Nippon Day Chapter 2 Makassar: Perpaduan Budaya Tradisional dan Pop Culture Jepang Di Kota Daeng Makassar

0

Nippon Day adalah event bertemakan festival matsuri yang diselenggarakan oleh sebuah komite penyelenggara yang terdiri dari beberapa instansi, lembaga dan komunitas pertama kali berdiri pada bulan agustus tahun 2015 yang diprakarsai oleh konsuler Jepang di Makassar, bekerjasama dengan Japan Lovers Community Makassar, sebuah komunitas pencinta Jepang yg ada di Makassar, JICA, kelompok orang-orang Jepang yang bekerja secara sukarela untuk membantu orang2 Indonesia diberbagai bidang yang tersebar di berbagai daerah di Sulawesi Selatan, dan HIMASPA himpunan mahasiswa Sastra Jepang Unhas.

Diselenggarakan dalam dua hari event bertema festival matsuri ini sangat kental dengan nuansa Jepang. Seperti acara di panggung, booth dan makanan yang mewarnai festival ini. Meskipun secara umum masih sama seperti tahun sebelumnya namun ada yang berbeda di Nippon Day Chapter 2 tahun ini yang menghadirkan pop culture seperti cosplay, band dan dance cover.

Traditional Culture x Pop Culture

Beragam kebudayaan Jepang dari Tradisional sampai Pop ada disini. Tidak seperti festival Jepang lain di Indonesia yang kebanyakan berfokus pada Pop Culture, Nippon Day hadir memperkenalkan Jepang yang sesungguhnya pada masyarakat Kota Daeng di mana ada keramahan, kerjasama juga perhatian dalam setiap hal yang dilakukan. ada beberapa acara inti pada hari kedua staff kami tidak bisa liput karena menghadiri meet and greet dengan Hiroaki Kato.

Workshop Shoudou oleh Muh. Ridwan Nur
Penampilan Panahan. Foto dari Panitia dokumentasi Nippon Day Chapter 2
Penampilan dari lemon ice tea band

Booth-booth kebudayaan khas Jepang dan edukasi

Pada Nippon Day Chapter 2 menghadirkan booth-booth yang berunsur kebudayaan khas jepang dan edukasi.

Booth Japan Foundation menghadirkan kelas praktik upcara minum teh, menulis kaligrafi jepang dan memakai yukata. sayangnya staff kaori tak mendapatkan kesempatan melihat praktik upcara minum teh
Booth JICA menghadirkan sejarah dan beberapa bidang kerjasama Sulawesi dan jepang melalui JICA
Booth JICA JOCV menghadirkan beberapa relawan dari jepang untuk membantu beberapa daerah yang ada di Sulawesi. Si kaori berkesempatan mencoba tensi gratis pada booth tersebut
Booth nichijosushi. Salah Satu booth yang menjual makanan khas jepang

Talkshow pendidikan bersama tokoh-tokoh di balik kerjasama Sulawesi Selatan – Jepang

Pada hari pertama. Nippon Day Chapter 2 mengahdirkan talkshow dari Sigit Widodo, Presiden Direktur PT. Fukusuke Kogyo Indonesia membahas potensi anak muda indonesia bisa bersaing di dunia internasional dan Iqbal Djawad, Direktur Kemitraan Internasional Universitas Hasanuddin (ex-atase pendidikan di KBRI Tokyo) membahas hebatnya negara Jepang dalam hal etos kerja, belajar dan sopan santun.

Lomba-lomba yang mengasah kecerdasan dan kemahiran dalam berbahasa Jepang

Nippon day juga menghadikan lomba KAKI (Kaku Kiku) untuk kalangan siswa-siswi SMA maupun sederajat merupakan Lomba mendengarkan dan menulis dalam bahasa jepang. Sedangkan untuk kalangan umum ada juga lomba kanji N4-N5. Lomba huruf jepang dengan tingkat kesulitan level 4 (N4) dan level 5 (N5) sesuai dengan kemampuan dalam JLPT (Japanase Language Proficiency Test). Tak hanya itu, ada pun lomba menarik lainnya bertemakan games yakni DOKI DOKI GAMES.

Semi final lomba KAKI untuk kalangan siswa-siswi SMA maupun sederajat
Final lomba lomba kanji N4-N5 untuk kalangan umum
DOKI DOKI GAMES yang terdiri dari 3 kelompok peserta yaitu tim merah, tim biru dan tim kuning

Kehadiran spesial musisi berasal Jepang, Hiroaki Kato

Pada penghujung acara pada hari kedua Nippon Day Chapter 2. Hiroaki Kato menyanyikan beberapa lagu seperti sepatu dari tulus, lagu tradisonal dari okinawa “ginsha godoka”, lagu pembuka Doraemon dalam bahasa jepang dan bahasa indonesia dan soundtrack dari Doraemon Stand By Me “Himawari No Yakusoku” yang membuat 1 ruangan bernyanyi bersama. Hiroaki Kato yang sering dipanggil Hiro-san ini pun menyanyikan single terbarunya yakni “buatmu Tertawa”. Tak hanya itu, ia juga menyanyikan lagu dari letto dalam bahasa jepang dan bahasa indonesia yakni “Ruang rindu” yang membuat suasana ruangan menjadi sahdu dan salah satu novel yang pernah ia terjemahkan ke bahasa jepang bukan hanya novelnya namun lagunya pun ia terjemahkan yakni “Laskar Pelangi”, ia bawakan dalam bahasa indonesia dan bahasa jepang. Diselah sebelum menyanyikan lagu terakhir ia bawakan yakni berjudul “Terima Kasih”, Hiroaki Kato memberikan pesan untuk para pengunjung ketika mencintai budaya jepang jangan lupa mencintai budaya negara indonesia karena indonesia memiliki beragam hal yang sangat luar biasa indah.

KAORI Newsline | oleh Irfan Mansyur

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses