Peringatan: Novel visual ini mengandung unsur konten dewasa!

Aster adalah sebuah novel visual yang dirilis oleh RusK pada tahun 2007. Dengan Takumi Hiiragiboshi sebagai penulis skenario dan Yuu Asaba sebagai desainer karakter sekaligus illustrator yang menangani grafik. Kedua orang ini juga berkerja sama dalam membuat novel ringan Absolute Duo. Sebelum menulis Absolute Duo, Takumi Hiiragiboshi dikenal sebagai penulis skenario untuk novel visual di mana beberapa karyanya cukup terkenal, seperti Akane-iro ni Somaru Saka yang dirilis oleh feng.

Novel visual Aster
© Yuu Asaba/RusK

Novel visual ini menceritakan 4 karakter utama yang hidupnya dipertemukan oleh takdir melalui suatu kejadian. Dimulai dari Hiro Sakaki yang hidupnya ditemani oleh teman masa kecilnya (osananajimi) yang merupakan pasangan kembar, Saya Yuzuki dan Saki Yuzuki, Awal mulanya kehidupan mereka berjalan seperti biasa, namun insiden itu memakan nyawa Saya dan cukup tragisnya insiden itu terjadi setelah Saya dan Hiro resmi berpacaran setelah beberapa waktu. Insiden tersebut ternyata hanya merugikan Hiro dan Saki sendiri tetapi tidak dengan beberapa orang lainnya, yaitu Mutsuki Hagiwara, Masato Odamaki dan Hina, Kyouji Yanagi, dan Miyuki Yamabuki. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, novel visual ini memiliki empat POV (point of view) yang merupakan POV dari Hiro, Kyouji, Masato, dan Mutsuki.

Ulasan

© Yuu Asaba/RusK

Dalam pembukaannya, kita akan memasuki rute Hiro, Saya dan Saki, yang di mana bisa dianggap sebagai common route (pembukaan) dari novel visual ini, kemudian dilanjutkan oleh rute Kyouji/Masato dan rute Mutsuki. Setelah main ketiga rute ini, lanjutan rute Hiro akan terbuka di mana rute ini merupakan terusan dari cerita sebelumnya. Setelah itu, rute Hiro/Saki, after-story dari rute Mutsuki, Masato dan Kyouji akan terbuka. Setelah after-story selesai, Anda akan memasuki true route yang berjudul “Aster”.

Sistem dalam Novel Visual

Di dalam novel visual ini menggunakan sistem enforced playing order yang membuat Anda harus mengikuti permainan dalam novel visual ini, dan sistem ini juga memudahkan Anda untuk mengikuti cerita secara runtut dan mudah dimengerti. Dalam novel visual ini kalian tidak disediakan choice atau pilihan, melainkan berbasis kinetic novel.

Kinetic novel adalah suatu jenis dari novel visual di mana ketika kalian memainkan novel visual ini kalian tidak disuguhkan pilihan untuk memilih rute, melainkan mengikuti cerita yang telah ditulis oleh sang penulis skenario. Tentu saja ini merupakan kelemahan novel visual ini, di mana ceritanya hanya linear dan tidak bercabang (branching plot).

Selain itu, mekanisme auto-mode yang ada dalam novel visual ini sangat disayangkan, di mana kecepatan teksnya terasa terlalu cepat dan tidak bisa diatur sama sekali yang membuat para pembaca kurang menangkap isi cerita yang ada.

Isi dalam Novel Visual

© Yuu Asaba/RusK

Tema yang digunakan dalam novel visual ini adalah “keajaiban tidak terjadi, tetapi kita percaya pada harapan”. Secara keseluruhan cerita tema ini digambarkan secara lengkap bahkan melalui rute-rute yang ada, di mana keajaiban tidak semudah itu terjadi―seperti kembali hidupnya orang mati atau berharap agar insiden itu tak terjadi―namun kita memiliki harapan untuk menatap apa yang ada di depan kita agar terus maju dalam menjalani hidup ini.

Eksekusi cerita dalam novel visual Aster sangat pas. Di setiap scene, kita dibuat penasaran, sedih, bahkan tertawa dengan candaan sederhana yang ada di novel visual ini, meskipun kita bisa menebak cerita selanjutnya yang bisa dijadikan kelemahan lain dari novel visual ini.

Ilustrasi yang ada dalam novel visual Aster bisa terbilang cukup “mewah” pada zamannya, di mana dengan tren gaya ilustrasi pada masanya hanya ada beberapa novel visual yang menyajikan ilustrasi yang indah seperti ini.

Musik BGM, bahkan dari opening sampai ending-nya, sangat membekas sekali di hati. Lagu pembuka “Futatsume no Sora” yang dinyanyikan oleh UR@N dan lagu penutup “Yume wo Miru Yume” yang dinyanyikan oleh Rita akan membuat siapapun yang mendengarkannya akan mengingat cerita sedih dan bahagia dalam novel visual ini. Musik yang dikomposisi oleh Toshinori Orikura sangat indah untuk didengar, bahkan penggunaan BGM-nya sangat pas untuk setiap adegan yang ada di novel visual ini.

Performa seiyuu dalam novel visual ini bisa dibilang lemah, atau bahkan terasa datar, meskipun mereka sangat hebat saat memasuki scene yang sedih.

Kesimpulan

Aster sendiri sebenarnya adalah nama bunga yang biasa dikenal dengan nama Ezogiku. Hanakotoba (bahasa bunga) dari bunga ini adalah “perubahan”, “satu perasaan”, “cinta yang saling percaya”, dan “kenangan”. Yang di mana hanakotoba bunga ini sangat pas dengan cerita yang ada dalam novel visual ini.

Novel visual ini sangat direkomendasikan untuk Anda yang menyukai novel visual dengan durasi permainan (gameplay) yang sedang (sekitar 10-30 jam) dan juga tema yang ringan, terlebih lagi untuk Anda yang menyukai Nakige (novel visual dengan cerita sedih).

KAORI Newsline

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses