Aliansi Mahasiswa Jepang Mendesak Akhiri Pelecehan Seksual Terhadap Pencari Kerja

0
pelecehan
Waseda yang lebih tertarik kepada freshgraduate, gambar hanyalah ilustrasi © Bino / KADOKAWA / Wasteful Days of High School Girls Production Committee

Pelecehan seksual atau dapat disebut Sekuhara, menjadi momok yang besar bagi para wanita di Jepang. tentu saja hal itu secara langsung maupun tidak langsung dapat melukai perasaan dan trauma dengan tujuan mengintimidasi korban. Hal itu mendorong Aliansi mahasiswa bersama akademisi untuk berjuang mempertahankan hak mereka untuk terhindar dari aksi pelecehan seksual yang semakin menjadi – jadi.

Dilansir dari JapanTimes. Senin (2/12/2019). Aliansi mahasiswa berkumpul untuk mendesak pemerintah, perusahaan dan universitas untuk memberantas tindakan pelecehan seksual bagi freshgraduate. Hal itu sangat tabu terjadi di Jepang. Karena dari pihak korban takut untuk berbicara lebih banyak mengenai hal tersebut. Menurut pihak SAY (Safe Campus Youth Network), “Banyak mahasiswa yang merasa terlalu rentan untuk mengecam pelecehan itu”. Kelompok SAY ini terdiri dari profesor dan mahasiswa di enam universitas terkemuka di Tokyo.

Pelecehan seksual menjadi masalah yang sangat serius, karena dapat menganggu mahasiswa tersebut untuk memilih jalan hidup di jalur karier mereka. Menurut Rhea Endo dari Universitas Kristen Internasional Tokyo, “Kasus – kasus pelecehan seksual yang terjadi pada freshgraduate tidak pernah ada yang berani melaporkan bahkan untuk mengungkapkan, karena mereka berada posisi yang lemah untuk mendapatkan pekerjaan tersebut. Ketakutan terus membayangi bagi para korban, selama tersangka tidak dihukum”. Pelecehan yang terjadi dapat meliputi tindakan pemerkosaan dan sentuhan pada organ vital hingga pelecehan verbal, seperti bertanya kepada pencari kerja mengenai hal privasi.

Konferensi press mendesak pemerintah untuk memberantas aksi pelecehan seksual (JapanTimes)

Akhir – akhir ini seorang mahasiswi yang menjalani proses pencarian kerja mengatakan pada konferensi pers bahwa ketika dia makan malam dengan karyawan perusahaan, dia sering ditanyai pertanyaan seperti apakah dia punya pacar dan tentang hubungannya dengan pasangannya. Ketika itu “Saya marah terhadap godaan tersebut yang tidak dapat dimaafkan, namun mereka menyangkal dan menyebutnya itu hanya sebuah lelucon,”. Beberapa kasus lain pelecehan tersebut sudah sampai pada grup alumni dengan beberapa freshgraduate diminta melakukan hubungan seks kepada seniornya dengan imbalan bantuan untuk mendapatkan pekerjaan.

Desakan ini terus bergulir bagi para freshgraduate khususnya kaum hawa. Namun hal tersebut terjadi pro kontra di masyarakat. Beberapa aliansi lain yang tidak dapat disebut namanya menyatakan bahwa pada kasus ini definisi pengertian pelecehan seksual teralu sempit untuk ditafsirkan kepada masyarakat.

Beberapa bulan sebelumnya, Nao Kosaka dari Hinatazaka46 memberikan penyuluhan kepada penguna kereta api mengenai tips-tips untuk terhindar dari aksi pelecehan seksual yang terjadi di stasiun kereta.

KAORI Newsline

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses