Mengawali bulan November 2014, Universitas Negeri Jakarta kembali mengadakan festival budaya pop Jepang tahunannya. Festival dengan nama Jiyuu Matsuri ini bertempat di area Lapangan Halaman IKIP (HI) Kampus A, Universitas Negeri Jakarta, Rawamangun.
Acara dengan tema日イ in Wonderland (Nichi-I in Wonderland), Jepang-Indonesia dalam Dunia Fantasi ini berlangsung pada hari Sabtu & Minggu, 1-2 November 2014. Sejak pagi hari, para pengunjung sudah mulai memadati area Jiyuu Matsuri. Sekitar pukul 9 pagi, terlihat beberapa pengunjung yang sudah mulai mengantre di pintu masuk.
Tepat setelah melewati pintu masuk, pengunjung disuguhkan berbagai pernik khas anime dan manga yang ditawarkan oleh beberapa booth. Sebagian pengunjung mulai melihat-lihat dan bahkan ada yang sudah mengeluarkan uang dari dompetnya untuk membawa pulang beberapa poster, pin, kaos, dan pernik lainnya.
Berjalan sedikit dari booth pernik, beberapa pengunjung mulai mengatre untuk berfoto dengan pakaian khas Jepang, yukata. Setelah memilah serta memilih yukata yang dirasa cocok, pengunjung pun mulai berpose didepan kamera.
Tidak jauh dari booth yukata, terlihat sebagian pengunjung yang sedang menulis di secarik kertas kecil dan menggantungnya di pohon bambu yang dipasang di selasar. Dengan membayar Rp1000, pengunjung sudah dapat menuliskan tanzaku, kertas harapan yang digantung di pohon yang telah disediakan. Berbagai doa dan permohonan pun digantung disini, mulai dari yang penuh harapan, hingga yang sedikit nyeleneh pun tergantung disini.

Di panggung utama, mulai berlangsung lomba karaoke. Beberapa peserta satu per satu mulai mengunjukkan kebolehannya dalam bernyanyi diatas panggung. Pengunjung pun mulai meramaikan panggung untuk menyaksikan aksi dari para peserta lomba karaoke.
Sementara itu, area Obake sudah mulai dipadati oleh pengunjung yang ingin masuk. Dengan antusiasnya, para pengunjung membuat antrean demi menguji nyali di rumah hantu ini.
Bagi yang suka makan, Jiyuu Matsuri mengadakan berbagai lomba makan. Salah satu lomba makan yang diadakan adalah lomba adu cepat memakan Takoyaki. Para peserta yang sudah bersiap-siap ini pun segera menghabiskan takoyaki yang tersedia didepan mata. Dikarenakan pemenang ditentukan oleh yang tercepat manghabiskan bola-bola takoyaki, para peserta pun terlihat memakan makanan khas Jepang tersebut dengan cukup lahap.

Panas serta teriknya Matahari tidak mengurangi keramaian acara ini. Menjelang siang hari, terlihat beberapa cosplayer mulai meramaikan area Jiyuu Matsuri ini. Suasana pun semakin ramai meski panas Matahari sudah mulai terasa teriknya pada siang hari ini.
Di tengah siang hari yang panas ini, sebagian pengunjung sudah mulai merapat ke beberapa booth makanan untuk mengisi perutnya. Antrean padat nan merayap pun mulai memenuhi area booth makanan, bahkan dalam beberapa kesempatan hampir sulit untuk sekedar berjalan melewati area booth makanan yang sudah dipenuhi pengunjung ini.
Festival ini menampilkan beberapa hal yang cukup menarik. Selain menampilkan festival budaya populer Jepang, Jiyuu Matsuri ini juga menyelenggarakan berbagai macam lomba, salah satunya adalah lomba mading dan pidato dalam bahasa Jepang. Para peserta pidato yang berasal dari SMA di sekitar Jabodetabek ini satu per satu mulai unjuk kebolehan menyampaikan pidato dalam bahasa Jepang.
Selain lomba, ada juga hal unik dari festival ini yang tidak ditemui dalam perhelatan festival budaya populer Jepang lainnya. Pada siang harinya, panggung utama Jiyuu Matsuri kedatangan mahasiswa dari jurusan Sastra Arab UNJ. Mahasiswa Sastra Arab ini pun menampilkan suguhan musik rebana. Lantunan lagu dengan irama islami pun sekejap meramaikan seisi Jiyuu Matsuri ini.
Tidak hanya mahasiswa Sastra Arab saja yang unjuk kebolehan, mahasiswa dari kelompok drama UNJ pun menampilkan aksi teater di atas panggung utama. Pementasan teater ini cukup terbilang unik karena menceritakan parodi dari beberapa seri anime populer yang dibalut dengan komedi. Sontak suara tawa pun terdengar dengan lepasnya dari arah penonton yang menyaksikan drama komedi ini.

Setelah pementasan drama usai, acara pun dilanjutkan dengan lomba cosplay. Para juri lomba cosplay pun mulai masuk ke arah panggung untuk memulai lomba cosplay Jiyuu Matsuri. Satu per satu peserta mulai menunjukkan aksinya dalam balutan kostum dari karakter anime, manga, serta game. Penonton pun mulai memadati area panggung utama untuk menyaksikan perlombaan cosplay ini.
Secara keseluruhan perhelatan Jiyuu Matsuri kali ini terbilang cukup menarik, karena menyajikan tidak hanya sekedar festival budaya populer Jepang saja, namun juga dibalut dengan berbagai macam perlombaan dan seminar yang menarik.
Berikut adalah beberapa momen dari perhelatan Jiyuu Matsuri tahun ini :
KAORI Newsline | Teks dan Foto oleh Rafly Nugroho