Mengintip Jalan-Jalan Para Seiyuu di Jepang

2

1972338_10153195509598272_5172041064536128219_n

Baru-baru ini 4 orang Seiyuu asal Indonesia tengah berjalan-jalan di Jepang. Mereka adalah Maria Oentoe Tinangon, Ferry Fadly, Elly Ermawatie, dan Haryoko. Kedatangan mereka ke Jepang dalam rangka mendampingi para pemenang Indonesian Radio Award berkunjung ke Jepang dari 29 September sampai 3 Oktober 2014. Kunjungan ini merupakan hadiah dari Indonesian Radio Awards dan Perhimpunan Persahabatan Indonesia Jepang untuk para juara beberapa kategori Indonesian Radio Awards di mana eempat Seiyuu ini memang umumnya memulai karirnya di bidang radio. Bekerjasama dengan Perhimpunan Persahabatan Indonesia Jepang. Mereka mengunjungi NHK Studio Park, Tokyo Skytree, Tokyo FMPanasonic Centre dan masih banyak lagi lokasi di kota Tokyo, Osaka dan Kyoto.

Maria Oentoe Tinangon memulai debutnya sebagai penyiar radio dan Seiyuu pada tahun 1967. Dirinya banyak berperan pada Sandiwara Radio yang tengah booming pada era 1980an termasuk menjadi narator pada jaringan bioskop 21. Pada tahun 1987 beliau mendirikan PT. Idola Citra Utama yang bergerak di bidang drama radio dan sulih suara di mana beberapa judul Anime seperti Cardcaptor Sakura, Death Note, Kung Fu Boy, Lady Oscar, Kiba, sebagainya disulihsuarakan di mana dirinyapun turut serta.

Adapun Ferry Fadly dan Elly Ermawatie, adalah dua Seiyuu yang sangat terkenal khususnya di era tahun 1980an. Peran mereka masing-masing sebagai Brama Kumbara dan Mantili dalam drama radio Legendaris Saur Sepuh begitu digemari masyarakat pada zamannya. Mereka juga ikut berperan dalam mengenalkan Tokusatsu di Indonesia saat beberapa serial-serial Tokusatsu seperti Megaloman atau Google V diadaptasikan di Indonesia ke dalam bentuk kaset drama suara. Saat ini Ferry Fadly mengelola sebuah studio rekaman dan lly Ermawatie tercatat masih menjadi Seiyuu resmi karakter Minnie Mouse karya Walt Disney Animation Studios di Indonesia.

Sementara itu Haryoko juga adalah Seiyuu yang juga cukup terpandang pada zamannya. Saat ini dirinya masih aktif mengelola sebuah studio rekaman dan juga mengisi program-program radio dan iklan di televisi.

Yang menarik, kedatangan mereka sempat disambut pula oleh sesama Seiyuu yang kini tengah melanjutkan studinya di Jepang yaitu Endang Katmiwati. Sama seperti keempatnya, Endang Katmiwati juga memulai karirnya sebagai Seiyuu pada program-program radio. Dirinya juga pernah aktif dalam penyulihsuaraan Anime Ray Thunder Jet yang pernah tayang di stasiun televisi TPI (sekarang MNC TV) pada tahun 1995.

Kali ini KAORI akan menyajikan beberapa foto-foto mereka selama di Jepang:

10468667_909987372364449_8760689470807230510_n

Dari kiri ke kanan: Maria Oentoe Tinangon, Elly Ermawatie, Endang Katmiwati, Haryoko, dan Ferry Fadly

10370418_10202393946282705_1230009041181926421_n

Di depan NHK

10645132_10153199720473272_437750535296387233_n

Di Kyoto

10666046_10203319871133208_3765235804007012894_n

Melepas rindu dengan rekan yang sudah lama tidak bertemu

10646705_10153195463658272_5144477138709093109_n

Tiga dara jelita: Masing-masing dari kiri ke kanan: Seiyuu Death Note, Minnie Mouse, dan Ray Thunder Jet

1621777_10202406681401075_6093908981630452446_n

Bersama para kontingen pemenang Indonesian Radio Award di depan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Jepang

1601358_10202406678040991_6384586793268536388_n

Berkunjung ke Tokyo FM

1526857_10202412543987636_3615435929084751280_n

Disambut oleh ketua Himpunan Persahabatan Indonesia – Jepang Bapak Rahmat Gobel (kelima dari kiri, memakai jas tanpa dasi)

Satu hal yang menarik, dalam kunjungan ke Tokyo FM, pihak Tokyo FM mengaku bahwa mereka sangat tertarik akan fakta bahwa drama radio pernah menjadi primadona hiburan di Indonesia. Apalagi ketika Ferry Fadli dan Elly Ermawatie berdialog sebagai Brama dan Mantili. Terungkap juga rencana mereka untuk siaran langsung dengan radio di Indonesia.

KAORI Newsline | Courtesy of Endang Katmiwati, Haryoko, dan Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses