Comic Frontier atau yang biasa disebut Comifuro merupakan acara pasar komik yang rutin diadakan dua kali dalam setahun. Sejak awalnya acara ini diselenggarakan, ternyata ini adalah yang ke-19 kalinya Comifuro dilaksanakan, ini juga Comifuro yang ke-empat di ICE BSD.
Buat saya yang mencoba datang sebagai pengunjung, ini pengalaman saya.

Perjalanan dimulai dari stasiun Cisauk. Untuk menuju ke ICE BSD, disediakan shuttle bus gratis yang langsung menuju ke lokasi, bus ini tersedia dari pukul 07.00 sampai selesainya acara, yaitu pukul 20.00 WIB. Terpantau pada pukul 11.30 antrean shuttle bus sudah mulai panjang, diisi oleh orang-orang yang menuju ke Comifuro 19. Saya sendiri memilih datang agak siang supaya tidak perlu terlalu lama mengantre. Eh ternyata, antrenya lama juga!

Sesampainya di venue, saya langsung disambut dengan ramainya pengunjung, baik mereka yang bercosplay atau yang hanya menjadi NPC. Setelah berkeliling, saya datang ke Activity Stage dan menemukan sesuatu yang menarik perhatian, yaitu sesi nge-DJ lagu anime. Remix yang dibawakan adalah lagu-lagu anime lawas yang bahkan saya pun tidak tahu lagu-lagunya dari anime apa saja.

Bukan Comifuro namanya jika tidak dilengkapi dengan booth fan-merch yang selalu menjadi daya tarik utama acara tersebut. Seperti yang terlihat pada acara Comifuro sebelumnya, ratusan booth dari para artist hadir memamerkan dan menjual berbagai macam merchandise unik. Di booth ini, para pengunjung dapat menemukan fan-art yang menggambarkan karakter-karakter favorit mereka, OC (Original Character), hingga berbagai karya seni lainnya yang menarik dan original. Tetapi yang bikin menarik, tidak hanya jualan komik saja, tapi juga ada aktivitas menarik lain. Dari yang menjual komik R-18 dengan kualitas yang aduhai cihuy, cek tensi darah, bahkan di hari kedua, ada yang bikin resepsi pernikahan!
Selain booth-booth artist independen, Comifuro juga menghadirkan booth dari para officials yang ikut meramaikan acara. Beberapa di antaranya termasuk maha5, agensi virtual yang terkenal di kalangan penggemar Vtuber, dan JKT48V, unit virtual dari grup idola populer JKT48. Booth official Comifuro yang menjual merchandise resmi acara juga tak kalah menarik perhatian pengunjung. Untuk yang lapar, booth official Comifuro Shop ini benar-benar jadi penyelamat. Di sini, ada roti murah dan air murah mulai dari 5 ribu rupiah. Terima kasih Comifuro Shop!

Selesai menikmati booth yang banyak, penulis lanjut berkeliling untuk berfoto bersama dengan para cosplayer. Kaki sudah mulai terasa pegal dan sakit, namun semangat untuk mencari cosplayer membuat terus ingin bergerak. Berikut beberapa foto cosplayer yang hadir di Comifuro 19.
Cosplayer yang penulis temui di sana tampil dengan penuh semangat serta kostum yang terbilang sangat niat untuk cosplay, bersikap ramah dan friendly kepada setiap pengunjung yang mendekat dan mengajak berfoto bersama mereka. Mereka dengan penuh senyum melayani permintaan foto, senyum hangat terus menghiasi wajah para cosplayer itu, menciptakan suasana menyenangkan di tengah keramaian acara. Tidak hanya sekadar berdiri untuk difoto, beberapa cosplayer bahkan berinteraksi singkat dengan para pengunjung, memberikan pujian atau bercanda kecil sehingga menambah pengalaman menyenangkan bagi semua yang terlibat.
Sehari sebelum ke Comifuro, penulis melihat ada hal unik di X, yaitu poster mengenai pembangunan piramid seperti pada gambar dibawah:
Setelah berkeliling dan melewati activity stage, penulis baru memahami konteks dari postingan tersebut, ternyata postingan tersebut merujuk kepada “piramid manusia” yang dibuat oleh pengunjung di area activity stage tersebut. Sangat menarik ya!
https://www.facebook.com/share/p/EXeEUNtzofu4odu2/
Apabila #kaoreaders ada yang penasaran, saya juga melakukan cosplay loh! Karakter yang di-cosplay-in sama penulis adalah karakter Joker versi Joaquin Phoenix yang film keduanya baru saja rilis tahun ini.

Karena waktu sudah menunjukkan sore hari dan suasana di venue mulai berkurang kesibukannya, saya pun memutuskan untuk mengakhiri kunjungannya dan pulang. Minimnya sinyal di area tersebut mengakibatkan saya tidak dapat memesan ojek online menuju stasiun. Akhirnya saya memilih untuk menuju Stasiun Cisauk dengan memanfaatkan fasilitas shuttle bus gratis yang disediakan. Jaraknya sekitar 200-300 meter dari pintu keluar Hall 10, dekat booth penukaran tiket.

Setelah menuju tempat penjemputan shuttle bus, lagi-lagi antrian panjang menunggu penjemputan shuttle bus. Walaupun kaki sudah mati rasa, apa boleh buat. Penulis harus menunggu sekitar hampir 2 jam untuk dijemput oleh shuttle bus terakhir. Ternyata hanya tersedia
Untuk saya yang baru kali ini ke Comifuro, ini adalah pengalaman yang sangat mantap. Semoga untuk kedepannya acara ini makin sering diadakan untuk para penikmat komik dan wibu di masa depan bisa menikmati keseruan dari acara ini.
Baca Juga: Laporan Comifuro 19 Day 1