Bon Odori merupakan salah satu tarian tradisional Jepang yang cukup populer. Saking populernya, tarian ini bahkan cukup sering digelar bersama-sama di sejumlah acara budaya Jejepangan di banyak negara termasuk Indonesia hingga Malaysia. Di Malaysia sendiri pada tanggal 16 Juli 2022 mendatang juga akan diselenggarakan Festival Bon Odori yang diselenggarakan di Kompleks Sukan Negara Shah Alam (Panasonic), negara bagian Selangor.
Namun siapa sangka perhelatan Bon Odori ini justru mendatangkan polemik? Adalah Datuk Idris Ahmad, Menteri Agama Malaysia yang menyarankan bahwa umat Muslim untuk tidak turut berpartisipasi dalam Bon Odori karena dianggap memiliki unsur keagamaan selain Islam. Menurut menteri yang berasal dari partai konservatif Islam PAS tersebut, hal ini turut diperkuat oleh studi dari Departemen Perkembangan Islam Malaysia atau JAKIM yang menuding bahwa umat Muslim yang turut berpartisipasi dianggap sebagai Musyrik. Bon Odori sendiri memang berakar dari tradisi Buddha Jepang dalam menghormati arwah para leluhur.
Namun pendapat lain dituturkan oleh Sultan Negara bagian Selangor, Sultan Sharafuddin Idris Shah. Menurut Sultan Selangor tersebut, apapun unsur budaya yang dilakukan oleh setiap masyarakat di dunia memang awalnya pasti akan bersinggungan dengan agama. Namun seiring dengan berlalunya waktu, banyak dari unsur budaya tersebut tak lagi benar-benar memiliki unsur keagamaan. Lebih jauh, Sultan tidak ingin kelompok tertentu seperti politisi mempermainkan polemik sensitif seperti keagamaan untuk kepentingan pribadi, dan jangan sembrono dalam melabeli berbagai hal, apalagi yang berpotensi mengganggu harmoni antar masyarakat.
Dalam titahnya, Sultan Selangor menyebutkan bahwa festival Bon Odori sudah dirayakan di Malaysia selama bertahun-tahun, dan ini hanyalah perayaan budaya saja. Festival yang akan diselenggarakan pada 16 Juli mendatang ini sendiri memang diselenggarakan di Shah Alam, Selangor, di mana festival ini diselenggarakan untuk memperkuat hubungan baik antara warga Malaysia dengan komunitas Jepang yang tinggal di Malaysia. Apalagi festival ini semakin populer dengan banyaknya perusahaan Jepang yang berinvestasi di Selangor. Karenanya Bon Odori menjadi media untuk memperkenalkan budaya Jepang, dan mempererat hubungan antara kedua negara.
Masih dalam titahnya, festival di Malaysia ini lebih kepada festival budaya yang memperkenalkan budaya tradisional Jepang, dan juga ajang berkumpulnya keluarga maupun merajut kembali tali silaturahim antar sesama. Sultan sendiri juga pernah turut hadir dalam Festival Bon Odori ini di tahun 2016 lalu bersama duta besar Jepang untuk Malaysia, dan menurut Sultan, festival di Malaysia ini tidak memasukkan unsur ritual keagamaan yang menggiring umat Muslim kepada kemusyrikan.
Lebih jauh, Sultan malah mengajak menteri Datuk Idris Ahmad, para petinggi JAKIM, hingga Departemen Agama Islam Selangor (JAIS), hingga perwakilan dewan kota Shah Alam (MBSA) untuk turut menghadiri Festival Bon Odori ini, sembari menjaga perhelatan festival ini supaya lebih kondusif. Sultan juga berharap masyarakat Malaysia, khususnya Selangor yang majemuk bisa tetap hidup berdampingan dalam toleransi dan harmoni.
KAORI Newsline