Dalam dunia modifikasi mobil, ganti pelek adalah yang nomor satu, sebab dari segi penampilan, ganti pelek adalah perubahan yang paling mencolok. Ganti pelek bukan sekedar untuk penampilan belaka, tetapi juga fungsi, mulai dari kontes performa seperti pemakaian balap hingga konteks show-off seperti eksis di car meet atau ikut kontes modifikasi. Namun dalam event Japanese Wheels Meet Up (JWMU) 2, ganti pelek benar-benar bukan sekedar penampilan ataupun fungsi, tetapi juga menjadi media pemersatu pecinta modifikasi bahkan pengguna mobil. Mengapa demikian?
Menurut salah satu narasumber dari salah satu toko pelek, ada 3 faktor yang membuat pelek aftermarket Jepang sangat diminati. Pertama faktor jejepangan-nya, dengan kata lain pemikiran “mobil Jepang pelek aftermarketnya harus Jepang”. Kedua faktor kualitas, seperti kualitas buatan yang mempengaruhi durabilitas antara bobot dan ketahanan bahkan Jepang memiliki standar sendiri dalam pembuatan pelek atau yang disebut JWL. Ketiga, pelek Jepang memiliki desain yang simpel serta banyak pilihan, namun tidak tipikal lantaran faktor kultur Jepang yang mempengaruhi desain membuat peminatnya lebih mudah menyesuaikan seleranya. Apalagi dari pabriknya sudah menyediakan pelek khusus spek baut mobil non-Jepang. Masuk akal jika peminat pelek aftermarket Jepang bisa tinggi hingga dapat membuat meet up seperti ini. Tentunya, pelek aftermarket Jepang yang dimaksud adalah asli, bukan replika.
Suasana persatuan pecinta modifikasi dalam event JWMU tidak sebatas pada sesama pengguna pelek Jepang yang berkumpul dalam satu event. Begitu banyak suasana persatuan yang sangat terasa dalam event yang diadakan di Qbig BSD City pada tanggal 8 April silam. Seperti apa suasananya? Berikut uraian laporannya
1. ANTRIAN LOADING
Suasana persatuan pecinta modifikasi sudah terasa ketika melihat antrian pada saat loading atau peletakkan kendaraan peserta. Peserta JWMU dengan beragam jenis mobil dan aliran modifikasinya terlihat antusias dengan pelek aftermarket Jepang yang mereka pakai dan juga terlihat bersatu dilihat dari tempat mereka mengantri dan antriannya yang tertib dan sabar.
2. PHOTOBOOTH
Photobooth peserta JWMU dengan mobil berpelek aftermarket Jepang membuat suasana persatuan dalam event semakin nyata dan terasa. Semua peserta JWMU berhak untuk berfoto di photobooth yang telah disediakan oleh panitia di gedung parkir untuk mengabadikan kehadirannya sebagai peserta dalam even, tidak peduli mobil apa yang dipakai dan juga tidak peduli apakah terdaftar sebagai peserta reguler atau VIP. Suasana persatuan dari sesi pemotretan di photobooth terlihat nyata ketika beragam jenis mobil dan aliran modifikasi dengan pelek aftermarket Jepang yang dipakai mengantri dengan tertib dan sabar.
3. JENIS MOBIL
Bagian inilah yang paling seru untuk dibicarakan, terutama detail jenis mobil yang hadir dalam event JWMU. Supaya rasa persatuannya lebih terasa, pada bagian ini tulisan hanya sebagai pembatas supaya lebih terorganisir, selebihnya lebih dititikberatkan pada gambar-gambar yang tertangkap kamera berikut ini.
