Sebelum saya memulai untuk mengulas Yuri on Ice!! saya akan membuat sebuah disclaimer. Pertama, saya laki-laki. Kedua, Yuri on Ice!! adalah anime olahraga dan yang ketiga, Anime ini benar berjudul Yuri on Ice!! dan bukan Yaoi on Ice!! karena lakon utamanya bernama Yuri, bukan Yaoi.
Dari apa yang saya amati, munculnya shipping-shipping di anime kebanyakan muncul karena imajinasi dari penikmatnya. Penciptanya mungkin bermaksud atau tidak bermaksud membuat shipping tersebut namun imajinasi penikmatnya yang menimbulkan shipping tersebut. Penciptanya mungkin sudah merencanakan sebuah pasangan canon namun itu tidak membuat para penikmatnya mengurungkan niatnya, dan akhirnya timbullah shipping war, atau lebih tepatnya waifu manakah yang terbaik hingga sang kreator memunculkan canon-nya.
Sebelum kita memasuki lebih jauh dalam ulasan ini, kita akan membahas secara singkat apa itu Canon dan Shipping. Canon (bukan merk kamera atau translasi dari meriam), dalam lingkup fiksi adalah material yang sahih diterima sebagai bagian dari sebuah cerita. Atau, sederhananya: “sudah ditakdirkan penciptanya”. Shipping adalah sebuah kata turunan informal dari relationship yang memiliki deskripsi “hubungan atau relasi yang diinginkan oleh para fans”. Biasanya kata ini sangat erat hubungannya dengan romansa.
Tapi, untuk Yuri on Ice, shipping antara Yuri dan pelatihnya, Viktor, adalah canon dan intrik utama dari seri ini. Sebuah seri yang heartwarming antara pemain dan pelatihnya.
5 Tahun setelah gagal meraih medali di final World Grand Prix Figure Skating di Russia, Yuri Katsuki, seorang Figure Skater asal Jepang, memutuskan kembali ke kampung halamannya. Sesampainya di Rumah, dia berhasil meniru koreografi dari idola Yuri dan legenda hidup figure skating, Viktor Nikiforov. Secara tidak sengaja, aksi Yuri secara tidak sengaja menjadi viral di dunia maya dan berhasil sampai di Viktor. Tiba-tiba Viktor memutuskan untuk pensiun dari figure skating dan melatih Yuri agar dirinya dapat meraih medali emas di Grand Prix yang selanjutnya.

Dari segi cerita, hubungan antara Yuri dengan Viktor terasa panas-dingin bagi saya. Untuk mendalami ceritanya, saya berusaha menempatkan diri sebagai seorang gadis fujoshi berumur 20 tahunan. “lho, fujoshi? padahal kan anda laki-laki, kenapa bukan fudanshi?”. Alasan pertama, saya walaupun mengkonsumsi seri-seri yang memiliki unsur fanservice Yaoi, saya tidak ada maksud untuk men-shipping siapa-siapa dan hanya menikmatinya untuk hiburan semata. Kedua, saya juga menerima masukan dari teman-teman fujoshi saya dalam menulis ulasan ini dan mencoba memahaminya dalam dari kacamata seorang fujoshi. Hubungan antara Yuri dengan Viktor pada awalnya terasa seperti ayah dan anak. Viktor pada saat itu adalah sosok idola bagi Yuri. Viktor adalah seorang pelatih dan Yuri adalah seorang atlit greenhorn yang membutuhkan banyak dukungan dan ajaran dari pelatihnya. Seiring berjalannya waktu, Hubungan ‘ayah-anak’ ‘coach-player’ ini makin merenggang dan menjadi sebuah hubungan yang lebih romantis. Romantis disini bukan berasal dari imajinasi fujoshi saya yang liar namun di akhir seri, hubungan Yuri-Viktor terlihat romantis walaupun mereka tidak menyatakannya secara eksplisit. Romansa ini pada awalnya bagi insting fujoshi saya “oke ini agak berlebihan”, seiring berjalannya seri, opini tersebut berubah menjadi “Kyaa~! bukan apa yang saya harapkan namun mereka so sweet banget! <3″.


Awalnya saya mengira karakter dari seorang Yuri Katsuki ini adalah 100% Uke, sehingga cocok dengan Viktor yang di awal merupakan 100% Seme material. Ternyata, kejutan di Yuri!! on Ice ini membuat saya cukup kaget. Yuri yang semula adalah Cinnamon Roll, ternyata adalah Sinnamon Roll. Sebaliknya terjadi pada Viktor, awalnya dia adalah 100% Sinnamon Roll ternyata di lubuk hatinya, Viktor adalah Cinnamon Roll. Jadi, posisi Seme & Uke ini lama-lama berbalik dan mengejutkan semuanya, baik Yuri, Viktor, karakter di sekeliling mereka dan para penonton seri ini. Semula Yuri adalah seorang cowok lugu yang memiliki kepercayaan diri yang rendah. Namun, Viktor berhasil merubah cowok lugu asal Sapporo Yuri Katsuki menjadi Top Ikemen of the Year 2016.

Sebagai seri olahraga yang baik, Yuri!! on Ice juga menampilkan tentang rivalitas dan sportsmanship. Rivalitas yang paling awal di seri ini adalah Yuri dengan Yuri. Di seri ini ada dua karakter yang bernama Yuri, satunya pemeran utama Yuri Katsuki dan satunya lagi adalah skater muda berbakat Yuri Plisetsky, atau dari titik ini kita akan memanggilnya Yurio, karena di dalam animenya sendiri, Yuri Plisetky dipanggil Yurio oleh orang-orang Ice Castle Hasetsu, ice rink di kampung halaman Yuri Katsuki . Peran Yurio sendiri awalnya terasa bahwa Yurio adalah tokoh antagonis utama dalam seri ini namun seiring berjalannya seri ini, sosok Yurio berubah perlahan dari sebuah bom atom, menjadi sebuah TNT dan akhirnya menjadi sebuah Cinnamon Roll. Karena peran Yurio juga, karakter Yuri dapat berkembang dan membuat cerita di anime ini menjadi menarik. Sebenarnya rivalitas ini tidak hanya terbatas di dua Yuri, rivalitas terbangun di karakter-karakter lain di sekitar anime ini. Misalnya Christophe Giacometti yang ingin membuktikan keputusan Viktor untuk pensiun adalah kesalahan terbesarnya.


Bersambung ke halaman berikutnya