Ulasan Komik: Shonen Fight Vol.1

13

Beberapa waktu ini dunia maya sempat dihebohkan dengan satu pertanyaan yang berbunyi #KemanaKomikIndonesia. Seakan berusaha menjawab pertanyaan tersebut, kini telah terbit satu lagi majalah komik karya anak bangsa. Pada bulan Juni ini, edisi pertama dari majalah komik dwi-bulanan Shonen Fight telah dirilis.

11391595_10204478992523817_206325000774260976_n

Seperti namanya, majalah komik ini membawakan kompilasi komik-komik bergenre Shonen karya para komikus lokal. Pada edisi pertama ini terdapat 10 judul komik yang disajikan hasil karya 10 komikus yang cukup ternama. Nama-nama seperti Kharisma Jati, Mukhlis Nur, Dewanto Izfah dan komikus lainnya turut serta menjadi “Fighters” dalam meramaikan majalah komik ini. Selain memiliki kompilasi komik bergaya Shonen, majalah komik ini juga dikemas sedemikian rupa terlihat seperti majalah komik-komik Shonen asal Jepang. Penasaran seperti apa majalah Shonen Fight edisi pertama ini? Berikut adalah ulasannya dari KAORI Nusantara:

Ghost Loan – Karya: Mimi.N

IMG_9469

Membuka lembar pertama majalah komik Shonen Fight pembaca disuguhkan dengan komik berjudul Ghost Loan karya Mimi.N. Komik ini mengisahkan mengenai seorang siswi SMP bernama Alina yang mengalami kecelakaan lalu lintas. Akibat tertabrak oleh sebuah mobil saat hendak menyebrang, jiwanya pun tak dapat terselamatkan. Siswi SMP yang memiliki banyak impian ini harus mengakhiri seluruh impiannya karena hidupnya berakhir. Namun disaat jiwanya hendak pergi ke alam lain, ia bertemu dengan salah satu dewa kematian. Tidak ingin nyawanya diambil, ia pun menandatangani sebuah kontrak yang memberikan kesempatan baginya untuk hidup kembali. Setelah kontrak bernama Ghost Loan ditanda tangani, Alina kembali menjalani hidup seperti biasa. Hanya saja, akibat telah terikat kontrak, kini ia harus bertarung melawan monster dengan ditemani oleh seorang mentor dari Ghost Loan bernama Reza.

Pertama kali membaca Shonen Fight dan disuguhkan komik yang satu ini pembaca akan melihat halaman berwarna dengan pewarnaan ala komik shonen yang cukup apik. Secara grafis komik ini tampil dengan cukup mumpuni, ekspresi karakter yang cukup hidup dan detail yang pas. Konsep cerita yang mengambil tema “Second Life” ini juga membuat komik yang satu ini menarik untuk disimak. Selain itu, penggunaan karakter wanita, murid SMP sebagai karakter utama menjadikan potensi pengembangan cerita yang menarik dari komik ini. Pemilihan sosok Alina, seorang wanita sebagai karakter utama di majalah komik yang mengusung tema “Shonen” juga diharapkan mampu memberikan persepsi bahwa komik Shonen tidak selamanya memiliki karakter utama laki-laki.

Jakanova – Karya: Mage

IMG_9473

Jika mendengar kata komik Shonen tentu akan langsung teringat dengan komik bertemakan penuh aksi, maupun fantasi. Namun salah satu komik di Shonen Fight yang berjudul Jakanova ini membawa cerita yang cukup unik. Komik ini bercerita mengenai kehidupan seorang wartawan tampan bernama Satria Sudirman yang mendapat tugas peliputan di tanah sengketa bernama Praja. Setelah datang ke lokasi peliputan, wartawan tersebut mendapat penolakan dari warga dan juga pengacara warga Praja yang tidak memiliki kepercayaan akan pers dan media.

Tema kehidupan sehari-hari seorang wartawan merupakan hal yang sangat menarik jika diangkat menjadi sebuah komik, karena tema semacam ini cukup jarang diangkat. Terlebih lagi unsur edukasi sangat terasa di komik ini, terutama saat si karakter menyebutkan kode etik Jurnalisme yang menjelaskan posisinya ketika sedang bertugas. Dalam komentarnya sang penulis juga bermaksud membawa cerita dalam komik ini berkutat seputar masalah hukum. Tentu merupakan hal yang menarik jika saja ada pasal-pasal KUHP dan KUHAP yang dijadikan materi komik. Sama seperti Ghost Loan, komik ini sangat berpotensi meluruskan pemahaman bahwa komik Shonen tidak selamanya kisah cowok adu jotos.

Jeenie – Karya: Dani Kuswani

IMG_9474

Komik selanjutnya yang hadir dalam majalah Shonen Fight adalah Jeenie. Komik ini mengisahkan seorang remaja bernama Terri yang ketika hendak menjalani kencan pertamanya justru terjebak masuk ke dalam sebuah dunia fantasi. Di dalam dunia tersebut ia bertemu dengan seorang Jin wanita cantik yang harus ia bawa keluar dari dunia tersebut. Namun meski memiliki paras cantik, Jin ini merupakan jin yang cukup ceroboh terutama dalam mengucapkan mantra sihir.

Ilustrasi dari komik ini cukup khas jika dibandingkan dengan komik-komik lainnya yang ada di Shonen Fight. Toning dari komik ini cukup berbeda jika dibandingkan komik-komik lainnya, selain itu ekspresi dari komik ini juga cukup komikal sehingga menunjang humor yang ada. Secara konsep komik ini merupakan salah satu yang ringan untuk dibaca, karena tidak memiliki premis yang sulit dan aneh-aneh untuk diikuti. Meski demikian masih belum terlihat jelas bagaimana alur cerita komik ini akan berkembang nantinya.

Inheritage: Incarnation of Chaos, Karya: Mukhlis Nur

IMG_9476

Diadaptasi dari sebuah game ponsel karya anak bangsa, Inheritage, lahirlah sebuah komik yang meramaikan majalah komik Shonen Fight. Komik ini menceritakan mengenai sekelompok remaja, Arfi, Indra, dan Rieska yang memiliki kemampuan untuk melihat sosok misterius yang tidak bisa dilihat orang lain. Kemampuan misterius tersebut mereka miliki setelah menjadi saksi mata atas tragedi kehancuran yang terjadi 8 tahun yang lalu. Selalu merasa penasaran akan sosok bayangan misterius yang kerap disaksikan, Arfi memutuskan untuk memeriksanya dengan mata kepalanya sendiri apa sebenarnya sosok bayangan misterius yang selalu ia lihat. Namun disaat itu, secara tiba-tiba Arfi mendapatkan sebuah kejutan yang tak terduga.

Kemunculan komik Inheritage: Incarnation of Chaos di majalah Shonen Fight ini menjadikan sebuah pertanda bahwa IP (Intellectual Property/Kekayaan Intelektual) milik kreator-kreator lokal sudah berada pada tahap yang bisa dikembangkan sedemikian rupa. Menarik jika melihat bahwa game karya anak bangsa diadaptasi menjadi sebuah komik lokal. Dilihat dari konsep, komik ini menawarkan suasana tegang dan misterius dari kehadiran sosok bayangan hitam misterius yang ada. Jika di gamenya, Inheritage menawarkan gampelay shooting atau danmaku ala Touhou, namun pada bab perdana komik ini masih merupakan pengenalan dari latar cerita yang ada. Meski demikian cerita dari komik ini terkesan sedikit sulit untuk diikuti bagi yang belum memainkan game Inheritage.

Lost in Halmahera – Karya: Maulana Faris

IMG_9478

Jika komik-komik lainnya dari majalah komik Shonen Fight ini memiliki format komik biasa, Lost in Halmahera menampilkan format komik 4-panel. Komik ini mengisahkan mengenai perjalanan seorang pria muda yang menjelajahi Halmahera. Dalam perjalananya di Halmahera tersebut, ia menemui berbagai hal yang tidak terduga dan mendungang gelak tawa.

Meski memiliki format 4-panel, namun Lost in Halmahera mampu mengangkat berbagai sisi menarik dari Halmahera kepada pembaca. Memiliki kisah dan format yang ringan juga menjadikan komik ini sangat cocok dinikmati di waktu senggang. Meski demikian sayangnya punchline dari tiap lawakan yang ada di komik 4-panel ini masih belum menunjukkan impact yang luar biasa, dan porsi halaman yang sedikit juga menjadi hal yang sangat disayangkan mengingat cerita mengenai kehidupan di Halmahera ini sangat menarik untuk disimak.

(Berlanjut ke halaman berikutnya)

13 KOMENTAR

  1. kalo baca sinopsis Jakanova sih gue malah ngerasa genrenya lebih condong ke Seinen ketimbang Shounen, tapi gpp lah, biar ada bumbu variasi dikit

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.