AUDI
BMW
DAIHATSU
FORD
HONDA
LEXUS

MAZDA
MERCEDES-BENZ
MINI
MITSUBISHI
NISSAN
SUBARU
SUZUKI
TOYOTA
Volkswagen
Bisa Anda lihat sendiri, berbagai asal, jenis, dan kondisi mobil, mulai dari mobil Jepang, mobil Eropa, mobil Amerika, mobil baru, mobil lama, mobil tua, sedan, hatchback,station wagon, LCGC (low cost green car), city car, MPV, SUV, pick-up, sportscar, mobil impor, mobil rakitan lokal, mobil mainstream, mobil langka, mobil murah, mobil mahal dan sebagainya semuanya ada di event. Begitu juga aliran modifikasinya, ada JDM, VIP, off-road, rally look, dan sebagainya semuanya ada di event ini. Walaupun memakai mobil yang beda-beda, begitu juga selera, tetapi tetap satu. Suasana persatuannya semakin kuat, bukan?
Memang setiap peserta ditempatkan di parkiran yang berbeda-beda dan itulah sebabnya ada peserta VIP yang ditempatkan di selasar dan peserta regular yang ditempatkan di gedung parkir. Meskipun demikian, persatuan antar peserta tetap bisa terjaga.
4. WADAH KOMUNITAS
Berhubung JWMU adalah event meet up pengguna pelek aftermarket Jepang, tentunya itu menjadi mewadahi para anggota komunitas mobil untuk berkumpul semenjak banyaknya anggota yang menggunakan pelek aftermarket Jepang, seperti Vankulture atau komunitas mobil keluarga, 86ID komunitas mobil Toyota 86/Subaru BRZ, MX6ID komunitas mobil Mazda MX-6, JDM.Run komunitas pengguna mobil JDM, Enkei Enthusiast komunitas pengguna pelek aftermarket Enkei, dan sebagainya. Selain itu untuk komunitas mobil tertentu, itu yang membuat terdapat banyak sekali mobil peserta dengan model yang sama karena memang komunitasnya dan ternyata peserta yang hadir bisa sebanyak itu. Suasana persatuan semakin terasa ketika peserta JWMU yang berasal dari komunitas yang berbeda tersebut berkumpul dan berbaur dengan peserta lainnya yang dari lain komunitas.
5. INTERAKSI PELAKU USAHA
JWMU juga menjadi tempat pelaku usaha berinteraksi dalam sesi talkshow agar bisa berbaur dengan para peserta JWMU yang notabene adalah pelanggan atau mungkin calon pelanggan pelek aftermarket Jepang yang mereka jual. Para pelaku usaha yang berada di sesi talkshow tersebut memberi sebuah penjelasan mengenai pelek aftermarket Jepang yang membuat para peserta yang menyimak menjadi sama-sama tahu. Dari situ penulis mendapatkan informasi bagaimana pelek Jepang animonya bisa tinggi hingga bisa membuat event meet up seperti ini. Selain itu event JWMU menjadi salah satu lahan yang bagus bagi pelaku usaha untuk menjajakan barang dagangan mereka khususnya yang berkaitan dengan otomotif seperti pelek, suspensi coilover, dan juga pewangi mobil.
6. GAMES SERU
Untuk mempererat hubungan antar sesama manusia, pihak penyelenggara mengadakan sebuah games seperti tebak pelek. Peraturannya masing-masing peserta yang ikutan yang tidak boleh melihat pelek yang disediakan oleh panitia. Peserta yang terpilih untuk maju menebak, harus dalam keadaan mata tertutup dan untuk mencari jawabannya, peserta hanya boleh meraba-raba peleknya dari masing-masing pelek yang sudah disediakan. Selesai meraba semua pelek yang telah disediakan, barulah peserta menjawabnya sesuai dengan pelek yang diraba-raba tersebut. Selain untuk lebih mengakrabkan serta menguji pengetahuan. Mereka memang peminat atau mungkin penggemar pelek Jepang, namun pengetahuan mereka diuji dengan adanya games tersebut.
Ditulis oleh: Julfikri Ahmad Mursyid | Panelis “Mengontrol Fanatisme Pop Culture Jepang untuk Masyarakat Indonesia” pada event Road to KAORI Expo, penggemar otomotif lebih dari 10 tahun.
KAORI Nusantara membuka kesempatan bagi pembaca utk menulis opini tentang dunia anime & industri kreatif Indonesia. Opini ditulis 500-1000 kata dlm bhs Indonesia/Inggris & kirim ke [email protected]