Ternyata suatu event yang mengakomodir pengunjungnya untuk “khilaf” atau bahkan hanya sekedar cuci mata tidak hanya dimonopoli oleh event pop culture saja, event yang mengarah kepada car culture pun juga bisa. Salah satu contohnya adalah event Otobursa Tumplek Blek 2017 yang diadakan pada tanggal 1-2 April 2017 oleh Otomotif Group, grup media dibawah naungan Kompas Gramedia.
Event ini sudah seperti Toys and Comic Fair-nya otomotif lantaran di dalam event pengunjung bisa cuci mata dengan melihat mobil-mobil atau barang-barang otomotif yang menarik serta pertunjukan-pertunjukannya. Tak hanya itu, pengunjung juga bisa “khilaf” dengan membeli mobil-mobil yang dijual baik dalam keadaan baru dengan segala macam promo maupun dalam keadaan bekas yang langka di Indonesia serta barang-barang yang berkaitan dengan otomotif, baik dalam keadaan baru maupun bekas. Bahkan jauh sebelum Toys and Comic Fair diadakan dan populer seperti sekarang ini, event yang digelar sekali dalam setahun ini sudah digelar sejak lama dan tahun ini telah memasuki gelaran ke-18.
Tentunya mobil dan barang-barang yang ada dalam event ini mengandung unsur jejepangan otomotif di tengah tingginya animo car culture jejepangan otomotif melalui modifikasi. Seperti apa isi dari event Otobursa Tumplekblek 2017 yang membuat pengunjungnya bisa cuci mata atau “khilaf”? Ini dia!
1. Mobil Modifikasi
Mobil modifikasi sudah menjadi menu wajib dalam event Otobursa Tumplekblek selain ajang jual beli mobil dan barang-barang otomotif. Setidaknya ada beberapa mobil modifikasi yang terparkir di daerah sebelum sektor booth lapak otomotif dari gerbang masuk yang mengandung unsur jejepangan otomotif, baik dari mobil yang terparkir maupun hanya sekedar parts yang digunakan dengan beragam aliran modifikasi yang masih terkait dengan nuansa jejepangan otomotif, seperti Honda Civic Estillo, Honda Civic FD, dan Toyota 86 dengan JDM style, Toyota Corolla DX, Toyota Starlet, Toyota Agya, dan Daihatsu Ayla dengan rally look style, Volvo 240 dan Suzuki APV dengan pelek mengkilat buatan Jepang, dan Nissan Terrano dengan gaya off-roadnya.
2. Lapak Barang-Barang Otomotif
Sebagaimana akar dari perhelatan event ini, banyak pelaku usaha di bidang otomotif, seperti suku cadang maupun aksesoris, yang membuka lapak dalam event Otobursa. Banyak suku cadang atau aksesoris buatan Jepang yang dijual baik dalam kondisi baru maupun kondisi bekas, seperti pelek, jok, spion, bumper, setir, hingga pernik jeroannya. Menjual barang dalam kondisi bekas tidak menjadi halangan selama kondisi barangnya masih mendukung serta market dari pembeli yang akan menggunakannya kemudian, entah untuk modifikasi mobilnya atau mungkin untuk pemakaian di luar konteks otomotif, seperti pajangan atau dibuat menjadi barang yang berbeda (barang seni atau jok mobil bagian belakang yang bisa dipakai untuk sofa atau kursi gaming untuk jok model semi bucket atau bucket seat).
Posisinya yang terorganisir membuat penulis dapat menyatakan bahwa dalam event ini selain pengunjung bisa cuci mata dengan berbagai pernik otomotif yang menarik, pengunjung bisa “khilaf” dengan membelinya seperti ke Toys Fair.
3. Bursa Otomotif
Otobursa Tumplekblek 2017 juga menjadi tempat jual-beli mobil, baik melalui proses inden dengan booth Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) yang menjadi sponsor event dengan segala promosinya, maupun dalam kondisi bekas di zona yang telah disediakan oleh panitia. Mobil yang dijual dalam kondisi bekas mobil-mobilnya kebanyakan lebih ke hobi, seperti Nissan Sunny, Honda Prelude, Toyota Crown Royal Saloon, dan Toyota Land Cruiser.
4. Lapak Miniatur
Event bursa otomotif rasanya belum lengkap jika tidak ada yang menjual miniatur otomotif, sebab selain menjadi koleksi sebagai hobi atau menghibur anak kecil sebagai mainan, juga dapat menjadi bagian untuk mengekspresikan kecintaannya terhadap dunia otomotif, baik dengan merk atau model tertentu ataupun ranah otomotif secara umum. Beberapa miniatur otomotif buatan Jepang atau buatan non-Jepang dengan model mobil Jepang banyak dijual dalam event ini dengan berbagai kelas miniatur, mulai dari kelas murah seperti Tomica dan Hotwheels hingga kelas premium dengan harga yang mahal serta detail yang lebih tajam seperti AUTOart, Hi-Story, dan Ebbro.
5. Lapak Media Cetak Masa Lampau
Seringkali di event Otobursa Tumplekblek terdapat pelaku usaha yang menjual media cetak terkait otomotif yang dibuat dari masa lampau, seperti majalah lama yang lengkap dengan iklan, potongan iklan, buku referensi dan juga manual book. Media cetak seperti itu berguna sebagai pajangan atau sebagai referensi manakala di zaman tersebut orang untuk mencari referensi lebih kepada bentuk fisiknya langsung, tidak seperti sekarang yang cenderung menggunakan internet. Tentunya objek media cetak tersebut masih terkait dengan ranah jejepangan otomotif, di mana ketika berbicara otomotif Indonesia masih tidak bisa lepas dari mobil Jepang.
6. Booth Komunitas
Meskipun event ini adalah event bursa otomotif, Otobursa Tumplekblek juga menyediakan wadah untuk komunitas seperti Red Car Community dan juga komunitas pengguna mobil off-road atau yang disebut Kampoeng Jip. Meskipun tidak semeriah tahun kemarin, setidaknya dalam wadah komunitas tersebut terdapat mobil yang sangat langka di Indonesia, yaitu Toyota Mega Cruiser versi militer di area Kampoeng Jip.
Toyota Mega Cruiser merupakan mobil yang biasa dipakai oleh instansi militer Jepang, Japan Self-Defense Forces. Mobil tersebut menyerupai Hummer H1 buatan Amerika Serikat yang sama-sama menyediakan versi sipil dan juga versi militer. Adapun letak perbedaan dengan versi sipil terdapat di wajah depan serta bodi yang dijual tanpa atap terintegrasi agar mudah dibuat menyesuaikan keperluan militer.
7. Mobil Retro Jepang Standar
Sepintas, mobil retro buatan Jepang ini tak ubahnya dengan mobil-mobil lain yang berkeliaran di jalan lantaran tampangnya yang standar. Namun jangan salah, apabila kita teliti, mobil tersebut adalah keluaran lama yang dijaga betul kondisinya, sehingga kondisinya terlihat seperti masih baru keluar dari pabrik. Biasanya mobil seperti itu termasuk yang menggoda untuk dimodifikasi, entah karena komponen standarnya sudah entah ke mana atau mungkin pemiliknya sudah bosan dengan tampang standar sehingga mobil tersebut dimodifikasi, paling tidak dengan ganti pelek.
Belum diketahui apakah mobil tersebut sempat direstorasi atau memang kondisi fisiknya masih terjaga seperti itu. Yang jelas, mobil kondisi seperti itu nilainya bisa lebih tinggi sebab jarang sekali ada mobil yang kondisinya masih standar seperti baru keluar dari pabrik. Tentunya apabila mobil tersebut dijual, pemilik menargetkan pembelinya adalah kolektor yang notabene tidak hanya berani menebus dengan nominal uang yang besar, tetapi juga mau menjaga dan merawatnya sehingga keberadaannya lebih terjamin. Mobil seperti Honda Civic, Toyota Starlet, dan Mitsubishi Colt memang termasuk yang banyak beredar di jalanan, namun mobil dengan kondisi terawat seperti itu sudah sangat jarang.
Ditulis oleh: Julfikri Ahmad Mursyid | Panelis “Mengontrol Fanatisme Pop Culture Jepang untuk Masyarakat Indonesia” pada event Road to KAORI Expo, penggemar otomotif lebih dari 10 tahun.
KAORI Nusantara membuka kesempatan bagi pembaca utk menulis opini tentang dunia anime & industri kreatif Indonesia. Opini ditulis 500-1000 kata dlm bhs Indonesia/Inggris & kirim ke [email protected]