Tidak Semua Fans Menerima Scarlett Johansson dalam Ghost in the Shell

0

ghost in the shell

Seperti dilansir sebelumnya, aktris cantik Scarlett Johansson akan bermain dalam live action Ghost In The Shell. Johansson akan berperan dalam adaptasi Hollywood Ghost In The Shell buatan Dramworks. Pada bulan Oktober dia ditawari untuk bermain di film ini namun dia belum menentukan pilihan pada saat itu tapi sekarang dia mau berperan dalam film yang diangkat dari salah satu anime legendaris di Jepang.

Scarlett Johansson sudah banyak memainkan film berkualitas seperti The Ghost Whisperer (1998), Lost In Translation (2003), Her (2013) dan Under The Skin (2013). Dia juga memerankan Black Widow di film-film adaptasi komik Marvel seperti Iron Man 2, The Avengers, Captain America: The Winter Soldier dan Avengers: Age of Ultron. Dia juga sudah merilis album pada tahun 2008 yang berjudul “Anywhere I Lay My Head” yang membawakan kembali lagu dari Tom Waits dan “Break Up” yang merupakan hasil kolaborasinya dengan Pete Yorn pada tahun 2009.

Namun ternyata tidak semua fans menerima keberadaan Scarlett Johansson dalam live action Ghost in the Shell tersebut. Para fans yang tidak setuju umumnya beralasan bahwa Ghost in the Shell bersettingkan di Jepang dengan karakter-karakter yang merupakan orang Jepang. Karenanya keterlibatan Scarlett Johansson yang merupakan orang kulit putih ini tidak diterima di beberapa kalangan fans.

Selama ini industri film di Hollywood memang seringkali membuat film adaptasi dari beberapa karya dari negara-negara Asia maupun karya dengan setting dunia bergaya Asia namun dengan karakter-karakter yang ada di dalamnya diperankan oleh orang kulit putih. Praktek pengcastingan orang kulit putih terhadap karakter Asia ini seringkali dikeluhkan oleh banyak fans. Beberapa fans yang tidak setuju akan praktek tersebut akhirnya membuat petisi yang meminta Hollywood, khususnya dalam petisi ini adalah studio Dreamworks selaku pihak yang akan mengadaptasikan Ghost in the Shell untuk berhenti “memutihkan” karakter-karakter Asia pada film-film mereka. Sampat tulisan ini ditulis, petisi ini telah ditandatangani sebanyak 17.437 dari target 18.000 tandatangan.

Rencananya, film live-action yang disutradarai oleh Rupert Sanders ini baru akan dirilis pada tanggal 14 April 2017 untuk wilayah Amerika Serikat, tepat satu pekan setelah perilisan film Pacific Rim 2 besutan Guillermo Del Toro. Meski pada pekan lalu telah diumumkan bahwa Scarlett Johansson akan berperan dalam film ini, namun belum dipastikan apakah dirinya akan memerankan karakter Motoko Kusanagi ataukah karakter yang benar-benar baru yang hanya akan muncul dalam film live-action ini.

Dreamworks mengalahkan Sony dan Universal untuk mendapatkan lisensi untuk membuat live-action film ini. Salah satu pendiri Dreamworks, Steven Spielberg sangat antusias dengan proyek film ini dan mengatakan bahwa dia sangat menyukai cerita Ghost In The Shell.

Ghost In The Shell merupakan anime yang diadaptasi dari komik Masamune Shirow. Film ini dirilis pada tahun 1995 dan disutradarai oleh Mamoru Oshii. Bersamaan dengan Neon Genesis Evangelion anime ini membuat genre psychological science fiction menjadi terkenal.

Film ini juga banyak menginspirasi sineas Hollywood seperti Wachowski bersaudara yang sangat terinspirasi akan film ini ketika membuat The Matrix. Berdasarkan rating dari Rotten Tomatoes sebanyak 94% dari kritikus film memberikan tanggapan positif terhadap Ghost In The Shell. Ghost In The Shell juga mempunyai sekuel yang berjudul Ghost In The Shell: Innocence (2004), 2 serial TV + 1 film dan 1 OVA.

Rencananya, sebuah film layar lebar dari versi anime seri Ghost in The Shell ini akan rilis pada musim panas tahun ini. Selain itu, dikabarkan pula bahwa sebuah seri anime tengah dipersiapkan untuk tayang pada bulan April mendatang.

Anda dapat mengakses petisi penolakan tersebut pada tautan berikut ini.

KAORI Newsline

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses