Ulasan Anime Nobunaga no Shinobi: Humor Yang Penuh Ironi

0

Anime dengan tema sejarah dan perang adalah hal yang lumrah, apalagi yang menggunakan latar tema perang zaman sengoku di Jepang. Namun di antara sekian banyak anime-anime tersebut, terdapat sebuah anime baru yang berusaha untuk menunjukkan sebuah tontonan humoris namun tak lupa menampilkan betapa kejamnya medan perang. Anime itu adalah Nobunaga no Shinobi, anime adaptasi dari komik Yonkoma atau empat panel karangan Naoki Shigeno. Meskipun ini adalah anime komedi yang penuh dengan humor segar, Nobunaga no Shinobi juga membuat kita berpikir tentang kekejaman yang ada di masa perang.

ulasan-nobunaga-shinobi-1
Sang Heroine, Chidori

Alkisah pada zaman Sengoku, hidup seorang ninja perempuan yang bernama Chidori. Meskipun dia masih kecil, Chidori sudah merupakan seorang ninja yang sangat handal dari klan Iga. Ditemani oleh temannya Sukezou (yang sebenarnya ikut karena suka dengan Chidori), Chidori pergi untuk bekerja kepada Klan Oda yang dipimpin oleh Nobunaga Oda. Bertemu dengan anggota klan Oda yang lain, Chidori dengan cepat segera diperintahkan untuk memata-matai klan Imagawa yang akan menyerang negeri Owari milik klan Oda. Tanpa sepengetahuan Chidori, seluruh tindakannya akan memengaruhi jalannya perang dan sejarah.

ulasan-nobunaga-shinobi-2
Ninja dan Samurai

Pada setiap episodenya, anime ini akan selalu dibuka dengan lagu pembuka “Adazakura” dari Renka. Dengan alunan lagu yang terdengar lirih, penonton segera disuguhkan kehidupan seperti apa yang dilalui oleh Chidori yang masih kecil. Meskipun dipenuhi dengan kekerasan, Chidori masih terus tersenyum polos seperti anak-anak seharusnya. Hal ini semakin terlihat jelas manakala Chidori dengan tegas dan jujur menolak perintah dari Nobunaga untuk mengorbankan jiwanya dalam tugas. Dengan jawaban yang mengagetkan semua orang, Chidori beralasan bahwa seorang shinobi tidak diwajibkan untuk mengorbankan jiwanya kepada sang tuan seperti seorang samurai. Walau alasannya terdengar dewasa, Chidori terus tersenyum lebar seperti anak-anak. Ini menunjukkan bahwa meskipun Chidori adalah seorang shinobi atau ninja yang selalu identik dengan pekerjaan “kotor” pada masa perang, masih memiliki sisi polos dan tidak berdosa seperti anak-anak pada umumnya.

Lalu, apa yang menarik dari hal tersebut? Meskipun mereka mengerti dan khawatir dengan keadaan Chidori yang masih bocah, Nobunaga dan anggota klan Oda yang lain justru seakan tidak terlalu memedulikan hal tersebut (atau bahkan justru menutup mata), seperti ketika Nobunaga dan Hideyoshi berpikir bahwa seharusnya Chidori seharusnya dikirim untuk membunuh Yoshimoto Imagawa, melihat betapa besar kemampuan Chidori untuk menyelinap. Ironis rasanya ketika membandingkan kekhawatiran Nobunaga ketika mengirim Chidori dalam misi penyelinapan, namun malah menyesal karena tidak mengirimnya untuk membunuh. Pandangan ini terasa mengejutkan, karena anime ini merupakan sebuah anime dengan genre komedi, terutama dengan seorang tokoh anak-anak. Namun secara bersaaman, hal tersebut merupakan suatu hal yang cocok dengan setting perang Sengoku yang menjadi latar waktu anime ini, dimana intrik dan spionase merupakan hal yang lumrah baik sebelum maupun di dalam pertempuran.

ulasan-nobunaga-shinobi-3
“friendzone”

Namun anime ini adalah sebuah anime komedi, humor dan lelucon adalah hal utama yang seharusnya ditonjolkan. Kenyataannya, anime ini telah berhasil menyuguhkan komedi cepat ala komik yonkoma dengan punchline yang pintar dan tak disangka-sangka, seperti bagaimana mereka menggunakan penilaian karakter menggunakan angka yang merupakan ciri khas game Nobunaga Ambition. Dengan kepolosan seorang anak-anak, Chidori sering berperan sebagai pencipta lelucon dengan sikapnya yang blak-blakan dan polos. Tetapi selain Chidori sang ninja, anggota klan Oda yang lain pun turut meramaikan suasana dengan tingkah laku mereka ynag terkadang membuat stres Nobunaga Oda sang kepala klan. Dengan keadaan hanyalah sebuah seri anime pendek, Nobunaga no Shinobi justru terasa luwes dan bebas dengan irama mereka, sehingga lelucon yang ditampilkan terasa pas dengan situasi. Tidak ketinggalan pula adalah punch line yang out of the box, sehingga penonton akan terpaksa untuk ikut tertawa ketika melihatnya (joke favorit, Hideyoshi dan jemuran).

Patut diacungi jempol lagi adalah alih suara dari Inori Minase yang berperan sebagai Chidori. Dengan suara polos seperti anak-anak yang terkesan natural, Inori Minase berhasil membawakan seorang karakter yang terasa hidup. Selain Chidori, karakter seperti Nobunaga (diisi oleh Wataru Hatano), Sukezo (diisi oleh Ayumu Murase), Kicho (Chiaki Takahashi) dan Hideyoshi (diisi oleh Kappei Yamaguchi) juga terasa hidup dan membuat lelucon yang mereka ikuti terasa sangat lancar dan lucu, sehingga membuat mereka menjadi karakter yang memorable.

ulasan-nobunaga-shinobi-4

Sebagai sebuah anime pendek, Nobunaga no Shinobi merupakan sebuah anime yang sangatlah menarik dan lucu. Dengan lelucon yang cepat dan karakter yang menarik, anime ini juga memiliki nilai lebih karena menunjukkan suatu tontonan bertema sejarah dengan cara yang berbeda. Akan tetapi, lelucon yang ditampilkan akan terasa semakin lucu jika para penonton memang sudah familiar dengan media berlatar perang zaman sengoku sebelumnya. Namun rasanya bagi mereka yang memang tidak familiar, anime ini akan tetap terasa lucu dan menarik.

KAORI Newsline | Oleh Marwa HP

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses