Jika kita melihat rangkaian kereta rel listrik (KRL) seri 205 milik PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) yang didatangkan dari East Japan Railway Company sejak 2013 lalu, tentu kita tak lagi heran melihat rangkaian-rangkaiannya memiliki formasi panjang 10 kereta, bahkan beberapa rangkaian formasi 8 dan 6 kereta diatur ulang dengan rekayasa baru menjadi formasi 12 kereta. Begitupun yang dapat kita lihat pada KRL seri 6000 eks-Tokyo Metro yang didatangkan di tahun 2016 ini, keenam rangkaiannya kini dioperasikan utuh dengan formasi 10 kereta, tak lagi dipotong menjadi 8 kereta seperti yang terjadi kepada 13 rangkaian KRL dengan seri yang sama pada 2011 hingga 2013 lalu.

Tapi kini, pemandangan “rangkaian panjang” juga dapat kita saksikan pada rangkaian KRL seri 203 yang juga dihadirkan dari JR East! Satu rangkaian KRL seri 203 yaitu 203-2F kini tampil dengan formasi panjang 12 kereta.

KRL seri 203 formasi 12 kereta | Foto: Farouq Adhari
KRL seri 203 formasi 12 kereta | Foto: Farouq Adhari

Sejatinya, KRL seri 203 memang memiliki formasi asli 10 kereta dengan konfigurasi 6 kereta Motor (M) dan 4 kereta Trailer (T) sejak awal (konfigurasi 6M4T) didatangkan ke Jabodetabek. Sayangnya, pada saat mulai dioperasikan pada kurun waktu tahun 2011-2012 lalu, formasi rangkaian ini dipotong menjadi 8 kereta saja dengan konfigurasi 4 kereta M dan 4 kereta T (4M4T) karena peron stasiun Jabodetabek saat itu belum memadai untuk pengoperasian formasi KRL yang panjang.

cimg6249
Rangkaian 203-2F semasa awal operasi dengan formasi masih 8 kereta
formasi-asli-203-2
Susunan rangkaian 203-2F dengan formasi 8 kereta

Sebenarnya, pada tahun 2014 lalu, satu rangkaian KRL seri 203 yakni 203-1F sempat dikembalikan menjadi formasi 10 kereta dengan menambahkan 2 unit kereta M yang merupakan potongan dari rangkaian 203-106F (M’202-117 dan M203-117). Namun hal itu tak berlangsung lama karena terdapat beberapa masalah dalam pengoperasiannya. Alhasil, kembalilah 203-1F beroperasi dengan formasi 8 kereta, namun dengan melepas 2 unit kereta T, sehingga formasi 8 kereta yang sebelumnya terdiri dari konfigurasi 4 kereta M dan 4 kereta T (4M4T) berganti menjadi 6 kereta M dan 2 kereta T (6M2T). Untuk mengembalikannya ke konfigurasi semula (4M4T), dinonaktifkan lah perangkat penggerak di kereta M’202-117 dan M203-117 sehingga beralih fungsi menjadi kereta T saja.

Dan kini, 2 unit kereta M (M’202-3 dan M203-3) serta 2 unit kereta T eks-M(T202-117 dan T203-117) dari rangkaian 203-1F disumbangkan pada rangkaian 203-2F, sehingga rangkaian 203-2F saat ini memiliki formasi 12 kereta dengan konfigurasi 6 kereta M dan 6 kereta T (6M6T).

formasi-203sf12
Susunan rangkaian baru 203-2F dengan formasi 12 kereta

Sementara itu, sisa rangkaian 203-1F kini memiliki formasi 4 kereta dengan konfigurasi 2 kereta M dan 2 kereta T, dan tak tertutup kemungkinan untuk digabungkan dengan rangkaian seri 203 formasi 8 kereta sehingga membentuk rangkaian KRL seri 203 formasi 12 kereta berikutnya.

sisa
Rangkaian 203-1F kini berformasi 4 kereta, akankah ditambahkan ke salah satu dari tiga rangkaian KRL seri 203 formasi 8 kereta?

Sejak tahun 2015, KCJ mulai merekayasa formasi KRL seri 205 agar dapat beroperasi dengan formasi 10 dan 12 kereta saja. Setelah selesai pada pertengahan 2016 lalu dengan tak menyisakan satupun rangkaian dengan formasi 8 kereta, KCJ berniat melanjutkan program yang sama pada seri lainnya secara bertahap. Pemanjangan rangkaian ini dimaksudkan untuk menambah kapasitas angkut penumpang dalam satu rangkaian kereta.

Cemplus Newsline by KAORI

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses