Rangkaian KRL eks-JR 205 dari jalur Nambu, merupakan salah satu armada KRL yang melintas di Jabodetabek. Selain pernah beroperasi dengan livery asli dari jalur Nambu dengan stamformasi 12 kereta (SF12), ternyata ada kisah menarik dari datangnya rangkaian KRL eks-JR 205 dari jalur Nambu ini.

Shota Noda (21), seorang mahasiswa asal Zama, Prefektur Kanagawa pada tanggal 5 Desember 2015 kehilangan ponselnya saat menaiki KRL di Jalur Nambu, Jepang. Sebelumnya, Noda pernah melaporkan kasus kehilangan ponselnya namun berakhir sia-sia. Akhirnya, ia meminta pihak kampus untuk membuatkan ulang kartu identitasnya.

Ternyata, nasib sial kembali harus kembali diterima Noda. Tepat di keesokan harinya, rangkaian KRL JR 205 yang ada di jalur Nambu melakoni perjalanan terakhirnya sebelum dikirim ke Jakarta.

Pada pertengahan bulan Desember 2015, sebanyak 3 set rangkaian KRL eks-JR 205 dari jalur Nambu diberangkatkan dari Pelabuhan Niigata menuju Pelabuhan Tanjung Priok. Ketiga set rangkaian tersebut yaitu NaHa 12, NaHa 34 dan NaHa 39.

Proses penemuan dan pengembalian smartphone milik Noda | Sumber: The Yomiuri Shimbun
Proses penemuan dan pengembalian smartphone milik Noda | Sumber: The Yomiuri Shimbun

Salah seorang petugas dari PT KAI Commuter Jabodetabek bernama Syahri Rochmat (24) menemukan sebuah smartphone di salah satu rangkaian KRL eks-JR 205, tepatnya di NaHa 39. Smartphone tersebut ia temukan saat melakukan pengecekan di dalam rangkaian KRL dalam kondisi terselip di kursi penumpang. Setelah menemukan smartphone tersebut, Rochmat langsung mengumumkannya melalui media sosial Twitter untuk mencari pemiliknya.

Selain menemukan sebuah smartphone, Rochmat juga menemukan sebuah kartu identitas yang ada di dalam case smartphone tersebut. Rochmat meyakini ponsel tersebut milik penumpang KRL yang ada di Jepang dan terbawa hingga Jakarta. Rochmat akhirnya memposting foto kartu identitas tersebut ke media sosial Twitter dan meminta bantuan untuk mencari pemiliknya.

Butuh waktu yang cukup lama bagi Rochmat untuk dapat menemukan akun milik Noda. Setelah kurang lebih sebulan berkelana di dunia maya, akhirnya Rochmat menemukan akun media sosial Facebook milik Noda.

Pada 11 Januari 2016, Noda mendapatkan sebuah pesan tentang informasi smartphone miliknya yang pernah hilang. Pesan itu dikirim oleh Rochmat dalam Bahasa Inggris. Pada awalnya, Noda  sempat kebingungan dengan pesan tersebut karena tidak fasih berbahasa Inggris. Namun perlahan-lahan Noda memahami apa maksud dari pesan tersebut dan mengetahui bahwa ponsel miliknya berada di Indonesia.

Noda sempat meminta Rochmat untuk mengirim ponsel tersebut menggunakan jasa ekspedisi internasional. Namun hal itu urung terjadi karena kesulitan komunikasi dan penerjemahan bahasa yang diterjemahkan menggunakan mesin penerjemah.

Menurut penuturan Rochmat saat diwawancarai oleh KAORI melalui Twitter, Noda sempat meminta salah satu temannya bernama Teddy untuk bertemu Rochmat. Sekitar bulan Maret, Teddy dan Rochmat direncanakan bertemu di Stasiun Manggarai. Namun di hari pertemuan itu Rochmat tak kunjung bertemu dengan Teddy setelah menunggu cukup lama di Stasiun Manggarai.

Akhirnya Noda memutuskan untuk menjemput sendiri ponselnya ke Jakarta setelah pekerjaannya selesai pada Juni 2016.

Pada 27 Juli 2016, Noda dan Rochmat bertemu di salah satu stasiun di Jakarta untuk pertama kalinya. Noda akhirnya menerima ponsel dan kartu identitas yang ditemukan oleh Rochmat.

Sebagai bentuk terima kasih, Noda memberikan souvenir berupa gambar Mayu Watanabe yang merupakan salah satu anggota Idol Grup AKB48.

Souvenir dari Noda untuk Rochmat berupa gambar Mayu Watanabe
Souvenir dari Noda untuk Rochmat berupa gambar Mayu Watanabe

Sejak saat itu, hubungan keduanya semakin akrab sampai menjadi trending topic di media sosial. Permintaan pertemanan dari pecinta kereta api di Indonesia juga banyak diterima oleh Noda.

“Smartphone ini dan persahabatan baru merupakan hal yang berharga bagiku”, ucap Noda.

Cemplus Newsline by KAORI

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses