5 Alasan Mengapa Sutradara Kinoshita adalah Karakter Paling Moe di Shirobako

0

shirobako

Moe tidak harus selalu berarti cewek imut. Peneliti moe Mitsuru Sōda lebih menekankan pada timbulnya ikatan emosional dan perasaan empati penonton terhadap karakter dibandingkan desain karakter yang imut. Sementara Hikaru Higashimura berpendapat bahwa dengan menelaah karakterisasi tokoh, serta konteks cerita dan situasi yang dialaminya, seseorang dapat menemukan moe bahkan dalam novel karya Osamu Dazai (1909-1948) sekalipun. Dilihat dengan kacamata tersebut, karakter sutradara anime di seri Shirobako, Seiichi Kinoshita, juga dapat dilihat sebagai karakter yang sangat moe, biarpun penampilannya jauh dari image cewek imut.

1. Bangkit kembali dari kegagalan

untitled

Sutradara Kinoshita di Shirobako pernah memperoleh penghargaan dari debutnya sebagai sutradara dengan membesut anime The Naked Hypnotist, dan kesuksesannya berlanjut dengan menyutradarai anime populer Honey and Clovers dan Long Distance Riot Police. Namun reputasinya kemudian berantakan setelah berbagai masalah merusak kualitas karya selanjutnya, Jiggly-Jiggly Heaven, yang membuatnya banyak dicemooh oleh pemirsa anime di internet. Kini, sutradara Kinoshita berusaha untuk bangkit kembali dan memulihkan reputasinya dengan menyutradarai anime original berjudul Exodus!, dan kemudian menggarap adaptasi dari seri komik populer, Third Aerial Girls’ Squad. Suka-duka yang dialami dalam proses pembuatan anime-anime baru tersebut menimbulkan rasa iba kepada perjuangannya untuk kembali menghasilkan karya yang bagus dan pantas untuk disukai serta dipuji oleh penonton.

untitled

2. Idealisme dalam berkarya

untitled

Visi sutradara Kinoshita di Shirobako dalam membuat anime adalah menghasilkan karya yang memuaskan semua pihak, baik yang terlibat dalam pembuatannya, maupun juga penontonnya. Ia memperlakukan staf dan pengisi suara dengan penuh penghargaan dengan mengatakan kepada mereka semua bahwa mereka adalah “karakter utama.”

untitled

Sutradara Kinoshita juga memperlakukan karakter dalam anime yang dibuatnya dengan penuh cinta dan perhatian. Ia ingin memberikan semangat positif kepada karakter-karakternya dalam cerita yang digarapnya. Ia bahkan bersikeras meminta agar pengerjaan satu scene diulang demi menggambarkan ekspresi karakter yang benar-benar sesuai dengan penokohan dan kondisi perasaan karakter tersebut. Idealisme, cinta dan penghargaan yang ia tampilkan menjadikannya seorang karakter yang manis.

untitled

3. Antusiasme yang menggebu-menggebu

untitled

Sutradara Kinoshita di Shirobako punya sifat pemalas dan suka menunda pekerjaan. Namun saat ia sedang bersemangat, berbagai ide liar mengalir dengan lancar (tak dapat dipungkiri, industri kreatif butuh orang dengan ide-ide “gila” untuk terus menghasilkan produk yang menarik). Dan ia pun dapat mencurahkan ide-ide tersebut dengan penuh antusiasme yang sangat menjiwai imajinasinya. Penggambaran semangat sutradara Kinoshita yang tumpah ruah seperti itu juga menimbulkan perasaan yang menggebu-gebu saat menontonnya.

untitled

4. Canggung dalam berkomunikasi

untitled

Sutradara Kinoshita di Shirobako memang bukan orang yang paling komunikatif. Ia grogi berbicara dengan orang lain dan sulit menyampaikan apa yang ada di pikirannya dengan mudah dimengerti. Namun untunglah ia didukung oleh staf yang sabar, yang bersedia menuntun dan membimbingnya untuk menemukan jalan dalam kondisi terdesak dan merangkai gagasannya sesuai dengan yang ia ingingkan. Hal tersebut menjadikannya karaker yang konyol, namun sekaligus juga menjadi aspek manusiawi yang menyentuh dari karakter sang sutradara, karena menunjukkan betapa pentingnya kerja sama baginya untuk mewujudkan gagasan-gagasannya menjadi sebuah karya.

untitled

5. Nobuyuki Hiyama

untitled

Nobuyuki Hiyama dapat dikenali dari suaranya yang nyaring dan melengking. Karena itu ia seringkali mengisi suara karakter-karakter hot-blooded seperti Guy Shishiō (GaoGaiGar), Kogoro (Sersan Keroro), Oyage (Jinrui wa Suitai Shimashita), atau Uzu Sanageyama (Kill la Kill). Ternyata suara tersebut juga sangat sesuai untuk menghidupkan karakter sutradara Kinoshita, yang di satu sisi suka merengek manja kalau sedang stress, namun di sisi lain menjelaskan gagasannya dengan meledak-edak saat sedang bersemangat. Mendengarkan suara Hiyama mengucapkan kalimat seperti “ARUPIN WA MOU KOKO NI IRUNDAYOO!” dengan suara nyaring sungguh menggetarkan jiwa.

untitled

Sekalipun bukan cewek berparas imut, karakterisasi dan situasi yang ditempuh oleh sutradara Kinoshita menjadikannya karakter yang manis, menggugah rasa iba dan menggetarkan hati. Moe moe kyu~n!

Shirobako merupakan salah satu seri anime besutan P.A Works yang sudah mengudara selama musim gugur 2014 dan musim dingin 2015 lalu. Seri anime ini mengisahkan mengenai lika-liku kehidupan Aoi Miyamori beserta teman-temannya yang memiliki impian untuk bekerja dalam industri animasi Jepang. Simak juga ulasan KAORI mengenai anime ini dan nantikan juga ulasan mendalamnya dari tiga perspektif berbeda yang akan segera hadir di KAORI.

Penjelasan Sōda dan Higashimura mengenai moe dapat dibaca dalam buku The Moe Manifesto oleh Patrick Galbraith. Simak juga ulasan KAORI untuk buku tersebut.

KAORI Newsline | Oleh Halimun Muhammad

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses