Membangkitkan Harapan 61: KAORI Tak Terhentikan!

    0
    ©2015 Big West/Macross Delta Project

    Membangkitkan Harapan adalah kumpulan catatan-catatan kecil administrator KAORI Nusantara dan berisi mengenai pandangan terhadap situasi internal KAORI serta hubungan KAORI dengan pihak eksternal. Segmen ini dimulai pada 3 September 2012 dan akan kembali berlanjut mulai 29 Januari 2017.

    Tidak terasa sudah tiga tahun sejak Membangkitkan Harapan terakhir ditulis. Sudah banyak perubahan-perubahan besar baik KAORI ataupun situasi di sekelilingnya.

    Yang paling terasa adalah di internal KAORI sendiri. Forum sudah tergantikan dengan media sosial. Komunitas kini tidak lagi mesti terikat dengan suatu forum diskusi tertentu. Modelnya fleksibel, melalui grup Whatsapp, grup Telegram, atau grup Facebook. Kita mendefinisikan kembali bagaimana komunitas itu dibangun. Meniru model KAORI di Malang, makan nggak makan yang penting kumpul. Transformasi komunitas ini membutuhkan proses cukup panjang dan vestigal terakhirnya telah berhasil diselesaikan dengan “reset” di KAORI NG dan pemutusan hubungan dengan entitas lama yang tidak lagi terkait KAORI, tapi masih menggunakan nama KAORI.

    Selama tiga tahun juga sudah banyak pencapaian-pencapaian KAORI. Newsline, dengan segala keterbatasan yang ada, telah berhasil bertransformasi menjadi web berita yang diperhitungkan dan berhasil menggelitik pemikiran orang. Setting the news agenda. Melalui tulisan-tulisan kritis dan menyentilnya, KAORI memberi warna baru yang meneruskan tradisi lamanya: menggugat keajegan.

    Tetapi setelah tiga tahun tersebut berlalu, apa yang perlu dibangun? Tentu saja harapan yang baru. Harapan baru tidak mesti dengan menghancurkan sesuatu yang lama. General Electric, Mitsubishi, dan Samsung sukses bertransformasi memasuki abad ke-21 dengan penyesuaian dan penyegaran jiwa terus menerus.

    Misalnya dengan mengoptimalkan basis yang sudah ada dan memberi harapan baru. Masyarakat Indonesia suka hal yang kontroversial. Berarti tulisan-tulisan yang kontroversial tersebut mesti diperbanyak. Itu berarti siap menerima terpaan angin yang lebih besar. Ketika dulu Halimun menulis Kancolle dan semangat militerisme Jepang, ada yang menudingnya sebagai supir bus. Padahal supir bus Transjakarta digaji dua kali UMR!Tentu tanggung jawabnya juga lebih besar, staf di intern KAORI juga harus mulai berpikir besar seperti newsroom beneran dan tidak mudah terprovokasi celetukan orang di internet.

    Di sisi lain, kendala SDM di KAORI juga masih cukup memprihatinkan. Intern KAORI masih terjebak dalam inertia dan meski sudah jauh lebih baik dari beberapa tahun lalu, KAORI masih tertinggal dalam hal trend kekinian dibandingkan kompetitornya. Saya berbicara dengan orang di Clas:H dan menemukan ada yang mengeluh mengenai bahasa KAORI yang kalau tidak berantakan, ya terlalu berat. Kita menyadari hal itu dan akan memperbaikinya secara perlahan karena mengubah kebiasaan itu tidak dilakukan seperti membangun Prambanan.

    Juga ada nafas baru yang dimulai pada awal 2017 ini. KAORI memasuki dunia komersial dengan KAORI Shop. Dirintis pada akhir 2015 dalam bentuk satgas oleh Luthfi, KAORI Shop ini punya bahan baku yang baik. Ada dukungan dari segi permodalan walau tidak besar, ada dukungan dari teman-teman di intern yang sudah setia membeli dan mempergunakan produk KAORI. Tapi menerjemahkannya menjadi sebuah kesuksesan, tentu memerlukan kerja keras.

    Dalam setiap rencana, the devil is in the details. Rencana-rencana besar kita tidak selalu berjalan sesuai dengan harapan karena hal-hal kecil yang kita abai perhatikan. Sambil menggelindingkan rencana-rencana besar tersebut, tentu akan meningkatkan moral dengan mulai membangun kembali harapan-harapan baru. Semangat tidak pernah berhenti melayani lebih baik harus kembali digencarkan. Modalnya niat baik, keinginan terus belajar memperbaiki diri, dan mengikuti Freyja Wion, follow the wind!

    Tinggalkan komentar Anda

    Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses