Patung Jugun Ianfu Korea Dipamerkan di Galeri Kota Sakae, Nagoya

0
imperialisme jepang
© KYODO

Galeri kota Sakae, Nagoya, Jepang tengah memamerkan patung yang kerap kali menjadi simbolisasi atas praktek perbudakan seks tentara Jepang di Korea. Di masa lalu, khususnya selama Perang Dunia Kedua tentara Jepang memang kerap kali menculik gadis-gadis dari negara-negara yang dijajahnya untuk menjadi budak seks pemuas nafsu tentara Jepang, atau dikenal juga sebagai Jugun Ianfu atau Ianfu atau Comfort Women. Banyak wanita dari negara-negara jajahan Jepang seperti Korea, Filipina, hingga Indonesia menjadi korbannya.

Patung yang disebut-sebut itu sendiri berupa ssesosok gadis mengenakan pakaian tradisional Korea, dan memang kerapkali dijadikan simbolisasi atas praktek perbudakan seks selama penjajahan Jepang atas Korea. Patung tersebut akan dipamerkan hingga tanggal 11 Juli 2021. Patung tersebut memang dipamerkan dalam rangka eksibisi bertajuk “After ‘Freedom of Expression?’”.Dalam eksibisi tersebut juga diperlihakan sebuah film yang menunjukkan gambar kaisar Hirohito yang dibakar hingga menjadi abu.

Eksibisi tersebut awalnya dibuka di ajang Aichi Triennale 2019 namun terpaksa ditutup dengan alasan keamanan seperti banjir, hingga munculnya keluhan dari sejumlah oknum. Eksibisi serupa juga direncanakan untuk dibuka di Tokyo namun ditunda karena diprotes oleh sejumlah oknum. Rencana penyelenggaraan eksibisi di Osaka juga telah dibatalkan.

Pejabat setempat di Nagoya sendiri juga meminta pihak penyelenggara untuk meningkatkan pengamanan dan bekerjasama dengan pihak kepolisian. Walikota Nagoya sendiri menolak untuk turut membiayai eksibisi tersebut. Selama ini hubungan Jepang dengan Korea, terutama Korea Selatan memang kerap kali bermasalah karena sejarah penjajahan Jepang atas Korea, termasuk dengan skandal Jugun Ianfu.

KAORI Newsline | Sumber: Kyodo & The Japan Times

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses