Dalam beberapa pekan terakhir, media media Anda pasti dihiasi dengan berbagai berita, gambar screen shot, ulasan, spoiler, dan diskusi tentang game berjudul Doki Doki Literature Club yang lebih akrabnya disingkat menjadi DDLC. Pasti Anda berfikir, apa daya tarik game ini sampai begitu sering dibicarakan orang? Ada yang bilang karena punya sistem game yang tidak biasa, ada pula yang bilang karena ada unsur kelam dan gelap dibalik imutnya karakter. Namun benarkah hanya dengan modal seperti itu bisa menjadikan DDLC begitu sering jadi bahan yang dibicarakan?.

Doki Doki Literature Club sendiri adalah game buatan Team Salvato yang diciptakan menggunakan game engine Ren’py. Mereka menawarkan pemainnya sebuah kisah penaklukan hati empat gadis cantik anggota ekskul literatur yang berisikan teman masa kecil yang riang gembira Sayori, gadis sastra yang pemalu Yuri, gadis imut yang mau tapi malu Natsuki, dan ketua yang baik hati Monika.

Awal kisah, karakter utama yang belum bergabung dalam ekskul apapun diseret oleh Sayori sang teman masa kecil untuk bergabung bersama dengan ekskulnya. Tidak disangka ternyata Sayori adalah wakil dari ekskul sastra. Di ekskul sastra ini nantinya, jalinan kisah kasih bahagia percintaan Anda dengan keempat gadis akan dimulai.

Tidak seperti novel visual pada umumnya yang hanya memberikan pilihan untuk menentukan kelanjutan kisahnya, di DDLC pemain bisa menyusun puisi, di mana pilihan kata yang dipilih nantinya mempengaruhi puisi kita akan disukai oleh siapa. Kita juga bisa membaca puisi yang dibuat oleh anggota ekskul lainnya. Isi puisi tersebut, apabila kita cermati lebih dalam, ternyata menunjukkan jati diri asli dari setiap penulisnya.

Ada beberapa hal penting yang menjadi daya tarik utama dari game berjudul Doki Doki Literature Club ini sendiri. Di mulai dari kemampuan Team Salvato untuk mengolah secara maksimal penggunaan engine sederhana semacam Ren’py untuk menciptakan game yang cukup kompleks dan menyebarkannya secara gratis. Adanya sistem game yang cukup unik dan tidak terduga, mengingatkan kita dengan game serupa buatan Nitroplus! yang berjudul Kimi To Kanojo To Kanojo No Koi, dengan cerita yang mengungkap jelas sebuah kelainan psikologi yang diderita para remaja, dan biasanya dianggap remeh oleh masyarakat.
Mengkutip sedikit teori dari Aleksandr Solzhenitsyn yang berbunyi “Kejahatan selalu ada disetiap hati manusia,” DDLC berhasil menggambarkan secara sederhana sisi humanis manusia yang biasanya tidak ditampakkan lingkungan masyarakat, atau dari segi psikologi biasa disebut kelainan psikologi. Depresi, paranoid, dan gangguan kepribadian ambang. Ketiga kelainan tersebut berperan besar dalam perkembangan cerita, dan juga merupakan bukti adanya kejahatan di setiap hati manusia. Karena setiap kejahatan yang ada pada diri kita, pasti akan menuntun kita pada penyimpangan cara berfikir dan pada akhirnya menyebabkan adanya kelainan psikologi.

Dan pada akhirnya selama Anda bukanlah seorang yang mudah buncah, DDLC adalah game menarik untuk dimainkan dan dieksplorasi. Ingat untuk selalu mencadangkan data save dan memastikan Anda telah sendiri ketika hendak memainkan game ini. Anda akan mendapat konten bonus ketika berhasil menyelesaikan satu rute, yang dapat dilihat tepat pada folder game Anda. Saya sarankan juga ketika telah menyelesaikan satu rute bacalah log game karena ada tulisan menarik disana.
Sekian opini singkat dari saya, akhir kata, cintailah Sayori sebelum kamu tertawa melihat tali tampar. Untuk gamenya sendiri dapat Anda unduh melalui website resminya.
Oleh Riezal Guntara | Artikel ini adalah pendapat pribadi dari sang penulis dan tidak berarti merefleksikan kebijakan maupun pandangan KAORI Nusantara.