Rabu (13/7) pagi menjelang siang, kereta rel listrik (KRL) seri 8500 eks-Tokyu jalur Denentoshi, rangkaian 8610F (K1 1 89 57-64 eks K1 1 08 01-08) menjalani uji coba dinamis pasca pemeliharaan akhir lengkap (PAL) di Dipo KRL Depok, Jawa Barat sejak Juni 2016 lalu. Uji coba dilakukan setelah rangkaian ini merampungkan seluruh proses PAL dan persiapan untuk segera berdinas kembali.

DSCF1054
KLB Percobaan KRL seri 8500 rangkaian 8610F di stasiun Manggarai | (Fasubkhanali)

Uji coba dilakukan dengan perjalanan kereta api luar biasa (KLB) relasi Depok – Manggarai – Bogor – Depok. KLB KRL berangkat dari stasiun Depok pukul 09:29 WIB dan tiba di Manggarai pukul 10:10 WIB. Setelah berhenti sejenak untuk pengecekan dan berpindah kabin, KLB berangkat kembali dari Manggarai pukul 10:25 WIB, dan tiba di Bogor pukul 11:30 WIB. Selesai pengecekan dan istirahat kru perjalanan kereta api (KA), KLB berangkat kembali dari Bogor untuk pulang ke dipo KRL Depok.

Uji coba dinamis KRL setelah selesai melaksanakan PAL wajib dilakukan untuk mengetahui kondisi rangkaian KRL, apakah siap berdinas atau ada kekurangan yang harus diperbaiki. Dalam perjalanannya, KLB KRL uji coba harus melakukan serangkaian pengujian fungsi secara lengkap dan cermat seperti uji coba kecepatan tinggi, uji pengereman dan pengukuran jarak pengereman, hingga uji coba fungsi deadman pedal dan emergency brake sebagai perangkat keamanan dalam perjalanan.

DSCF1060
KLB Percobaan KRL seri 8500 rangkaian 8610F di stasiun Depok | (Fasubkhanali)

PAL atau pemeliharaan akhir lengkap pada KRL sendiri adalah aktivitas pemeliharaan terakhir secara menyeluruh pada rangkaian KRL dalam periode 2 tahunan, dimulai sejak KRL tersebut mulai dinas atau selesai menjalani PA pada periode sebelumnya. PAL meliputi pemeriksaan dan perbaikan secara lengkap dan menyeluruh seluruh komponen dan bagian pada KRL agar kondisi KRL tetap prima.

Selain pemeliharaan secara cermat lengkap dan menyeluruh pada seluruh bagian dan komponen, warna tampilan eksterior yang sebelumnya dihias garis berwarna kombinasi Biru dan Kuning dan berganti wujud dengan warna khas PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ), yaitu Merah dan Kuning yang menutupi seluruh bagian muka KRL menggunakan stiker warna, kini dipermanenkan dengan pengecatan untuk daya tahan yang lebih baik.

Sebelum jalani PAL, rangkaian ini sempat mengalami kecelakaan kecil berupa anjlok selepas berangkat dari stasiun Manggarai menuju Sudirman, akhir Mei lalu. Namun, kerusakan yang ditimbulkan tak terlalu parah dan dapat langsung diperbaiki, sekaligus menjalani PAL karena memang memasuki jadwal yang telah ditentukan.

KRL seri 8500 rangkaian 8610F adalah rangkaian KRL ke-8 dari Tokyu Corporation yang didatangkan ke Jakarta pada akhir tahun 2007 silam. KRL ini didatangkan PT Kereta Api Indonesia (KAI) – Divisi Jabodetabek kala itu untuk memperkuat armada KRL AC yang saat itu masih belum banyak beredar, dengan hanya 72 unit KRL seri 6000 (hibah) eks Toei jalur Mita, 16 unit KRL seri 103 eks-JR East jalur Musashino, 24 unit KRL seri 8000 eks Tokyu Toyoko dan Oimachi serta 32 unit KRL seri 8500 eks Tokyu Denentoshi yang terlebih dahulu tiba.

298024_267968119888287_494106_n
KRL seri 8500 rangkaian 8610F di stasiun Gambir, 2012 | (Faris)

KRL ini memulai dinasnya pada awal tahun 2008, tepatnya 3 Januari 2008. Sebagai KRL Ekspres, turut mencicipi dinasan KRL Ekonomi AC dan kini menjadi KRL Commuter Line.

CIMG6306
KRL seri 8500 rangkaian 8610F di Dipo KRL Depok, 2014 | (Faris)

8610F menjadi rangkaian KRL terakhir yang diberi warna garis kombinasi Biru saat pertama kali didatangkan karena pada kedatangan rangkaian KRL seri 8500 dan beberapa seri lain selanjutnya menggunakan kombinasi warna lain. Dimulai dari kedatangan rangkaian 8612F dan 8618F di tahun 2008 yang langsung diberikan warna garis kombinasi Kuning dan Hijau saat menjalani persiapan dinas, dilanjutkan dengan datangnya rangkaian 8613F alias JALITA yang sejak saat itu, seluruh rangkaian KRL baru yang datang diwarnai dengan warna khas KCJ, kombinasi Merah dan Kuning.

2949989229_7a204b9639_o
KRL seri 8500 rangkaian 8610F di Dipo KRL Depok, tak lama setelah kedatangannya di tahun 2008 | (Faris)

Rangkaian ini juga pernah mengalami modifikasi indikator (display) penunjuk tujuan perjalanan, dengan digantinya tulisan tujuan asli jalur Denentoshi dengan tujuan perjalanan di Jabodetabek pada tahun 2012-2013 lalu. Sayangnya, fasilitas yang telah tersedia tersebut tidak dipergunakan secara optimal oleh kru KA yang berdinas pada masa itu, bahkan hingga saat ini.

IMG_0820
Display indikator stasiun tujuan Jabodetabek yang tersedia di rangkaian 8610F |(Faris)

Setelah KCJ mewajibkan pemakaian papan rute penunjuk tujuan sebagai salah satu pemenuhan standar pelayanan minimum (SPM) pelayanan angkutan penumpang dengan KA, indikator yang sudah tersedia tersebut tetap tidak dipergunakan dan tergantikan dengan papan rute manual yang dipasang di kaca jendela kabin masinis.

Setelah uji coba ini, rangkaian akan dievaluasi hasil pelaksanaan uji coba dinamisnya untuk selanjutnya dilakukan penyempurnaan sebelum kembali diterjunkan untuk beroperasi melayani penumpang KRL Jabodetabek.

Cemplus Newsline by KAORI | Faris Fadhli – Fasubkhanali

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses