Sebagaimana pada media hiburan lainnya, di ranah anime dan manga berbagai tren tema cerita datang silih berganti. Tulisan ini hendak memberi perkenalan singkat pada beberapa tren yang berhubungan dengan anime dan manga yang muncul sejak era 90-an. Tulisan ini tidak bermaksud mengatakan bahwa hanya tren-tren ini saja yang populer atau paling populer pada masanya, tetapi tren-tren ini telah cukup menarik perhatian berbagai pengamat dan meninggalkan pengaruh yang membekas pada perkembangan anime dan manga.

1. Sekai-kei

Saikano © Shin Takahashi /Shogakukan • Toei Video • Tohoku Shinsha • Chubu Nippon Housou

Tema “dunia.” Dikatakan marak setelah kepopuleran anime Neon Genesis Evangelion (1995) sehingga disebut juga sebagai sindrom pasca-Evangelion (post-Evangelion Syndrome). Berbagai pengamat dan peneliti anime berbeda-beda dalam menerangkan pengertian dan ciri-ciri sekai-kei. Tapi beberapa benang merah dari pendapat-pendapat mereka adalah terdapat kisah kasih antara dua insan remaja (kimi to boku) dihubungkan dengan situasi di mana dunia terancam musnah, sementara masyarakat hanya ditampilkan sedikit atau tidak hadir.

Minimnya kehadiran unsur-unsur masyarakat dalam cerita sekai-kei menggambarkan memudarnya peran masyarakat dalam menengahi antara ranah hubungan antar pribadi dengan ranah dunia. Masyarakat yang seharusnya menjadi sumber nilai yang diyakini bersama untuk memahami dan memaknai dunia, justru tidak bisa lagi menjalankan peran itu. Oleh karena itu, ancaman terhadap dunia dalam sekai-kei biasanya tidak digambarkan secara jelas. Biasanya tokoh utama perempuannya yang bertarung (sentou bishoujo) melawan hal yang mengancam dunia, sementara tokoh utama lelakinya menghindari pertarungan. Seperti sosok ibu yang melindungi tanpa pamrih, sang karakter perempuan seperti memberi zona nyaman yang melindungi sang karakter lelaki dari risiko-risiko yang dapat ditemui dari tumbuh dewasa dan menghadapi dunia.

Gambaran dunia sekai-kei (diolah kembali dari: http://livedoor.blogimg.jp/hanagenuki-jet/imgs/6/8/68f9baf7.png)

Sejumlah karya yang secara umum disepakati sebagai contoh-contoh sekai-kei sejati adalah anime Voices of a Distant Star (Hoshi no Koe, 2002) karya Makoto Shinkai yang mengisahkan sepasang remaja yang terpisahkan oleh jarak antar bintang karena gadisnya direkrut dalam ekspedisi melawan alien, manga Saikano: The Last Love Song on This Little Planet (Saishuu Heiki Kanojo, 2000-2001) karya Shin Takahashi tentang seorang remaja lelaki yang pacarnya dijadikan senjata dan digunakan oleh Pasukan Bela Diri Jepang untuk melindungi negara dari serangan musuh misterius; dan novel ringan Iriya no Sora, UFO no Natsu (2001-2003) karya Mizuhito Akiyama tentang seorang remaja lelaki yang berkenalan dengan seorang gadis yang ternyata merupakan seorang pilot andalan dalam perang melawan alien. Saikano dan Iriya no Sora juga telah diadaptasi menjadi anime. Evangelion sendiri walaupun disebut sebagai pemicu sekai-kei dianggap bukan contoh sekai-kei sejati karena ada unsur-unsur yang tidak cocok dengan kriteria sekai-kei.

Baca juga:

Opini: DARLING in the FRANXX, Pilot Robot Baper di antara Petaka Dunia dan Batin

2. Sabaibu-kei

Fate/stay night © TYPE-MOON • Ufotable • FSNPC

Tema “survival.” Istilah ini diperkenalkan oleh Tsunehiro Uno dalam buku Zero nendai no sōzōryoku (2008). Pada dasarnya menceritakan sekelompok orang, biasanya pemuda, yang ditarik ke dalam sebuah “permainan” yang mempertaruhkan nyawa. Para pemain biasanya memegang nilai-nilai dan prinsip-prinsip hidup yang saling bertentangan, sehingga pertarungan mereka bukan hanya untuk bertahan hidup, tapi juga memiliki konotasi mempertahankan idealisme yang diyakini masing-masing sekalipun harus mengorbankan idealisme yang diyakini oleh orang lain. Dengan kondisi seperti itu, pihak yang menjadi kawan sekalipun sulit memberikan rasa aman dan kepercayaan. Adu keyakinan, muslihat, taruhan nyawa, dan rasa curiga menimbulkan rasa tegang pada cerita sabaibu-kei.

Berbeda dari sekai-kei, pada cerita sabaibu-kei ini terdapat pihak yang merepresentasikan otoritas masyarakat seperti raja, pemerintah, atau dewa. Tetapi kehadiran otoritas tidak menengahi perbedaan nilai dan prinsip antar-individu dengan menghasilkan nilai-nilai yang dapat diyakini bersama. Pihak otoritas di sini justru menunjang situasi yang mendorong individu-individu untuk mengadu keyakinan mereka masing-masing dengan kekerasan, karena pihak otoritas itu sendirilah yang berperan mengumpulkan para pemain dan menegakkan aturan mainnya.

Kamen Rider Ryuki: ketika Kamen Rider justru saling bertarung © 2002 Ishinomori Pro • TV Asahi • Asatsu-DK • Toei

Contoh yang paling mewakili tema ini adalah novel Battle Royale (1999) karya Koushun Takami, yang menceritakan suatu pemerintahan fasis yang secara rutin mengirim sekelompok murid sekolah ke sebuah pulau untuk saling bunuh. Contoh populer lainnya termasuk seri tokusatsu Kamen Rider Ryuki (2002-2003), di mana 13 Kamen Rider saling bertarung dengan janji yang bertahan paling akhir akan dikabulkan keinginannya; novel visual Fate/stay night (2004) dari Type-MOON yang mengisahkan perseteruan antara tujuh penyihir dengan bantuan tujuh pahlawan dari berbagai legenda dunia untuk memperebutkan Cawan Suci yang dapat mengabulkan keinginan (lagi!); serta seri manga Death Note (2003-2006) karya Tsugumi Ohba dan Takeshi Obata, di mana seorang pemuda yang mendapat buku dari dewa kematian harus beradu muslihat dengan penegak hukum karena dia menggunakan buku tersebut untuk membunuh pelaku-pelaku kriminal dengan alasan menegakkan “keadilan.”

Tema sabaibu-kei ini masih cukup bertahan dengan masih bermunculannya manga-manga baru dengan tema demikian dari tahun ke tahun seperti Future Diary (Mirai Nikki, 2006-2010) karya Sakae Esuno, BTOOOM! (2009-) karya Junya Inoue, Real Account (2014-) karya Okushou dan Shizumu Watanabe, dan lain-lainnya. Beberapa manga di atas juga telah diadaptasi menjadi anime. Seri Fate sendiri telah melahirkan banyak spin-off seperti Fate/Zero (2006-2007) dan Fate/Apocrypha (2012-2014), sementara format perang antar Kamen Rider yang dihadirkan di Ryuki didaur ulang kembali dalam seri Kamen Rider Gaim (2013-2014).

Real Account: sabaibu-kei di era SNS alias media sosial (© Okushou, Shizumu Watanabe/Kodansha/Elex Media Komputindo)

Death Note telah diterbitkan di Indonesia oleh m&c!, sedangkan Future Diary, BTOOOM! dan Real Account telah diterbitkan di Indonesia oleh Elex Media Komputindo.

Halaman berikutnya: iyashi-kei dan nichijou-kei

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses