Tidak terasa, sudah seminggu berlalu sejak salah satu acara jejepangan terbesar yang diselenggarakan oleh Universitas Indonesia pada 2-4 Agustus 2019 lalu. Bertajuk Gelar Jepang Universitas Indonesia, atau akrab dikenal sebagai GJUI, acara ini telah berlangsung untuk ke-25 kalinya.
Tentu saja, GJUI 25 yang mengusung tema Timeless Memories merupakan event yang tidak boleh dilewatkan oleh kalian penikmat jejepangan. Berikut ini, KAORI akan berbagai cerita salah satu staf yang menghadiri dan menikmati hari ketiga dari pagelaran tersebut. Penasaran? Simak tulisanya di bawah ini!
Menghadirkan Kembali Tema 90-an
Akhir-akhir ini, acara yang menghadirkan tema yang mengajak pengunjung untuk bernostalgia dan mengenang kembali era 90-an telah banyak dilaksanakan di berbagai event, termasuk GJUI 25. Acara yang tahun ini mengusung Timeless Memories mengajak para pengunjung untuk kembali membangkitkan rasa nostalgia terhadap budaya pop Jepang yang populer di Indonesia sejak tahun 90-an.

Tentu saja, pemilihan tema yang dilakukan akan menentukan para pengisi acara dalam pagelaran GJUI 25. Jika melihat para bintang tamu yang dihadirkan, seperti The Heavenly Project, Hydra, serta HoneybeaT, event ini mengingatkan penulis dengan acara jejepangan pada era 2000-an awal ketika berbagai event jejepangan dipenuhi oleh berbagai band yang membawakan musik J-Pop dan menggunakan kostum bertemakan V-Kei.
Namun, bagi generasi muda yang baru menjadi penikmat jejepangan, Anda tetap akan terhibur,karena GJUI 25 turut menghadirkan guest star lainnya, seperti komunitas DJ Otagroove, Nanairo Symphony, grup idola Shojo Complex, penampilan solo dari NIA, serta bintang utama yakni, Kei Takebuchi.

Meskipun mengusung tema 90-an serta menghadirkan rasa nostalgia bagi para penggemar jejepangan, GJUI 25 tetap menghadirkan acara yang dapat dinikmati oleh pengunjung umum lainnya dengan menghadirkan bintang tamu yang kekinian.
Mati Lampu? Tetap Meriah!
Ketika hari ketiga dari pelaksanaan GJUI 25 pada 4 Agustus 2019 lalu, terjadi sebuah insiden yang menyebabkan seluruh daerah pulau Jawa bagian Barat mengalami blackout. Kejadian ini, mengakibatkan mati listrik, gangguan sinyal seluler, serta terputusnya beberapa transportasi umum, salah satunya adalah KRL yang digunakan sebagai besar pengunjung untuk datang ke GJUI 25.

Meskipun begitu, insiden blackout ternyata tidak memberikan pengaruh yang signifikan terdapat para pengunjung yang hadir di acara jejepangan tersebut. Hingga sore, terlihat banyak pengujung yang baru hadir untuk menikmati acara puncak dari GJUI 25 yang menghadirkan penampilan dari Kei Takebuchi, seorang soloist yang mengawali karirnya sebagai anggota dari grup musik Goose House.
Baca Juga: Kami Mewawancarai Kei Takebuchi, Solois Jebolan Grup Goose House yang Suka Kwetiau Siram!
Para pengunjung yang hadir juga terlihat menikmati seluruh acara di panggung yang dimeriah oleh berbagai band serta grup idola. Menghilangnya sinyal seluler, membuat mereka untuk lebih fokus menikmati momen yang ada dan menghabiskan waktu dengan berinteraksi bersama dengan para teman yang hadir dibandingkan sibuk dengan smartphone milik mereka. Hmm, malah semakin terasa kayak acara jejepangan era 2000-an ya.
Selain itu, pengunjung juga menikmati hal menarik lainnya seperti menikmati pertunjukan Yosakoi dan Omikoshi, berfoto dengan menggunakan Yukata di photo booth yang disediakan oleh pihak acara, bermain dengan berbagai booth komunitas yang hadir dalam acara ini, serta menikmati sejumlah kuliner yang tidak selalu ditemukan setiap harinya.

Demikian dari salah satu staf KAORI yang hadir dalam pelaksanaan GJUI 25 pada 4 Agustus 2019 lalu. Tentu saja, GJUI yang kini telah dilaksanakan hampir selama 3 dekade merupakan suatu yang hal patut dibanggakan. Semoga GJUI ini tetap mampu menghadirkan kembali acara jejepangan berkualitas yang mampu menghibur para penikmat jejepangan di Indonesia pada masa mendatang.
KAORI Nusantara | Foto oleh Yujitea dan Ferdian Tiraska | Teks oleh Tanto Dhaneswara