normalnya beroperasi pada waktu tersebut dan akibatnya, bisa dipastikan kereta ini akan diserbu oleh penumpang KRL Ekonomi. Naas, setiap pagi dan sore pun KRL ini pun beroperasi dengan pintu yang diganjal dan penumpang yang duduk di atap. Tak lama kemudian pada pergantian Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 1 Juni 2009, KA 517 berganti nomor menjadi KA 403 dan nasib kurang menyenangkan tetap dialami rangkaian ini sehari-hari.
Walau demikian, KRL ini tidak terlalu lama beroperasi di slot KA 517 tersebut dan tidak selalu bernasib sial dalam keadaan normal. Biasanya, KRL ini hanya akan diganjal pintunya dan dirambah atapnya bila KA 515 (KRL ekonomi yang berangkat di depannya) batal, mogok, atau karena suatu hal, tidak mampu menampung penumpang berlebih. Beberapa bulan kemudian, KRL ini pun lebih sering beroperasi sebagai Pakuan Ekspres, sampai KRL ini menghilang dari lintas selama beberapa bulan karena masalah yang terjadi pada komponen Static Inverter (SIV) nya, akibat sumber listrik yang masih kurang stabil saat itu.

Mati Suri dan Hidup Kedua yang Tak Lama
Sempat mati suri, 8613F kembali hidup setelah menjalani Pemeliharaan Akhir (PA) di depo KRL Depok. KRL ini muncul kembali ke hadapan publik saat diuji coba dinamis pada 9 Juni 2011, setelah PA selesai dilakukan pada bulan Mei 2011. Tampilan wajah JALITA yang sebelumnya khas dengan lengkungannya pun menghilang, digantikan muka dominan merah dengan strip kuning di depannya, menyerupai KRL seri 7000 dan 05 dari Tokyo Metro yang sudah beroperasi pada saat itu. Tidak hanya itu, seluruh bangku penumpang di dalam kereta ini pun ikut diganti sarung joknya menjadi warna Merah pada bangku biasa dan Biru pada bangku prioritas, berbeda dari sarung jok rangkaian KRL seri 8500 lain yang menggunakan kombinasi warna sebaliknya.

8613F pun kembali beroperasi dalam beberapa hari setelah menjalani uji coba dinamis pasca PA. Saat itu, secara bergantian rangkaian ini berdinas sebagai KRL Ekspres dan Ekonomi AC, dan sempat pula mengalami masa-masa awal sebagai KRL lokal Commuter Line setelah layanan KRL Ekspres dihapuskan. Dalam masa comeback-nya ini, rangkaian ini pernah mengalami perusakan di stasiun Jakarta Kota oleh oknum gerombolan penumpang tak bertanggung jawab yang tak puas dengan pengurangan jadwal KRL Ekonomi. Namun, sejarah manis juga ditorehkan rangkaian ini sebagai rangkaian KRL seri 8500 pertama yang beroperasi di lintas Tanah Abang – Serpong.
Setelah sempat berjalan selama beberapa bulan, KRL ini pun kembali menghilang dari peredaran. Tidak begitu jelas alasan mengapa rangkaian ini ditarik dari peredaran. Saat itu rangkaian ini kembali mengalami masalah pada beberapa komponennya dan tidak dapat beroperasi. Sedihnya, selama tidak dioperasikan, komponen-komponen lain yang masih bagus dari rangkaian ini diambil dan digunakan di rangkaian KRL seri 8000 dan 8500 lain sebagai suku cadang. Ternyata, kali ini ia memang akan menghilang untuk terakhir kalinya; dan untuk selamanya.
Setelah lama masuk dalam status usulan konservasi, hari akhirnya pun tiba. Setelah sukses memindahkan rangkaian KRL Ekonomi yang telah berstatus afkir (tidak lagi dipergunakan) ke stasiun Purwakarta, kali ini giliran sejumlah KRL AC yang dipindahkan. Tempat peristirahatan terakhirnya terletak di stasiun Cikaum, Subang, Jawa Barat. Pada 17 September 2014 dijalankanlah perjalanan KLB khusus untuk mengirim kereta ini ke tempat peristirahatan terakhirnya, ditarik oleh lokomotif CC 201 80 (CC 201 89 08).
Berakhirlah kehidupan JALITA yang singkat. Setidaknya, nasibnya masih jauh lebih beruntung ketimbang dua rangkaian KRL seri 6000, 6112F dan 6113F yang diafkirkan setelah hanya beroperasi di Jakarta dalam hitungan bulan.
Jadi, berapa lama lagi “sisa umur” yang engkau miliki, wahai kamu yang masih bisa melintas esok?
(Spoiler: ada penampakan KRL TM 5000, 5009F di dalam videonya)
KAORI Newsline | oleh Kevin W