Pada hari Rabu (14/7), salah satu rangkaian kereta rel listrik (KRL) seri 205 eks-JR East jalur Yokohama menjalani uji coba dinamis setelah selesai menjalani penggabungan rangkaian KRL formasi 10 kereta menjadi formasi 12 kereta di Dipo KRL Depok, Jawa Barat. Rangkaian 205-74F (KuRa H14) yang sebelumnya berformasi 10 kereta setelah mendapat tambahan 2 unit kereta dari rangkaian 205-131F (NaHa 10) awal April 2016 silam, digabungkan dengan 2 unit kereta non penggerak (trailer) berkabin masinis dari rangkaian 205-30F (KuRa H27).
Uji coba dilaksanakan dengan rute Depok – Manggarai – Bogor – Depok untuk mengetahui kondisi akhir dan kelayakan rangkaian pasca penggabungan. Uji coba kali ini juga untuk mengetahui kondisi 2 unit kereta dari 205-30F yang sempat tak beroperasi selama 3 bulan tersebut pasca diperbaiki.

Kedua rangkaian ini sebelumnya adalah rangkaian KRL seri 205 dengan formasi 8 kereta yang beroperasi di jalur Yokohama milik East Japan Railway Company (JR East). PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) mendatangkan dua rangkaian ini pada periode kedua pengadaan sarana KRL Seri 205 dari JR East dalam rentang waktu tahun 2014.
Sejak wacana penggabungan dan perangkaian ulang KRL seri 205 mulai direalisasikan di akhir tahun 2015, kedua rangkaian ini tak luput dari giliran. Dari rangkaian 205-30F yang juga pernah beroperasi di jalur Yamanote, dilepaslah unit kereta penggerak (motor) M’204-90 dan M205-90 ke rangkaian 205-71F (KuRa H11), serta M’204-88 dan M205-88F ke rangkaian 205-72F (KuRa H12), sehingga rangkaian 205-30F tersisa 4 unit kereta trailer saja.
Selanjutnya, 2 unit kereta trailer non kabin dari 205-30F (T’204-30 dan T205-59) ditukarkan dengan 2 unit kereta motor dari 205-131F (M’204-357 dan M205-357). Alih-alih langsung digabungkan ke rangkaian 205-30F, 2 unit kereta motor hasil pertukaran dari rangkaian 205-131F tersebut justru langsung dipasangkan dengan 205-74F karena kondisi 2 unit kereta trailer berkabin 205-30F yang membutuhkan perbaikan lanjut. Akhirnya, selama 3 bulan sejak penggabungan, 205-74F beroperasi dengan formasi 10 kereta saja, sementara 2 unit kereta sisa dari 205-30F belum dioperasikan.




Setelah jalani perbaikan, 2 unit kereta berkabin 205-30F pun dipasangkan dengan 2 unit kereta motor eks 205-131F yang sudah tergabung dengan rangkaian 205-74F sebelumnya. Dengan demikian, formasi rangkaian tunggal 205-74F kembali menjadi 8 kereta karena 2 kereta motor tersebut dipindahkan untuk membentuk rangkaian tunggal 205-30F, menjadikannya rangkaian formasi 4 kereta. Namun setelahnya, kedua rangkaian tersebut digabungkan sehingga membentuk satu rangkaian dengan formasi 12 kereta (4+8 kereta).

Dengan penggabungan ini, jumlah rangkaian keseluruhan KRL seri 205 terdapat 29 rangkaian berformasi 10 kereta, 15 rangkaian berformasi 12 kereta dan 1 rangkaian formasi 4 kereta yang belum terpakai atau digabungkan dengan rangkaian lainnya, tetapi dapat beroperasi sendiri (rangkaian tunggal formasi 4 kereta), 205-64F.

Terkecuali ada rekayasa tambahan terhadap rangkaian-rangkaian KRL seri 205 eks-jalur Saikyo dan Nambu, program pemanjangan rangkaian KRL seri 205 pun baru dapat dikatakan benar-benar usai setelah tuntasnya penggabungan rangkaian 205-30F + 205-74F ini. Diharapkan proses pemanjangan KRL seri 205 yang seluruhnya tuntas ini dapat memperkuat armada KRL Jabodetabek dengan kapasitas angkut yang lebih besar dalam sekali jalan, menggunakan rangkaian KRL formasi 10 dan 12 kereta.
Cemplus Newsline by KAORI