Sambungan dari halaman sebelumnya.

Dany Muhammad (Indonesia Anime Times):

Knight of Apocalypse

© Is Yuniarto,
John G. Reinhart, & Aswin Agastya / Wind Rider Publishing

Kalau tidak salah ini komik Indonesia pertama yang saya beli dalam bentuk fisik. Sangat berkesan, komiknya sendiri terasa sangat “indie” banget dengan iklan di halaman belakangnya.

5 Menit Sebelum Tayang

© Ockto Baringbing & Matto Haq / Kosmik Network

Ada versi webtoonnya sih, tapi saya secara khusus beli komik cetaknya setelah baca secara online di Makko. Sebuah komik yang protagonisnya mudah untuk di-relate dan mengajak pembaca melihat lebih dekat seperti apa media sebenarnya bekerja.

Airdrama – Galleys

© Rimanti N & Radinna Nandakita / Airdrama / PT Semesta Rambatan Saddhadhika

Dari dulu sebenenarnya memang pengen koleksi Airdrama, tapi yang baru kesampaian beli yang Galleys. Sama dengan di atas, ini cerita yang mengajak pembaca melihat lebih dekat dunia penerbangan dan suka duka di dalamnya.

Tanto Dhaneswara (KAORI Newsline):

Galauman

© Ockto Baringbing & Ino Septian / PT. Wahana Inspirasi Nusantara

Satu hal yang membuat saya tertarik dan langsung suka dengan komik ini adakah perpaduan pakem cerita superhero/tokusatsu dengan berbagai joke-joke kegalauan yang ketika komiknya baru terbit begitu populer di media sosial. Mau berubah? Diputusin dulu, galau, baru henshin. Selain sosok sang Galauman, karakter-karakter villain-nya juga muncul dengan memanfaatkan tema-tema kegalauan ini sebagai background karakternya, mulai dari yang sepele karena tiba-tiba diputusin pacar hingga iri karena kalah populer dengan grup idola sebelah. Selain joke, adegan actionnya pun juga tak kalah bagus.

5 Menit Sebelum Tayang

© Ockto Baringbing & Matto Haq / Kosmik Network

Saya kebetulan suka dengan cerita-cerita “di balik dapur” dari suatu bidang pekerjaan (seperti contohnya anime Shirobako). Untungnya ada komik Indonesia yang mengangkat cerita “di balik dapur” dengan tema yang unik, yaitu 5 Menit Sebelum Tayang. Komik ini berkisah seputar meja redaksi berita stasiun TV. Walau ada sedikit selipan komedi, cerita yang dihadirkan di sini memang cukup serius, di mana pembaca pun bisa ikut merasakan lika-liku menjadi kru program berita TV yang tengah dikejar deadline sang pemimpin redaksi, dari editor video hingga reporter, secara “real”.

Rixa

© Haryadhi / Kosmik Network

Rixa boleh dibilang berhasil mengobati rasa penasaran saya terhadap komik Indonesia bertema sci-fi dengan worldbuilding yang cukup “grounded” alias “ngayalnya gak neko-neko”. Di komik ini, Indonesia digambarkan sebagai negara yang sudah memiliki program antariksa yang sejajar dengan negara-negara lain, bahkan sudah memiliki bangunan space elevator. Meskipun digambarkan begitu futuristis, tetapi di saat yang sama elemen-elemen sci-fi seolah-olah terasa “realistis” yang membuat kita berpikir “oh, mungkin saja pesawat ulang-alik seperti di komiknya saat ini memang sedang dikembangkan di luar sana.”

Cakra Bhirawa (Media Sosial):

Tiap Detik

© Renato Reimundo Jr. / m&c! Comics

Tiap detik merupakan komik lokal pertama saya yang menarik perhatian saya sewaktu masih di bangku sekolah, dengan penggambaran yang mirip seperti anime Jepang membuat saya tertarik untuk membacanya (awal malah saya tidak tahu kalau itu merupakan buatan lokal). walaupun hingga kini saya belum membaca volume terkininya dikarenakan sulitnya saya untuk menemukan komik ini di toko buku terdekat saya.

Galauman

© Ockto Baringbing & Ino Septian / PT. Wahana Inspirasi Nusantara

Topik yang dibawakan Galauman sangat menceritakan cita rasa lokal dari keluh kesah dunia cinta dipadukan dengan aksi superhero yang seru dan lucu. Selain itu bagi saya Galauman memiliki konteks yang mirip dengan lelucon dari kehidupan galau, layaknya Ghosty Comic yang dapat menyamakan fenomena sosial secara cepat, dalam sisi ini Galauman berhasil membuat hal tersebut menjadi konteks cerita.

Hyper Fusion Cyborg Idol Rinka

© Kristoforus Marvino & Hendry Iwanaga / PT. Wahana Inspirasi Nusantara

Awal membaca komik re:ON saya tidak terlalu membaca segmen komik Cyborg Idol Rinka. Namun ketika re:ON menerbitkan single musik dari idol Rinka ini, hal tersebut membuat saya penasaran dan tertarik untuk membaca lebih lanjut dari idol cyborg ini, dan di luar ekspektasi saya ternyata seri ini menjadi seri yang saya gemari hingga sejauh ini dibandingkan seri komik lainnya dari re:ON. Pembawaan ceritanya memang berat tapi di sisi lain setiap terbitan membuat cerita dari cyborg idol ini semakin menarik.

Ansel (KAORI Newsline):

re:ON Comics

© PT. Wahana Inspirasi Nusantara

Secara pribadi komik Indonesia yang aku sukai cuma re:ON sih. Karena komiknya bagus terus isinya tuh gak bosenin gitu. Ceritanya juga bagus banget.

Baca juga:

Harapan untuk Komik Indonesia: Butuh Lebih dari Sekadar Si Juki, Gundala, dan Tahilalats

KAORI Newsline

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses