Bekas Stasiun Tanjong Pagar di Singapura yang sudah tidak aktif sejak tahun 2011 dan digunakan sebagai museum akan ditutup pada akhir tahun 2016. Keputusan ini diumumkan oleh Land Transport Authority’s (LTA) pada akhir Mei lalu. Keputusan ini diambil menyusul akan dibangunnya jalur baru kereta komuter Singapore Mass Rapid Transit (SMRT) di negeri berlambang Singa tersebut.
Pada jalur baru MRT yang akan dibangun bawah tanah ini, akan dibangun Stasiun Cantonment yang terletak di bawah bangunan bekas Stasiun Tanjong Pagar. Bangunan bekas Stasiun Tanjong Pagar sendiri akan ditutup hingga 2025 atau selama 9 tahun, hingga nantinya jalur baru SMRT dan Stasiun Cantonment mulai beroperasi.
Meskipun di bawahnya akan dibangun untuk stasiun baru SMRT, bangunan bekas Stasiun Tanjong Pagar ini akan tetap dipertahankan. Walaupun tak lagi digunakan karena kereta akan melintas dibawah tanah, namun bekas peron dan atap kanopi lama akan dipercantik dengan program restorasi. “Peron lama stasiun merupakan aset sejarah penting dan kenangan manis untuk Stasiun Tanjong Pagar, sebuah monumen nasional sejarah, arsitektur dan sosial.” terang pihak LTA dalam keterangan pers-nya. Keindahan Stasiun Tanjong Pagar ini masih bisa dinikmati publik setiap hari libur nasional Singapura hingga 26 Desember mendatang.
Stasiun Tanjong Pagar sendiri merupakan bekas stasiun utama di jalur kereta api (KA) yang menghubungkan Singapura dengan Malaysia yang dahulu dioperasikan jawatan kereta api Malaysia atau Keretaapi Tanah Melayu Berhad (KTMB). Ditutup sejak tahun 2011 seiring dengan pemotongan rute perjalanan KA, bangunan bekas stasiun ini digunakan sebagai museum yang dibuka setiap hari libur nasional Singapura.