Ulasan Komik: re:ON Comics Vol. 31

0

Memasuki edisi ke-31, re:ON kembali melakukan pergantian lineup dengan berakhirnya salah satu judul komik dan penambahan satu judul komik baru. Sementara itu, beberapa judul-judul andalan memasuki perkembangan yang menarik.

Me vs. Big Slacker Baby (Annisa Nisfihani)

Nira, kakak Arin yang lebih disiplin dan gila kebersihan dari dirinya, pulang setelah tiga tahun kuliah di luar negeri. Walaupun yang terlihat “terancam” secara langsung oleh kepulangan Nira adalah Alvan yang suka berantakan, tapi menyambung dari bab sebelumnya, kepulangan sang kakak juga semakin menambah tekanan pada Arin mengenai masa depan pendidikannya. Isu tersebut nampaknya masih akan menjadi pertanyaan utama bagi kelanjutan hubungan Arin dan Alvan ke depannya.

Tawur (C. Suryo Laksono)

Apakah struktur sosial yang menentukan perilaku individu ataukah individu-individu memiliki agensi untuk mengubah struktur sosial? Itulah salah satu perdebatan klasik dalam sosiologi, dan bab terbaru Tawur ini menghadirkan sesuatu yang mengingatkan akan hal itu. Dengan kekuatan barunya, Budi masuk ke pikiran Arjun dan menemukan sosok yang mengharapkan dapat mengubah sistem dengan cara masuk ke dalam sistem. Tapi agar bisa diakui oleh sistem, ironisnya ia harus mengikuti aturan-aturan sistem yang ada. Dengan kata lain, perspektif Tawur lebih menyoroti batasan-batasan yang terbentuk dalam sistem itu sendiri.

Grey & Jingga: Purple Sunday (Sweta Kartika)

Jingga, Grey dan Nila pergi ke taman bermain, mendapat kesempatan untuk menghabiskan waktu mereka bersama tanpa kehadiran karakter pendukung lain. Pendekatan yang lebih terfokus ini memberi peluang bagi Jingga untuk “mengenal kembali” sosok Grey. Seknario yang didukung dengan pemilihan momen-momen yang pas untuk mencairkan suasana bagi interaksi yang lepas di antara mereka, serta penggambaran perasaan melalui ekspresi karakter dan pemanfaatan detail yang terampil.

The Grand Legend: Ramayana (Is Yuniarto)

Bab ini dimulai dengan mengungkap backstory kaum Bhaloo dan kemampuan mereka untuk berubah menjadi manusia beruang. Hubungan di antara kedua tokoh dari kaum Bhaloo yang terungkap itu juga merepresentasikan kuatnya ikatan solidaritas pasukan Natha dan rakyat Panchavadi yang digambarkan dalam bab ini, yang tidak bisa begitu saja dilenyapkan oleh kekacauan yang ditimbulkan oleh Surpanaka. Dengan lawan-lawannya telah menemukan celah untuk membangun front perlawanan bersama, walaupun Surpanaka belum tumbang dari posisinya, ia tak bisa lagi sekedar menikmati kekacauan yang telah ia buat.

Bachelor’s Brotherhood (Shu Eirin)

Fel memutuskan untuk kabur dari rumah karena tidak ingin dijodohkan oleh ayahnya. Tapi apakah Fel benar-benar sudah siap untuk hidup sendiri? Di sini nampak bagaimana norma yang dipegang oleh ayah Fel dalam membesarkan anak perempuannya gagal menyiapkan sang anak untuk bisa mandiri. Tapi di sisi lain, Fel sendiri tidak sadar betapa model pengasuhan anak yang dilakukan orang tuanya telah membuatnya ketergantungan kepada sumber daya dan fasilitas yang diberikan orang tua, sehingga upayanya melawan justru menjadi bumerang bagi dirinya sendiri. Suatu skenario yang punya potensi untuk memikirkan kembali bagaimana tanggung jawab dan hak orang tua dan anak kepada masing-masing dalam kondisi sosio-ekonomi seperti sekarang.

Love Letter (Nandya Sekarlita)

Saat hendak masuk ke kelasnya, Raka diberi sebuah surat dari seorang gadis kelas lain. Dari situ dimulailah perbuatan-perbuatan bodoh segerombolan cowok konyol untuk mendekatkan dua orang remaja. Tipikal anak remaja yang sedang begitu tertariknya pada lawan jenis: berisik, banyak sok tahu. Dan dari situlah timbul salah tingkah dan salah paham yang lucu dalam cerita ini. Mereka bukan tipe cowok idaman (yang biar bagaimana pun juga hanya bisa ada dalam impian), tapi justru dengan begitu perilakunya bisa terasa membumi.

Galauman (Ockto Baringbing dan Ino Septian)

Lain berupaya memberikan perlawanan terakhir, namun ia sudah terdesak bukan saja secara fisik, tpai juga secara emosional. Sementara itu, Galauman bertemu kembali dengan Forskwer yang kabur dari penjara. Belajar dari kesalahan pertarungan sebelumnya, nampaknya Forskwer kali ini akan menghadirkan perlawanan yang berbeda. Akankah pertarungan kali ini lebih menarik dari sebelumnya?

Reon and Friends (Gita Juwita dan Dini Marlina)

Dalam kebudayaan–kebudayaan tertentu, membersihkan rumah di tahun baru adalah tradisi. Di rumah keluarga Reon pun tahun baru disambut dengan bersih-bersih. Banyak anak punya dua sisi bagi kegiatan bersih-bersih rumah; banyak tenaga yang bisa membantu, tapi juga lebih sulit dikontrol.

Grandpa is Here (Nan Nan)

Komik thriller psikologis ini akhirnya mencapai babak penutup, dan hingga akhir, status Vincent sebagai unreliable narrator dan ambiguitas situasi yang dihadapinya tetap terjaga. Karena saya bukan ahli kejiwaan, saya tak bisa berkomentar mengenai gangguan mental yang disebutkan di bab penutup ini. Hanya saja kalau dilihat dari sisi naratif, pada akhirnya Vincent adalah karakter yang tragis, karena ia sendiri memang tak bisa lepas dari bayang-bayang sang kakek akibat kekejaman yang dilakukan oleh sang kakek.

Nusa V (Sweta Kartika)

Jika bab sebelumnya membahas kemunculan titisan Ksatria Nusantara kelima, kali ini giliran pihak Sandekala yang menemukan keberadaan titisan anggota mereka, Garaka, yang hadir di zaman modern sebagai ilmuwan nyentrik bernama Prof. Ketut. Memimpin misi untuk membawa Prof. Ketut ke markas untuk dibangkitkan kali ini bukan Gentiri, tapi Basu, yang berarti akan ada kehadiran asura dengan tipe yang berbeda dari yang dibuat oleh Gentiri dalam bab-bab sebelumnya.

Bagi pembaca re:ON yang tertarik membuat komik, dalam edisi kali ini re:ON juga mempromosikan dan menjelaskan cara mengikuti Comico Challenge. Mungkin karena itu juga, komik di rubrik re:FRESH mengangkat 10 kesalahan yang biasa dilakukan komikus pemula. Selain itu, ada juga wawancara dengan Shu Eirin, sang pencipta komik jones Bachelor’s Brotherhood, dan liputan acara ComicFest ID 2017.

The Indonesian Anime Times

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses