Comico Access Let’s Go Global! Malang: Indonesia Butuh Lebih Banyak Komikus

0

This event report also available in English

Pada hari Minggu, 22 April 2018, portal komik digital Comico Indonesia menyelenggarakan acara talkshow dan portofolio review bertajuk Comico Access: Let’s Go Global!. Acara ini bertempat di HD’R Comic Cafe Malang, Jalan Bunga Coklat 11 Kota Malang dan merupakan acara terakhir dari rangkaian acara serupa yang diadakan selama 3 hari berturut-turut di dua kota lainnya, Denpasar dan Surabaya. Acara ini dihadiri oleh beberapa komikus indie dan circle komik dari berbagai kota di Jawa Timur, termasuk circle komik lokal kota Malang Perakit Komik.

Acara dimulai tepat pada pukul 2 siang, diawali dengan perkenalan Comico Indonesia oleh salah satu editor Comico, Evelyne. Evelyne menjelaskan bahwa Comico Indonesia memiliki misi untuk memperkenalkan lebih banyak komikus-komikus baru di industri komik Indonesia. Melalui Comico Challenge, Evelyne berharap lebih banyak lagi komikus berbakat yang karyanya dikenali oleh masyarakat luas, sesuai dengan tagline acara tersebut yaitu “Let’s Go Global!”.

Pada sesi kedua, Esa Pavlichenko hadir sebagai perwakilan dari majalah re:ON Comics. Esa sendiri terkenal sebagai kreator dari karater Pavlichenko. Dia menjelaskan bagaimana cara agar komikus dapat mengirimkan karya mereka ke majalah re:ON Comics serta ketentuan-ketentuan lainnya. Esa juga sependapat dengan pernyataan Evelyn tentang kebutuhan Indonesia akan komikus-komikus baru. “Saat ini, sudah banyak platform-platform komik baru bermunculan” ujarnya. “Tapi komikus yang muncul di banyak platform tersebut biasanya komikus itu-itu saja. Saatnya regenerasi!”.

Ada beberapa pertanyaan menarik yang ditanyakan oleh peserta saat sesi tanya jawab Esa, salah satunya adalah pertanyaan tentang bagaimana status kepemilikan IP di re:ON Comics. Esa menjelaskan bahwa IP tetap dimiliki oleh komikus sebagai kreator. Jadi ketika re:ON Comics berencana untuk membuat produk derivatif seperti merchandise atau film, mereka tetap harus mendiskusikannya terlebih dahulu dengan komikus. Komikus juga akan mendapatkan royalti dari penjualan produk-produk tersebut.

Sesi berikutnya dilanjutkan oleh Tessa Y.P, pendiri Kisai Entertainment dan penulis komik yang menjadi salah satu wakil Indonesia pada Silent Manga Audition. Sebagai penulis, Tessa lebih berfokus pada teknik penulisan. Dia banyak bercerita tentang protagonist dan bagaimana membuat pembaca bersimpati pada sang karakter utama. Dia juga membahas tentang antagonis serta archetype mereka.

Sesi terakhir pada acara ini adalah sesi sharing. Pada sesi ini Tessa, Esa, dan kedua editor Comico Indonesia berbaur dengan para pengunjung untuk saling berdiskusi sembari mengkonsumsi makanan ringan dari HD’R Comic Cafe. Para komikus juga dapat memperlihatkan hasil karya mereka untuk dievaluasi oleh para editor dan kedua komikus.

Pada sesi ini salah satu staff KAORI juga sempat mewawancarai Tessa Y.P yang sebelumnya pernah meraih penghargaan di kompetisi Silent Manga Audition. Simak laporannya di halaman berikutnya!

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses