Gameplay: Fast-paced dan Adiktif

Setelah memilih daimyo yang akan digunakan selama permainan, pemain diminta untuk membangun klan sebesar mungkin, hingga akhirnya menguasai Jepang secara utuh, atau menerapkan politik “War Ban” untuk mengakhiri permainan. Untuk mencapai hal tersebut, pemain harus melakukan kebijakan terkait infrastruktur, pangan, keuangan, hubungan antar klan, dan jumlah pasukan. Bidang – bidang tersebut tentunya harus diperhatikan semuanya, karena apabila tidak seimbang, perjalananmu menguasai Jepang tidak semudah Naruto yang mengeluarkan Rasengan. Misalnya saja apabila ketersediaan pangan menipis, pemain tidak akan bisa menyerang lawan dengan jumlah pasukan yang banyak. Atau apabila pemain tidak membangun hubungan baik dengan klan terdekat, bisa saja menerima serangan tiba – tiba. Hal ini yang membuat pemain harus memperhatikan segala sektor. Terdengar rumit dan merepotkan? Tenang saja, pemain dapat mendelegasikan beberapa ‘tugas’ tersebut atau bahkan semuanya kepada bawahan (semua diatur oleh AI), dan pemain dapat fokus merancang strategi kapan dan bagaimana menyerang klan musuh. Dengan fitur tersebut, membuat gim ini menjadi lebih fast-paced dan menarik. Bahkan kamu bisa saja memusnahkan klan lawan dalam waktu 1 – 2 turn saja. Setelah berhasil mengambil alih beberapa castle dan memusnahkan beberapa klan, gim menjadi sangat adiktif dan membuat pemain ingin segera memperluas wilayahnya

Banyak bidang yang perlu diatur (©2017-2018 KOEI TECMO GAMES CO., LTD.)
Fitur delegasi membuat permainan lebih cepat (©2017-2018 KOEI TECMO GAMES CO., LTD.)

Bukan Sekadar Gim Strategi

Perlu diingat bahwa selain merupakan sebuah gim strategi, Nobunaga’s Ambition: Taishi juga merupakan gim historical simulator atau simulasi tentang sejarah masa lalu. Hal tersebut tentunya mempengaruhi gameplay yang ada. Seperti stats yang dimiliki karakter dalam gim ditentukan oleh hebat tidaknya karakter tersebut di era sengoku sebenarnya. Sebut saja Shingen Takeda yang memiliki leadership tertinggi, atau strategis cerdas seperti Hanbei Takanaka yang memiliki nilai intelligence yang tinggi. Hal ini membuat gim ini sedikit tidak seimbang. Kekuatan antara klan besar dan klan kecil, atau karakter hebat dan karakter yang kurang terdengar memiliki jarak stats yang sangat jauh. Selain itu, skill yang dimiliki antara karakter juga berbeda.

Stat karakter yang tergolong tinggi (©2017-2018 KOEI TECMO GAMES CO., LTD.)
Stat karakter yang tergolong rendah (©2017-2018 KOEI TECMO GAMES CO., LTD.)

Kuantitas Vs Kualitas

Dengan selisih stats yang tinggi, lantas apakah klan kecil tidak dapat mengalahkan klan raksasa? Jawabannya adalah belum tentu. Selain dari stats, jumlah pasukan yang akan kamu bawa juga akan mempengaruhi hasil akhir pertarungan. Pemain harus bisa memanfaatkan wilayah dan membangun fasilitas yang tepat, agar saat bertarung lawan musuh, pasukan musuh dapat berada di angka terendah sedangkan pihak pemain mendapatkan angka tertinggi. Apabila pasukan yang pemain bawa jauh melebihi lawan, dapat dipastikan kemenangan berpihak pada pemain. Sebaliknya apabila jumlah pasukan tidak terlalu beda, tentunya karakter dengan stats yang lebih tinggi akan diunggulkan. Walaupun hal tersebut belum dapat dijamin apabila Anda memutuskan untuk mengontrol pasukanmu secara manual dan menumpas musuh dengan caramu sendiri.

Kuantitas pasukan dan kualitas karakter menentukan kemenangan (©2017-2018 KOEI TECMO GAMES CO., LTD.)

Late Game yang Membosankan

Ketika pemain sudah memasuki tahapan akhir permainan, misalnya saja sepertiga Jepang sudah berada di tangan pemain, maka dapat dipastikan jalan menguasai Jepang selanjutnya justru lebih mudah dari tahap sebelumnya. Hal ini karena pemain diuntungkan dengan memiliki resource yang lebih besar, jumlah pasukan yang lebih banyak, dan karakter – karakter yang kuat. Kecuali apabila lawanmu hanya 1 atau 2 klan lagi dengan luas wilayah yang sama. Hal ini membuat saya lebih memilih untuk melakukan ‘war ban’, mengakhiri permainan, dan memainkan skenario lain dengan klan yang berbeda. Terlepas dari late game yang kurang menantang, early dan mid game-nya tetap menghadirkan keseruan yang cukup adiktif.

Kemenangan dapat dipastikan setelah late game (©2017-2018 KOEI TECMO GAMES CO., LTD.)

Perbandingan dengan Seri Sebelumnya

Memiliki gameplay yang cukup solid dan adiktif, gim ini sayangnya dianggap mengalami penurunan kualitas dari seri sebelumnya, Nobunaga’s Ambition: Sphere of Influence. Dalam seri tersebut, terdapat banyak fitur – fitur menarik yang justru tidak dimunculkan kembali di dalam Taishi. Misalnya saja fitur koalisi, yang memungkinkan Anda membentuk koalisi dengan klan lain dan menargetkan satu klan besar untuk dihancurkan. Atau fitur yang membuat officer musuh dapat berkhianat dan memutuskan bergabung dengan pemain saat battle. Hal ini tentunya cukup mengecewakan pemainnya, terutama fans dari seri Nobunaga’s Ambition yang sudah memainkan seri – seri sebelumnya. Namun hal ini mungkin tidak akan mengganggu pemain baru yang baru mencicipi seri Nobunaga’s Ambition, atau para gamers yang menginginkan pengalaman bermain gim strategi dan historical simulation dengan tempo cepat.

Kesimpulan

Nobunaga Ambition: Taishi merupakan gim strategi dan historical simulation yang bersetting pada era Sengoku. Pemain diminta untuk menguasai Jepang dan mengalahkan klan lainnya. Gameplay yang adiktif dan fast-paced dan dengan desain karakter yang memukau menjadikan gim ini mampu menyita perhatian pemainnya. Selain itu, pemain juga dibuat mengerti akan momen – momen penting di era Sengoku. Sayangnya, pembawaan ceritanya kurang menarik karena hanya ditampilkan dalam bentuk scene statis tanpa suara dari para aktor. Cutscene yang ada juga terbilang sedikit dan kurang dapat dinikmati. Walaupun fans lamanya dibuat kecewa dengan adanya downgrade dari seri sebelumnya, Nobunaga’s Ambition: Taishi tetap mampu menyita perhatian pemain baru, terutama gamers yang menyukai genre strategi.

Nobunaga Ambition: Taishi dapat dimainkan di platform PS4, Steam, Nintendo Switch dan Android.

Kelebihan

  • Gameplay yang cepat dan adiktif
  • Desain karakter sangat memukau
  • Cerita Sengoku yang menarik
  • Kustomisasi karakter  menambah keseruan gameplay

Kekurangan

  • Pembawaan cerita yang kurang menarik
  • Minim cutscene
  • Late game yang membosankan
  • Banyak fitur yang hilang dari seri sebelumnya

KAORI Newsline

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses