
Kepopuleran suatu seri anime selalu tidak terlepas dari peran para ilustrator yang menggambar fan-art dan doujinshi (karya derivatif) dengan berbagai gaya, mulai dari yang “biasa-biasa saja” sampai karya erotis yang “mengundang” dan “nyeleneh.” Sebagian besar tim produksi seri anime lain tidak terlalu mempedulikan masalah ini, namun sebuah langkah berbeda diambil oleh staf anime Uma Musume.
Diumumkan lewat situs resminya, para staf anime ini menghimbau para fans untuk tidak membuat karya yang kurang pantas untuk menjaga nama baik kuda balap yang muncul di animenya. Keputusan tersebut diambil karena nama para karakter diperoleh dengan izin dari sang pemilik kudanya serta untuk menghormati penggemar kuda-kuda tersebut di dunia nyata. Di Jepang sendiri, pacuan kuda merupakan salah satu olahraga hiburan yang begitu populer dan prestisius.

Opini para fans di linimasa Twitter Jepang seputar hal ini cukup beragam. Ada yang masih kebingungan apakah pengumuman ini juga turut melarang para fans untuk membuat ilustrasi erotis, ada pula menyayangkan bahwa para pihak yang terlibat belum siap menerima “efek samping” dari popularitas animenya. Seorang fans ada yang khawatir para pemilik kuda balap aslinya bisa saja melarang total para fans untuk membuat doujinshi, termasuk dengan konten “aman” sekalipun, dan akhirnya mematikan popularitas animenya.
Hal yang kurang lebih serupa pernah terjadi pada karakter ibu guru bahasa Inggris Ellen Baker yang viral pada 2016 lalu. Pihak Tokyo Shoseki selaku penerbit buku pelajaran bahasa Inggris tersebut menghimbau para fan-artist untuk menggunakan karakter Ellen Baker sesuai tujuan awalnya, yaitu untuk pendidikan, dan meminta izin kepada mereka terlebih dahulu untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.