Klub Baca Manga KAORI Edisi Juni 2021: Nakayoshi

0

Pengantar

Pada bulan Juni 2021, staf KAORI Nusantara memulai kegiatan baru bernama Klub Baca Manga KAORI. Kegiatan ini diadakan untuk menambah ragam bacaan manga, dengan memberi kesempatan untuk mencoba membaca seri-seri di luar majalah atau kelompok demografi yang biasanya dibaca.

Kegiatan ini dilakukan dengan format sederhana, yaitu setiap bulan dipilih satu majalah manga sebagai sumber bacaan, dan peserta cukup membaca setidaknya satu judul manga yang pernah dimuat di majalah tersebut (disarankan memang manga yang tidak sedang dibaca atau belum pernah dibaca sebelumnya). Pilihan majalahnya setiap bulan akan diselang-seling antara majalah shoujo/josei dan majalah shounen/seinen. Kemudian di hari Minggu terakhir setiap bulan akan diadakan obrolan di Discord KAORI Nusantara untuk membahas komik-komik yang telah dibaca di bulan tersebut. Kegiatan ini tidak hanya terbuka bagi staf KAORI, tapi juga bagi #Kaoreaders yang berminat.

Edisi Juni 2021: Nakayoshi

Untuk bulan Juni 2021, majalah yang dipilih untuk kegiatan ini adalah Nakayoshi. Majalah terbitan Kodansha ini merupakan salah satu majalah shoujo modern yang terbilang cukup tua karena pertama kali terbit di tahun 1955. Menurut editor Nakayoshi, Matsuhara, sasaran utama pembaca majalah ini adalah gadis usia 10-14 tahun. Majalah ini juga dikenal sebagai sumber dari sejumlah seri mahou shoujo yang terkenal seperti Sailor Moon, Cardcaptor Sakura, Tokyo Mew Mew, dan Shugo Chara. Di Indonesia, Elex Media pernah menerbitkan versi lokal dari majalah ini dengan nama Nakayoshi Gress! selain juga menerbitkan komik satuan dari seri-seri majalah tersebut. Namun sebagaimana majalah manga versi lokal lainnya, majalah tersebut sudah berhenti terbit sejak tahun 2017.

Dalam obrolan yang telah dilakukan pada tanggal 27 Juni, akhirnya ada empat komik Nakayoshi yang dibahas: Miracle Girls karya Nami Akimoto (1991-1994), Arisa karya Natsumi Ando (2009-2012), I am Here! (Koko ni Iru yo!) karya Ema Toyama (2007-2009), dan Ashita no Nadja dari Izumi Todo dan Yui Ayumi (2003). Berikut adalah rangkuman isi komik-komik tersebut beserta beberapa komentar menarik dari peserta diskusi.

Miracle Girls

©Nami Akimoto/Kodansha

Komik ini berkisah tentang sepasang saudari kembar bernama Tomomi Matsunaga dan Mikage Matsunaga, yang sifatnya berlainan namun terhubung oleh kekuatan supranatural, yaitu bisa saling menyampaikan isi pikiran melalui telepati dan bisa melakukan teleportasi dengan saling bersentuhan. Kehidupan mereka mulai berubah sejak Mikage yang lebih berminat pada sains meminta Tomomi yang jago olah raga untuk bertukar tempat dengan dirinya untuk mengikuti festival olah raga di sekolah Mikage.

Editor The Indonesian Anime Times, Halimun, menilai sebagai drama kehidupan saudari kembar selain ada romansa antara kedua saudari Matsunaga dengan gebetan mereka masing-masing, hubungan persaudaraan antara Tomomi dan Mikage juga menjadi salah satu poin yang menarik. Sebagai saudari kembar yang terhubung oleh kekuatan supranatural, keduanya memang sangat dekat, tetapi dengan sifat dan minat yang berbeda, mereka juga memiliki kehidupan pribadi dan sosial masing-masing yang menjadi sisi yang kurang diketahui oleh saudarinya. Gap antara kedekatan dan jarak itu menjadikan hubungan di antara keduanya dinamis, karena ada hal-hal yang mereka perlu belajar untuk lebih memahami satu sama lain.

Arisa

manga nakayoshi
©Natsumi Ando/Kodansha

Arisa juga bercerita tentang saudari kembar. Tsubasa dan Arisa hidup terpisah karena orang tua mereka bercerai, namun mereka masih berkomunikasi dengan saling mengirim surat. Selama ini Tsubasa mengira Arisa memiliki kehidupan yang sempurna sebagai murid teladan dengan teman-teman yang baik. Tetapi ketika Arisa mencoba bunuh diri setelah mendapat surat dari loker sepatu sekolah yang menyebut dirinya sebagai pengkhianat, Tsubasa menyamar menjadi Arisa untuk mencari tahu rahasia di balik kehidupan sekolah Arisa.

Editor The Indonesian Anime Times, Dany, melihat cerita ini memiliki kesan seperti cerita “survival game” dengan adanya “permainan” yang rutin dilakukan untuk memilih satu permintaan dari murid-murid di kelas Arisa untuk dikabulkan oleh sosok misterius yang disebut “King”. Partisipasi murid-murid dalam menghukum murid yang meragukan atau menentang “King” juga berarti menambah kesulitan bagi Tsubasa untuk mengetahui siapa yang bisa dipercaya dalam upayanya menyibak kebenaran di balik sosok “King”.

Koko ni Iru yo!

©Ema Toyama/Kodansha

Komik karya Ema Toyama ini menceritakan tentang seorang gadis bernama Hikage Sumino yang sangat tidak menarik perhatian sehingga orang lain sering tidak menyadari keberadaannya atau melupakan dirinya. Karena tidak punya teman, ia sering curhat di dunia maya dalam blog miliknya dan mendapat komentar yang memberi semangat dari pembaca-pembaca dengan identitas megaPIG dan Kuro Usagi. Suatu hari dia dinotis oleh salah satu cowok paling populer di kelasnya, Hinata, yang ternyata ingat dengan namanya dan bahkan memperhatikan kalau Hikage memiliki hobi merawat tanaman.

Dany, merasa membaca Koko ni Iru yo! memberi pengalaman yang berbeda dari romcom shounen yang biasa dibaca/ditontonnya. Cerita komik ini mengangkat tema-tema yang cukup berat seperti perasaan dikucilkan dan rendah diri yang dialami tokoh utamanya, dan bullying yang dilakukan oleh cewek-cewek penggemar Hinata yang cemburu karena Hinata dekat-dekat dengan cewek mereka anggap tidak pantas dengannya.

Ashita no Nadja

©Izumi Todo, Yui Ayumi/Kodansha

Bersetting di awal abad ke-20, komik ini menceritakan tentang seorang anak yatim bernama Nadja. Setelah panti asuhan Applefield tempat ia tinggal terbakar ketika dua orang misterius berusaha mencuri barang peninggalan ibu Nadja, ia bepergian keliling Eropa bersama suatu sirkus keliling untuk mencari keberadaan ibunya.

Ashita no Nadja berbeda dari komik-komik lain yang dibahas sebelumnya karena merupakan bagian dari media-mix seri anime TV dengan judul sama yang diproduksi oleh Toei Animation dan ditayangkan di jaringan TV Asahi, dan hanya dimuat selama animenya tayang. Ini merupakan kerja sama yang berlanjut dari serial Ojamajo Doremi di tahun-tahun sebelumnya dan masih diteruskan oleh serial Pretty Cure sesudahnya sampai sekarang. Kerja sama ini dapat dipahami mengingat komik Sailor Moon yang berasal dari Nakayoshi diadaptasi menjadi anime oleh Toei Animation dan juga tayang di jaringan TV Asahi.

Cerita Nadja memiliki nuansa yang mirip-mirip dengan serial-serial World Masterpiece Theater dari era 70-an seperti Heidi, Girl of the Alps, atau Anne of Green Gables yang diadaptasi dari novel-novel anak klasik dari era yang sama dengan setting Nadja, dan juga memiliki tokoh utama anak yatim. Heidi dan Anne disutradarai oleh Isao Takahata dan juga melibatkan Hayao Miyazaki sebagai salah satu anggota stafnya. Karena itu jangan heran jika Nadja mungkin terkesan agak mengingatkan pada film-film Studio Ghibli.

Topik Bulan Juli: Weekly Manga Times

Kegiatan Klub Baca Manga KAORI akan berlanjut kembali di bulan Juli dengan majalah Weekly Manga Times terbitan Houbunsha. Terbit sejak 1956, majalah ini diklaim sebagai majalah komik Jepang pertama yang terbit secara mingguan. Ssaran pembaca majalah ini adalah lelaki dewasa, karena itu harap diperhatikan bahwa ada komik-komik di majalah tersebut yang berisi konten 18+. Obrolan mengenai komik-komik dalam majalah ini akan dilakukan pada tanggal 25 Juli 2021 mendatang. Jika ingin mengikuti diskusinya, silakan untuk bergabung ke Discord KAORI Nusantara di link berikut: https://discord.gg/9WGNKht

KAORI Newsline

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.