Goro Miyazaki: Studio Ghibli Perlu Membuat Sesuatu yang Baru

0
studio ghibli
© 2020 NHK, NEP, Studio Ghibli

Goro Miyazaki, sutradara yang juga adalah putra dari legenda Studio Ghibli, Hayao Miyazaki sebagaimana telah diberitakan sebelumnya, menyutradarai film terbaru Studio Ghibli yang berjudul Earwig and the Witch (Earwig to Majo) atau dikenal juga di Jepang sebagai Aya and the Witch (Aya to Majo). Tidak seperti film-film Studio Ghibli pada umumnya, film ini rencananya akan diputar di televisi, yaitu NHK General TV pada tanggal 30 Desember 2020 mendatang.

Tidak seperti film-film Ghibli sebelumnya, Earwig and the Witch ini dibuat dengan teknologi 3D CG, yang artinya adalah film ini merupakan film dengan grafik 3D. Menanggapi terobosan baru dari Studio Ghibli ini, Goro Miyazaki menuturkan kepada Comic Natalie bahwa ia memang mencoba mendobrak tradisi karena ia merasa bahwa Studio Ghibli tidak akan punya masa depan jika ia sebagai salah seorang “penerus” di Ghibli hanya melakukan hal-hal yang sama dengan pendahulunya. Karenanya ia merasa bahwa Studio Ghibli perlu membuat sesuatu yang baru.

Goro Miyazaki menyebutkan bahwa Studio Ghibli ini didirikan oleh Toshio Suzuki untuk menjadi wadah bagi Hayao Miyazaki untuk membuat film-filmnya. Namun keduanya tidak akan selamanya menghidupi Ghibli. Apalagi Hayao Miyazaki sendiri sebelumnya sempat mengumumkan akan pensiun. Dan apabila ia sebagai salah seorang “penerus Ghibli” hanya meniru apa yang sudah dilakukan oleh pendahulunya, ia merasa Ghibli tidak akan memiliki masa depan. Karena itu Ghibli perlu melakukan inovasi, dan baginya merambah teknologi 3D CG adalah salah satu inovasi yang layak untuk dicoba. Apalagi Goro sendiri sebelumnya juga pernah menggarap Ronja the Robber’s Daughter yang merupakan serial berteknologi 3D CG hasil kerjasama Polygon Pictures dan Studio Ghibli.

Goro sendiri mengeluhkan bahwa teknologi 3D CG masih belum terlalu diterima secara luas di industri perfilman Jepang. Namun pengalamannya menggarap Ronja telah menginspirasinya untuk mencoba berinovasi dengan hal-hal baru yang belum pernah dilakukan oleh Studio Ghibli sebelumnya. Goro sendiri terinspirasi dari film Kubo and the Two Strings dalam menjalankan visinya membuat film berteknologi 3D CG untuk Studio Ghibli.

Earwig and the Witch sendiri diangkat dari novel berjudul yang ditulis oleh Diana Wynne Jones yang juga merupakan penulis novel dari serial Howl’s Moving Castle, dan telah diadaptasi menjadi film oleh Ghibli beberapa tahun yang lalu. Dalam Earwig and the Witch dikisahkan mengenai Earwig, seorang anak yatim piatu dari Panti Asuhan St. Morwald yang tidak menyadari bahwa dirinya adalah seorang keturunan penyihir, hingga suatu hari ia dibawa ke sebuah rumah misterius yang penuh dengan ilmu sihir. Dengan didampingi oleh seekor kucing yang bisa bicara, Earwig berusaha untuk menghadapi segala halangan dan rintangan yang ada di dalam rumah tersebut. Mantan penyanyi cilik asal Indonesia Sherina Munaf telah mengumumkan akan bernyanyi untuk film Earwig and the Witch. Ia juga akan turut menjadi seiyu yang menyarakan salah seorang karakter di sana.

KAORI Newsline | Sumber: Comic Natalie & Crunchyroll

 

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses