Minggu pagi 11 November 2019, tak kurang dari ratusan orang memadati sebuah hotel di bilangan kota Jakarta. Sambil mempersiapkan telepon pintar masing-masing, mereka menantikan kehadiran Arashi, sebuah grup musik tenar asal Jepang, yang tengah berkunjung ke Jakarta, dalam rangkaian tur mereka mengunjungi negara-negara seperti Singapura, Thailand, Taiwan, dan tentu saja Indonesia.
Meski tak terlalu banyak, namun para fans menyambut dengan sangat antusias kehadiran idola mereka. Bagi mereka, ini adalah kesempatan sekali seumur hidup untuk bisa melihat Arashi dari dekat. Apalagi grup tersebut akan segera hiatus pada 31 Desember 2020. Padahal, banyak yang sudah menggemari Arashi selama bertahun-tahun, bahkan hampir satu dekade, dan mereka belum pernah melihat idola mereka secara langsung. Di tengah-tengah hingar bingar tersebut, kehadiran Arashi di Indonesia dan Asia Tenggara mungkin saja sudah terlambat karena banyak generasi muda di Asia Tenggara lebih tertarik dengan K-pop ketimbang J-pop.
Bintang-bintang J-pop nyaris tidak eksis di media-media setempat. Hal ini kontras dengan bintang-bintang K-pop yang banyak eksis di berbagai reklame, iklan televisi, hingga internet. Salah satunya adalah grup BTS yang membintangi iklan untuk situs jual beli daring Tokopedia. Pihak Tokopedia sendiri senang bekerjasama dengan BTS yang dianggapnya telah merubah industri musik.
https://www.youtube.com/watch?v=EnPH1HDD5ss
Bukan cuma di Indonesia. Di negara lain seperti Filipina misalnya, sejumlah bintang K-pop juga eksis menjadi bintang iklan di sana. Sebut saja Lisa Blackpink yang menjadi brand ambassador untuk Penshoppe, ataupun aktor Park Seo-joon yang menjadi brand ambasador untuk perusahaan saingan mereka, Bench. Berdasarkan data dari Agensi Konten Kreatif Korea Selatan, Asia Tenggara sendiri menjadi pasar musik K-pop terbesar ketiga setelah Jepang dan Tiongkok. Tak kurang, Korea Selatan telah mengekspor konten musik dengan nilai total sebesar 64 juta dollar, atau sekitar 900 milyar rupiah selama tahun 2017.
Bukan cuma di Indonesia, bintang-bintang K-pop banyak yang turut eksis di negara Asia Tenggara lainnya seperti Lisa Blackpink yang menjadi brand ambassador di Penshoppe Filipina, hingga aktor Park Seo-joon yang menjadi brand ambassador dari saingan Penshoppe di Filipina, Bench. Menurut Agensi Konten Kreatif Korea Selatan,Asia Tenggara sendiri merupakan pasar K-pop terbesar ketiga setelah Jepang dan Tiongkok.
Salah satu rahasia sukses grlobal K-pop adalah inklusivitas. Banyak grup-grup musik K-pop yang menerima member dari luar Korea Selatan, seperti Lisa dari Thailand yang menjadi member Blackpink. Jika dibandingkan, maka Jepang menempuh jalur yang berbeda, seperti misalnya grup AKB48 ya membuka sister grup di luar Jepang seperti Indonesia, Filipina, hingga Vietnam.
Bukan cuma itu saja. Menurut profesor ahli budaya pop dari Universitas Jobu, Hidetomi Nakata, dewasa ini telah terbangun stigma bahwa Korea Selatan merupakan tempat yang tepat untuk memulai karir, bagi mereka yang ingin sukses secara global. Selain itu fans K-pop itu sendiri juga sangat internasional, yang itu menjadi kekuatan tersendiri bagi K-pop. Para fans ini memiliki budaya unik tersendiri seperti menerjemahkan lirik lagu para idola mereka secara sukarela, hingga mengedit video clip, hingga praktek-praktek kreatif lainnya.
Persaingan antara K-pop dengan J-pop sendiri salah satunya turut dipengaruhi oleh media sosial seperti Youtube dan Instagram, terutama di Asia Tenggara yang sudah begitu gandrung dengan telepon pintar dan media sosial. Hal ini telah disadari oleh Arashi yang akhirnya membuka media sosial, dan menjadi grup pertama di bawah naungan Johnny’s Entertainment yang membuka media sosial. Mereka telah membuka akun Youtube, dan lagu-lagu mereka kini juga sudah tersedia di layanan streaming musik seperti Spotify. Padahal Johnny’s sendiri sebelumnya cukup anti dengan media sosial karena ditakutkan akan menjadi media pembajakan. Namun salah seorang personel Arashi Jun Matsumoto menyebutkan bahwa dengan membuka media sosial, maka Arashi bisa semakin memperkenalkan diri mereka kepada dunia. Dan ia berharap grup-grup Johnny’s lainnya bisa mengikuti langkah mereka, terutama di era digital yang semakin modern ini.