Rabbit Vault, Karya: Bebekterbang
Rabbit Vault merupakan salah satu komik di majalah Shonen Fight yang memiliki cerita yang cukup berbeda. Komik ini mengisahkan mengenai seorang pencuri perempuan bernama Abby yang sangat terkenal dengan aksi pencuriannya sebagai seorang kelinci yang muncul ditengah keheningan malam. Aksi pencurian yang dilakukan Abby ini semata-mata bukanlah demi mencari harta saja namun sebagai bentuk perlawanan dirinya terhadap diskriminasi yang ada dan terjadi menimpa Abby dan kerabat-kerabatnya.
Komik Rabbit Vault ini cukup berbeda dibanding komik lainnya karena menampilkan karakter anti-hero. Terlebih lagi, komik ini menampilkan sesosok perempuan muda sebagai seorang pencuri. Konsep komik ini cukup menarik karena memiliki premis mengenai apa sejatinya arti dari sebuah kebenaran itu. Mengangkat tema diskriminasi dan mencuri demi “kebaikan”, komik ini memiliki potensi yang cukup kuat. Secara gambar komik ini memiliki gaya artwork yang sangat khas. Selain itu mengangkat latar Eropa di Victorian era juga menambah sisi menarik dari komik ini.
Kalasandhi, Karya: Azisa Noor
Menutup edisi pertama dari majalah komik Shonen Fight, sebuah komik berjudul Kalasandhi karya Azisa Noor dipersembahkan. Komik ini berkisah mengenai salah satu pelajar STOVIA bernama Ratri. Pelajar yang datang dari desa ini memiliki bakat yang handal sebagai seorang dokter. Dikisahkan bahwa kondisi Batavia pada waktu itu sedang mencekam akibat adanya kasus pembunuhan misterius. Namun suatu hari, ketika tengah melintasi jalanan Batavia di malam hari, Ratri menjadi saksi mata dari kasus pembunuhan misterius yang sedang heboh di masyarakat.
Sebagai penutup, komik Kalasandhi ini menawarkan sesuatu yang menarik, cerita yang berlatarkan Indonesia ketika masih berbentuk Hinda-Belanda mengandung berbagai macam muatan sejarah yang mudah dicerna dalam bentuk komik. Terlebih lagi mengangkat kehidupan pelajar STOVIA, bisa dikatakan tema yang diangkat sangat menarik. Unsur horror dari tragedi pembunuhan misterius yang ada di Batavia juga mampu menimbulkan kesan tegang ketika membaca komik ini.
Penutup
Tidak terlalu berlebihan bila kini dikatakan bahwa era perkomikan Indonesia tengah memasuki masa “bulan madu”. Mulai banyak bermunculan satu per satu komik lokal dan majalah komik Shonen Fight hadir sebagai salah satu karya lokal yang memiliki kualitas serta kekhasan nya sendiri. Memuat 10 judul komik dalam 1 majalah merupakan awalan yang bagus karena pembaca disuguhkan berbagai macam cerita komik yang ada dan variasi kisah yang bermacam-macam, mulai dari aksi, humor, hingga survival sekalipun ada di majalah komik ini.
Sesuai dengan namanya majalah komik Shonen Fight ini memang memiliki format yang sangat mirip dengan majalah komik Jepang. Selain kemiripan format, terlibatnya editor dari Jepang juga mampu menunjang kualitas yang ada dari majalah komik ini. Hanya saja bagi pembaca yang belum terbiasa membaca majalah komik asal Jepang mungkin akan kesulitan mengikuti format majalah komik seperti ini, dengan banyak teks di sisi-sisi kolom serta penggunaan font yang berbeda-beda tiap judul komik menjadikan salah satu kesulitan bagi mereka yang belum terbiasa. Meski demikian, sebagai sebuah awalan semangat kembali membangkitkan perkomikan Indonesia dari majalah Shonen Fight ini sangat terasa, semoga kedepannya Shonen Fight bisa menjadi salah satu komik yang mewarnai bangkit kembalinya perkomikan Indonesia.
KAORI Newsline | Diulas oleh Rafly Nugroho
Benar-benar puas dengan Majalah Shonen Fight!
Sayang rilisnya lama
kalo baca sinopsis Jakanova sih gue malah ngerasa genrenya lebih condong ke Seinen ketimbang Shounen, tapi gpp lah, biar ada bumbu variasi dikit
Dat sfx..
“WIBU WIBU”
yang penting lebih bagus dari every second (‘>’)/’
Perennium mirip Gintama manga favoritku…kayaknya asyik nih :V
zombie loan……