Sore itu, saya mengunjungi salah satu kafe di kawasan Senopati, Jakarta Selatan. Bagi sebagian remaja, kawasan ini juga dianggap sebagai area bergengsi yang menghadirkan berbagai hiburan menarik kala senja berganti dengan malam. Tak terkecuali bagi Crystagella, DJ virtual yang akan segera saya temui.
“Gue di luar, ya,” Tulis Crystagella melalui pesan di meia sosial.
Saya pun langsung menghampiri seorang gadis remaja yang tampak asik menghisap sebatang rokok miliknya di bagian luar kafe tersebut, serta memperkenalkan diri kepadanya. Bagi yang belum mengenalnya, Crystagella merupakan nama panggung yang digunakan oleh Diana Kristanium, perempuan keturunan Indonesia-Jepang yang lahir pada 17 Agustus 1998.
Akhir-akhir ini, Crystagella menjadi perbincangan di kalangan penikmat musik sejak debut melalui lagu berjudul ‘Monochrome’ yang dirilis pada Agustus 2019 lalu. Meskipun begitu, Crystagella memperkenalkan diri kepada publik sebagai seorang DJ virtual yang membuatnya menjadi unik, serta membuat para penggemarnya penasaran dengan dirinya.
Oleh sebab itu, saya pun bertemu dan berbincang untuk lebih mengenal sosok tersebut. Nah, tentu saja kalian penasaran kan? Yuk, langsung saja simak artikel berikut ini.
Not Your Ordinary Virtual Idol

Tak bisa dipungkiri bahwa Krista tampil berbeda dibandingkan dengan para idol virtual yang menghadirkan pesona imut kepada para penggemarnya. Sebaliknya, gadis ini tampil chill dengan bergaya Grunge yang kerap melekat dengan para musisi era 90-an. Enggak hanya itu saja, Krista juga dengan lantang menyatakan bahwa dirinya tidak moe.
“Gue enggak moe,” Ujar Krista dengan tegas.
Enggak hanya itu, Krista yang memiliki hobi menonton anime dan bermain game ini juga menunjukan berbagai tatto yang dimiliki olehnya. Krista menjelaskan bahwa setiap tatto memiliki filosofi di baliknya, salah satunya taro di bawah mata yang terinspirasi dari karakter Joker.
“Ini air mata,” Ungkap Krista sambil menunjukan tato di bawah matanya. “Gue ambil filosofi dari Joker. Dia jadi penghibur tapi selalu menangis,” Lanjutnya.
Kemudian, dia juga menjelaskan tatto lainnya yang mewakili berbagai elemen di dunia. Jika di bawah mata mewakili air, maka tatto di kiri-kanan tanganya melambangkan api dan air yang selalu bersebrangan. Terakhir, tatto di perutnya melambangkan elemen earth atau tanah.
Tentu saja, tattoo merupakan salah satu cara yang digunakan oleh Krista dalam mencari sebuah akualisasi terhadap dirinya. Meskipun begitu, melalui musik lah Krista mencoba untuk mengeluarkan berbagai isi pemikiran yang dimilikinya.
[youtube https://www.youtube.com/watch?v=baBuHtOaSYU]
‘Monochrome’ menjadi bukti dari ungkapan tersebut, melalui lagu tersebut Krista menganalogikan dirinya sebagai sosok virtual yang ingin menjadi seorang manusia seutuhnya. Selain itu, Krista juga menjelaskan arti sebenarnya dari lagu yang diciptakan dan dinyanyikannya tersebut.
“Analoginya kayak jatuh cinta dengan laki-laki, tapi sebenernya bukan laki-laki. Melainkan kayak perumpamaan dunia, gue nggak ada di sini tapi ingin ada,” Ujar Krista.
Kental dengan Musik Bernuansa City Pop

Sejak perilisannya, single ‘Monochrome’ berhasil mendapatkan antusiasme hangat di khalayak. Namun, ‘Monochrome’ bukanlah lagu pertama yang diciptakan oleh Krista. Ketika ditanya mengenai hal tersebut, DJ Virtual menceritakan bahwa dirinya telah merilis lagu berjudul ‘Call for Dinner’ dan ‘Proud to Kill’ pada 2012 dan 2014 lalu.
“Iyap, kaya demo gitu,” Ujarnya dengan antusias.
Krista juga menjelaskan bahwa karyanya banyak terpengaruh dari musik era 80-an, sebut saja Future Funk, City Pop dan Disko. Dia pun yakin bahwa tahun 2020 ini bakal menjadi kesempatan yang tepat baginya untuk kembali mempopulerkan musik era 80-an.
“Gue juga ngejas (musik) 80-an karena sekarang lagi dapet. Kebetulan banget musik gue 80’s sejak 2012,” Ungkapnya.
Krista juga menjelaskan bahwa dalam bermusik, dia terpengaruh oleh para musisi dalam dan luar negeri, seperti Ramengvrl, Aya Anjani, Utada Hikaru, Perfume, Skrillex, Perfume dan banyak musisi lainnya.
[youtube https://www.youtube.com/watch?v=8ezsBww-GGQ]
Hal ini yang juga membuat musik dari Crystagella memiliki warna yang khas. Bahkan, Elang Defrianto yang berkolaborasi dalam ‘Stardust’ dipilih oleh Krista karena memiliki warna yang serupa dengannya dalam bermusik.
Walaupun belum genap setahun, ternyata Krista juga memiliki ambisi yang tinggi dalam kancah permusikan di Indonesia. Selain berkolaborasi dengan para musisi indie yang memiliki warna selaras dengan musiknya, Krista juga mengincar untuk tampil dibagai perhelatan musik di Indonesia.
Orutaku dan Synchronize menjadi salah satu panggung yang diincar oleh Krista. Bahkan, dirinya berharap bakal memiliki kesempatan tampil dalam festival musik seperti We The Fest ataupun Djakarta Warehouse Project.
Hadirkan Berbagai Kejutan di Tahun 2020!

Debut pada akhir 2019 lalu, Krista mengakui bahwa dirinya akan memberikan banyak kejutan dan gebrakan pada tahun ini. Tentu saja, salah satunya adalah live performance yang direncanakan akan dilaksanakannya.
“Gue bakal live di kuartal 2 pada 2020, paling cepat” Ujar Krista.
Bagi kalian yang ingin melihat penampilan Krista dalam live performance-nya tersebut, jangan khawatir. Melalui pengunaan teknologi hologram yang terinspirasi dari Skrillex dan Hatsune Miku, Crstagella bakal tampil sebagai musisi, penyanyi dan DJ yang menghibur secara langsung dari atas panggung.
Menariknya, Crystagella menyatakan bahwa dirinya bisa berinteraksi secara langsung kepada para penonton yang hadir, menarik ya! Enggak hanya itu saja, Krista juga menjelaskan bahwa dirinya akan memainkan musik House.
“Gue main House di 128 bpm. Bakal main di 125-128-125-128 bpm dan ditutup Monochrome di 175 bpm,” Jelas Krista.

Kejutan lainnya yang akan dihadirkan oleh adalah album perdana Crystagella yang direncanakan akan rilis pada akhir tahu 2020. Nantinya, album tersebut akan meliputi seluruh single yang telah dan akan dirilis olehnya.
Selain itu, Krista juga menyatakan bahwa saat ini sedang menggarap video klip dari ‘Pixie Glow’, salah satu musk hasil aransemennya yang telah dirilis bersamaan dengan lagu ‘Stardust’. Namun, Krista enggan untuk menjelaskan bagaimana konsep video clip yang sedang di produksi tersebut.
“Untuk yang ini di-keep dulu, ya” Ujar Krista.
Sejak memulai debut-nya, Krista selalu konsisten menghadirkan konten musik dengan warna khas miliknya. Ditambah lagi, berbagai genre musik mampu diproduksi oleh sosok yang menyatakan sebagai Virtual DJ ini. Menjadi pioneer di Indonesia, tidak menutup kemungkinan Crystagella akan meramaikan kancah permusikan di Indonesia di masa mendatang.

Bagi kamu yang penasaran karya dari Crystagella, Yuk, langsung aja kepoin lagu-lagunya melalui akun media sosialnya, seperti Instagram, Facebook dan Youtuber.
KAORI Newsline | oleh Ahmad Faisal